v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
User Photo Profile
Review Lagu • 1 tahun lalu
Album Artwork
WAWANCARA LIAR, PT. I
Pop
2023 • 4:37 • Track 5/28
Hindia
  • Tentang
  • Lirik
  • Review
  • Tracklist
  • Komentar
Makna Lagu
Lagu ini menggambarkan kekhawatiran mahasiswa mengenai kondisi keuangan mereka akibat biaya hidup yang meningkat. Dengan lebih dari setengah mahasiswa merasa cemas, banyak yang mengalami tekanan mental dan hidup yang stres. Dialog antara dua orang menyoroti pandangan generasional tentang pengeluaran non-esensial dan tantangan ekonomi saat ini.
Makna Lirik
About 60 percent of university students in the nation have felt a sense of unease about their finances due to the rising costs of living, a recent survey has revealed
The study showed that among 60 percent of students expressing concerns about their finances, 36 percent said that they are very often worried, while 35 percent said they are extremely often worried
Students′ mental health appears to have also been affected due to inflation, 65 percent saying they felt their mental health had worsened for this reason
The majority of respondents, 74 percent, said they mostly feel stress
66 percent said that they are anxious, and 49 percent said frustration is a feeling they

Lirik ini membahas tentang kekhawatiran finansial yang dialami oleh banyak mahasiswa akiba... tampilkan semua

Mas, terima kasih banyak sudah hadir
Yes, you're very welcome
Banyak yang dibahas
Yes
Banyak yang harus dilurusin, tapi sebelumnya terima kasih sudah di sini dan mungkin pertanyaan pertama, Kenapa setuju dengan wawancara ini?
Ahahahahaha. Well, this is kind of awkward ya

Lirik ini menggambarkan suasana percakapan yang sedikit canggung antara dua individu yang ... tampilkan semua

Karena, to be honest with you
Well, only if you let it be awkward, ya kan?
Well, you know, haha. I mean, I thought you hated me, to be honest with you
No, no
I thought you hated me
No
Because of your tweets, your Instagram posts. Tapi enggak apa-apa juga, I mean, I mean this is a healthy relationship

Dalam lirik ini, terdapat percakapan mengenai hubungan interpersonal yang sempat terganggu... tampilkan semua

OK
Menurut, menurut saya, ya. Karena I, I, I do think a healthy
I will, I will apologize if you feel that I need to
No, no, you don′t have to apologize, karena
OK
It is your opinion
Ya
And it's a free I don't, I don′t, I don′t know, I don't know if this is a free country, tapi

Lirik ini menggambarkan percakapan mengenai kekhawatiran terhadap perbedaan pendapat di ru... tampilkan semua

Hahahaha!
Tapi, but like, it′s, it's your opinion and it′s totally fine. Dan, dan to be honest with you, saya juga kaget pas kamu undang saya, karena oh my God, I thought you hated me. Tapi ternyata
No
This is like a platonic relationship
Ya
Di mana you have your opinions
Ya
You criticize me, tapi saat kamu mau bicara dengan saya, let's go, let′s talk about it

Dialog dalam lirik ini menunjukkan bagaimana menerima perbedaan opini dapat memperkuat hub... tampilkan semua

OK!
Which is totally, totally, totally healthy
Baik
And I like that
Mari kita buka dengan data, kalau begitu
Yes, oke
Data terbaru di Asia Tenggara adalah anak muda jaman sekarang spending hal-hal non-esensial dua kali lebih
Yes
Daripada hal-hal yang esensial

Percakapan ini membahas kecenderungan anak muda di Asia Tenggara yang lebih banyak menghab... tampilkan semua

Yes
Tanggapannya?
So, I actually wrote it in my book yang baru aja saya jual, ya. And thank God banget, terima kasih, puji Tuhan banget, it's already a bestselling book right now in Indonesia. Tapi ya, I talk about it in my book, gimana itu sebuah hal yang concerning sekali
Hmm
Concerning banget, dan itu dekat banget dengan saya

Lirik ini merujuk pada buku terbaru penulis yang membahas isu generasi muda yang cenderung... tampilkan semua

Oke
Ya, dekat banget. Karena
Saya setuju ini
Ya, dekat banget. Kenapa? Karena anak saya yang paling tua
Hmm
Yang perempuan itu, kayak, dia sering banget ngomong, "Daddy, aku mau, mau ngopi sama teman-teman aku". Oh my God! Walaupun di angkatan saya dulu enggak lebih sering ngopi tapi lebih ke Stadium ya, hahaha!
Hahaha!
No, I'm, I′m joking, lah. Tapi ya, you know what I mean, gitu

Percakapan ini menggambarkan pengalaman pribadi seseorang dengan anaknya yang sering mengh... tampilkan semua

Ya, berarti kita, kita setuju bahwa ini adalah sebuah masalah
Masalah banget!
Oke
Karena mereka, mereka bisa afford coffee every week. Yang kalau misalnya dikumpulkan, they could buy a house!
Oke
Tapi ya, tapi saya juga enggak bisa menyalahkan ke mereka gitu, Mas
Oke, tapi

Lirik ini menekankan betapa mahal kebiasaan ngopi mingguan bisa menghalangi anak-anak muda... tampilkan semua

Kenapa? Karena
Ini putri-putri ini kan masih dalam tanggungan Bapak
Betul
Setahu saya putri tiga ya, berarti? Ada tiga, kan?
Tiga, tiga putri semuanya
Masih tanggungan Bapak, dan, dan Bapak menyetujui hal tersebut
Ya
Ya, kan? Berarti apakah mereka yang salah? Bapak yang salah? Pendidikannya yang salah? Atau

Pembahasan ini melihat masalah kebiasaan sosial generasi muda saat ini yang lebih banyak d... tampilkan semua

So this is basically, is a generational problem. Ibaratnya begini, jaman sekarang millennials, Gen Z melihat coffee shop sebagai ruang tamu
Huh
Jaman sekarang tuh, coba deh. Kalau, kalau kita lihat deh, kamu lihat deh. Misalnya jaman sekarang kalau kita beli rumah-rumah di cluster gitu, udah enggak ada ruang tamu, lo
Ya
Jaman sekarang tuh ruang tamu tuh sudah enggak ada. Masuk, langsung ruang TV buat keluarga, langsung dapur. Dan saya juga agak kasihan sama mereka, kayak Mas, jaman sekarang, rumah segede warung tuh 1M!

Lirik ini mencoba mengedukasi bahwa meskipun ada masalah ekonomi yang berat, bukanlah kesa... tampilkan semua

Ya
And it is a problem, but you cannot blame the millennials. You cannot blame the Gen Zs. They cannot do anything. Iklim ekonomi sekarang sedang berat sekali, yaitu sudah menjadi lifestyle
Huh
Yang coba saya benahi sori, maksud saya, yang coba saya benahi sekarang dengan satu-satu, perlahan-lahan, caranya adalah salah satunya dengan just like the things that I talk about in my podcast. Yang baru saya rilis juga di Youtube saya
Gitu
Baik, baik, ya
Dan, dan maksud saya, memang ini tidak bisa dilakukan secara cepat

Dialog ini menyoroti bahwa transformasi sosial dan pengaruh ekonomi memerlukan waktu dan t... tampilkan semua

Review Lagu

Dalam karya terbarunya yang berjudul "WAWANCARA LIAR, PT. I", Hindia berhasil menciptakan sebuah narasi yang mengangkat tema kekhawatiran generasi muda terhadap kondisi finansial dan mental di tengah ketidakpastian ekonomi. Melalui lirik yang tajam dan relevan, Hindia menggambarkan realitas yang dihadapi oleh banyak mahasiswa di Indonesia saat ini, di mana survei baru-baru ini menunjukkan bahwa sekitar 60 persen mahasiswa merasa cemas akan keuangan mereka akibat biaya hidup yang terus meningkat.

Salah satu poin menarik yang diangkat dalam lagu ini adalah keterkaitan antara kesehatan mental dan tekanan finansial. Dalam liriknya, Hindia menunjukkan bahwa 65 persen mahasiswa mengaku mengalami penurunan kesehatan mental akibat kondisi ini. Hal ini memperlihatkan betapa meresahkannya situasi yang dialami oleh generasi muda, di mana 74 persen dari mereka merasa stres, 66 persen merasa cemas, dan 49 persen merasakan frustrasi.

Dialog dalam lagu ini menggambarkan interaksi antara dua tokoh yang terlibat dalam diskusi. Dengan nada yang santai namun serius, mereka membahas berbagai masalah yang dihadapi oleh mahasiswa saat ini, termasuk kebiasaan konsumtif di kalangan anak muda. Salah satu tokoh menyatakan, “anak muda jaman sekarang spending hal-hal non-esensial dua kali lebih daripada hal-hal yang esensial.” Ini menunjukkan pergeseran dalam nilai-nilai generasi saat ini yang sering kali memilih gaya hidup yang lebih hedonis, meskipun harus mengorbankan kebutuhan pokok.

Sosok ayah dalam dialog ini berusaha mencari pemahaman mengenai perilaku anak-anaknya. Ia mencerminkan pandangan yang cukup umum di kalangan orang dewasa, yang sering kali merasa bingung tentang gaya hidup anak-anak muda mereka. Misalnya, ketika putrinya mengajak untuk ngopi bersama, sang ayah bertanya-tanya mengapa anak-anak muda lebih sering berkumpul di kafe daripada di rumah. Pertanyaan ini mencerminkan konflik generasi yang sering kali terjadi, di mana nilai-nilai dan harapan orang tua bentrok dengan kebiasaan dan pola pikir generasi muda.

Lebih jauh lagi, dialog ini juga menyoroti kondisi perekonomian yang sulit. Masyarakat saat ini, terutama generasi milenial dan Gen Z, hidup dalam situasi di mana harga properti semakin tinggi, sementara pendapatan mereka tidak sebanding. Hal ini menjadikan pengeluaran untuk kebutuhan non-esensial seperti ngopi dengan teman justru lebih mudah dibandingkan dengan membeli rumah, yang seharusnya dapat memberikan keamanan finansial jangka panjang.

  • Kondisi mental mahasiswa: Stres dan cemas karena tekanan ekonomi.
  • Perilaku konsumtif: Anak-anak muda menghabiskan uang untuk hal-hal non-esensial.
  • Konflik generasi: Ketidaksesuaian antara pengertian orang tua dan kebiasaan anak muda.
  • Perekonomian yang sulit: Meningkatnya harga barang dan properti membuat kehidupan semakin berat.

Kesimpulannya, "WAWANCARA LIAR, PT. I" tidak hanya menawarkan sebuah lirik yang enak didengar, tetapi juga sebuah refleksi mendalam tentang tantangan yang dihadapi oleh generasi muda saat ini. Melalui penggambaran yang cerdas dan penuh empati, Hindia mengajak pendengar untuk berpikir kritis mengenai kondisi sosial dan ekonomi yang memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Dengan gaya yang santai namun padat makna, lagu ini menjadi semacam cermin bagi masyarakat untuk lebih memahami satu sama lain, terutama antara generasi yang berbeda.

Tracklist Album