
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Di sebuah kota, pinggir Jakarta
Ada seorang anak belajar dansa
Dengan bayangannya, dengan lukanya
Dibalut lagu, sedikit pas-pasan
Lirik ini menggambarkan seorang anak yang belajar menari dengan caranya sendiri, meskipun ... tampilkan semua
Dan tanpa disangka, mimpinya jadi besar
Awalnya ia dambakan, ternyata merepotkan
Lirik ini menceritakan tentang bagaimana impian yang besar bisa muncul dari cara yang tak ... tampilkan semua
Banjir acara, di Ibu Kota
Ada seorang pria belajar terbuka
Dengan dirinya, perasaannya
Dibalut lagu, masih pas-pasan
Bagian ini melukiskan seorang pria yang berjuang untuk membuka diri dalam keramaian Ibu Ko... tampilkan semua
Dan tanpa diminta, orang perdebatkannya
Tanpa titik tengah, entah benci dan suka
Lirik ini menggambarkan bagaimana perdebatan bisa muncul tanpa dikehendaki, seringkali tan... tampilkan semua
Maka ia berpesan, pada dasarnya semua orang hipokrit
Percaya hanya pada dirimu, bukan idolamu yang liriknya berbelit
Juga dengan mereka, yang menjual air mata setiap menit
Atau dengan pelaku skena, yang bagimu keren selangit
Di sini, pesan disampaikan bahwa pada dasarnya setiap orang mungkin memiliki sikap hipokri... tampilkan semua
Mereka semua penipu, percaya hanya pada dirimu
Mereka semua penipu, dan mungkin aku juga begitu
Pernyataan sarkastik ini memotret kenyataan bahwa banyak orang bisa saja menjadi penipu. M... tampilkan semua
Na na nabi palsu (mereka semua penipu)
Na na na na nabi palsu (percaya hanya pada dirimu)
Na na nabi palsu (mereka semua penipu)
Na na na na nabi palsu (dan mungkin aku juga begitu)
Dengan mengulang frase 'nabi palsu', lirik ini menyoroti sifat penipuan yang tersembunyi d... tampilkan semua
Lagu "Nabi Palsu" yang ditulis dan dinyanyikan oleh Hindia mengangkat tema yang dalam dan reflektif terhadap realitas kehidupan masyarakat, terutama dalam konteks impian dan ketidakjujuran di sekitarnya. Melalui lirik yang tajam dan penuh makna, Hindia mengajak pendengar untuk merenungkan banyak aspek tentang keaslian, pengakuan, dan ekspektasi yang sering kali tidak sesuai dengan kenyataan.
Penceritaan yang Mendalam
Lagu ini dimulai dengan penggambaran seorang anak yang belajar dansa di pinggir Jakarta. Element ini menggambarkan harapan dan cita-cita yang meski sederhana, namun penuh dengan perjuangan:
- "Di sebuah kota, pinggir Jakarta": Menyiratkan lokasi yang realistis dan familiar, memberikan konteks bagi banyak pendengar.
- "Dengan bayangannya, dengan lukanya": Menunjukkan bahwa di balik impian ada cerita dan pengalaman yang menyakitkan.
- "Dibalut lagu, sedikit pas-pasan": Menggambarkan bagaimana musik menjadi pelampiasan, meski tidak sepenuhnya mencerminkan kesempurnaan hidup.
Setelah pengenalan karakter, lirik berlanjut menuju bagaimana perjuangan dan mimpi belum berujung pada kenyataan yang diidamkan, melainkan menjadi beban:
- "Mimpinya jadi besar": Mimpinya mulai melambung tinggi, tetapi.
- "Ternyata merepotkan": Ini membawa kita pada kesadaran bahwa mewujudkan mimpi tidak selalu mudah dan bisa menimbulkan masalah baru.
Aktualisasi dan Kontroversi
Selanjutnya, Hindia menggambarkan sosok pria yang belajar terbuka di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota besar. Konsep "belajar terbuka" menunjukkan pencarian jati diri dan pemahaman akan perasaan pribadi:
- "Banjir acara, di Ibu Kota": Menandakan kehidupan yang penuh dengan kesibukan dan tuntutan.
- "Tanpa titik tengah, entah benci dan suka": Menggambarkan ambiguitas hubungan di lingkungan sosial yang kompleks.
Peringatan Terhadap Hipokrit
Salah satu pesan kuat yang disampaikan dalam lagu ini adalah kritik terhadap hipokrit yang terdapat dalam masyarakat. Lirik yang berbunyi:
- "Maka ia berpesan, pada dasarnya semua orang hipokrit": Menekankan pada kenyataan bahwa setiap orang memiliki kepentingan tersendiri.
- "Percaya hanya pada dirimu, bukan idolamu yang liriknya berbelit": Mengajak pendengar untuk bijak dalam mengagumi orang lain, serta pentingnya kepercayaan diri.
Menyingkap Kebenaran dalam Kegelapan
Di bagian akhir lagu, Hindia menyerukan bahwa banyak dari mereka yang tampak inspiratif pada kenyataannya adalah penipu:
- "Mereka semua penipu": Mewakili skeptisisme terhadap yang terlihat di permukaan.
- "Dan mungkin aku juga begitu": Mengakui kemungkinan bahwa ia pun tidak lepas dari hipokrisi.
Kesimpulan
"Na bi Palsu" merupakan sebuah pertanyaan retoris yang dihadirkan Hindia untuk kita semua. Ia meminta kita untuk melihat lebih dalam atas apa yang kita anggap nyata dan berharga. Dengan alunan melodi yang melengkapi liriknya, Hindia berhasil menciptakan karya yang merangsang pikiran dan memicu refleksi dalam hidup kita. Pada akhirnya, lagu ini bukan hanya sekedar tentang kritik sosial, melainkan juga tentang perjalanan individu dalam menavigasi kompleksitas kehidupan.
- 2Janji Palsu4:02
- 2Forgot Password3:36
- 3Perkara Tubuh2:35
- 3Matahari Tenggelam3:53
- 4Satu Hari Lagi4:31
- 4Pesisir4:26
- 5WAWANCARA LIAR, PT. 37:40
- 5WAWANCARA LIAR, PT. I4:37
- 6Masalah Masa Depan4:46
- 6Ibel2:13
- 7Alexandra4:48
- 7Siapa yang akan Datang ke Pemakamanmu Nanti?3:43
- 8Jangan Jadi Pahlawan3:30
- 8Selebrisik2:46
- 9Bayangkan1:24
- 9Cincin4:26
- 10Bayangkan Jika Kita Tidak Menyerah3:13
- 10WAWANCARA LIAR PT. 29:08
- 11Kami Khawatir, Kawan4:25
- 11Kita Ke Sana4:42
- 12Apa Kabar, Ayah?3:19
- 12Berdansalah, Karir Ini Tak Ada Artinya3:44
- 13Iya... Sebentar3:58
- 13Nabi Palsu4:33
- 14WAWANCARA LIAR, PT. 46:28
- 14Bunuh Idolamu5:42

