
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Gua pingin jadi bokap yang nyantai, yang asik
Yang bisa berteman dengan anak gua
Tapi dia tetap tau sopan santun
Tau tetap cara bertata krama
Tau tetap behave dan bisa menempatkan dirinya aja sih
Lirik ini mengisyaratkan keinginan seorang ayah untuk menjadi figur orang tua yang santai ... tampilkan semua
Ayah pertanyakan keputusanku kontrak rumah
Seakan harga tanah semurah saat ia belia
Bunda pertanyakan keputusanku tak menikah
Seakan biaya pendidikan semurah dahulu kala
Ini menggambarkan pertentangan generasi dimana orang tua sering kali mempertanyakan keputu... tampilkan semua
Awan mempertanyakan minimku berolahraga
Sedikit lagi kiamat, sehatku tidak berguna
Lalu kau pertanyakan apiku kini memudar
Iya... sebentar, ku perlu waktu untuk berbinar
Lirik ini menyampaikan rasa apatis dan kekecewaan di tengah tekanan sosial dan kehidupan p... tampilkan semua
Masih bisa kau haha-hihi di tengah pusara?
Dunia sisa lara, aku makan yang seadanya
Bulatkan hatiku sepenuhnya ikhlas berkarya
Masih saja iri diri dengan yang lebih ada
Kalimat ini mencerminkan keprihatinan dan refleksi pribadi di tengah kesulitan, di mana se... tampilkan semua
Iya... sebentar, beri aku waktu tuk mencerna
Nasib yang sial, aku tak minta tuk dilahirkan
Aku mual perlahan semua menjadi banal
Aku menyerah melihat kotaku disfungsional
Lirik ini merenungkan ketidakpuasan dan rasa tidak berdaya atas nasib yang tidak sesuai ke... tampilkan semua
Iya... sebentar, beri aku waktu tuk berdiam
Dalam ketidakberdayaan melawan negara
Dalam ketidakberdayaan melawan dunia
Dalam ketidakberdayaanku melawan sukma
Di sini, lirik menggambarkan ketidakberdayaan yang dirasakan individu di hadapan kekuatan ... tampilkan semua
Lagu "Iya... Sebentar" yang ditulis dan dinyanyikan oleh Hindia mengajak pendengarnya untuk merenungkan berbagai aspek kehidupan yang kompleks melalui lirik yang puitis dan penuh makna. Dengan mengangkat tema keluarga, harapan, dan kekecewaan, lagu ini menjadi refleksi emosi yang sangat relevan di masyarakat masa kini.
Makna Lirik
Dalam bait awal, Hindia memunculkan keinginan untuk menjadi bokap yang nyantai dan asik. Frasa tersebut mencerminkan harapan banyak orang tua yang ingin memiliki kedekatan emosional dengan anak-anak mereka sambil tetap mengajarkan sopan santun dan tata krama. Ini menunjukkan pentingnya interaksi yang sehat antara orang tua dan anak, serta nilai-nilai yang harus ditanamkan dalam diri generasi muda.
Selanjutnya, Hindia menggambarkan interaksi dengan kedua orang tuanya. Ayahnya mempertanyakan keputusan mengenai kontrak rumah dan biaya pendidikan, sementara ibunya mempertanyakan keputusan untuk tidak menikah. Dialog ini memberikan gambaran tentang tekanan yang sering dialami individu ketika menghadapi ekspektasi keluarga, terutama saat menjalani hidup yang bisa jadi tak sejalan dengan harapan orang tua.
Konflik Internal
Lirik berikutnya menghadirkan tema konflik internal yang mendalam. Ketika Hindia menyebutkan pertanyaan tentang kurangnya aktivitas fisik dan kebugaran, hal ini menandakan kesadaran akan tekanan sosial dan kesehatan yang sering kali terlupakan. Dia menyadari bahwa walaupun dunia berputar, ada kalanya ia merasa kehabisan semangat—"apiku kini memudar".
- Kesehatan Mental: Semua pertanyaan ini menggarisbawahi perjuangan mental yang dihadapi banyak orang di zaman modern.
- Selera Hidup: Ada juga elemen rasa lapar akan kehidupan yang lebih baik dan keinginan untuk berkarya meski dalam keterbatasan.
- Kecemasan Eksistensial: Pernyataan bahwa "nasib yang sial" tidak diminta saat lahir menggarisbawahi rasa cemas dan terjebak dalam kondisi hidup yang tidak ideal.
Refleksi dan Harapan
Hindia menunjukkan kerentanan saat ia meminta waktu untuk mencerna keadaan. Ketidakberdayaan yang dirasakan saat melawan berbagai faktor eksternal—baik negara maupun dunia—menunjukkan bahwa ada zaman di mana individu merasa tertekan oleh banyak hal di sekitarnya. Namun, ia tetap menyiratkan harapan, meminta untuk diberi waktu untuk berproses.
Tema "melawan sukma" menjadi penutup yang mengajak kita untuk merenungkan tentang diri kita sendiri dan bagaimana kita harus berjuang melawan berbagai tekanan hebat dari kehidupan dan lingkungan sekitar. Dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian ini, lagu "Iya... Sebentar" menjadi pengingat bahwa refleksi diri dan waktu untuk berdiam diri sangat penting untuk kesehatan mental.
Kesimpulan
Lagu "Iya... Sebentar" karya Hindia adalah karya yang kaya akan makna dan sangat relevan dengan kondisi sosial saat ini. Melalui lirik yang menyentuh, Hindia berhasil menangkap perasaan cemas, tekanan, dan harapan yang ada dalam diri setiap individu. Dengan gaya penulisan yang puitis dan refleksif, ia mengajak pendengar untuk merenungkan perjalanan hidup mereka sendiri sambil memberikan ruang bagi pemulihan dan pemahaman.
- 2Janji Palsu4:02
- 2Forgot Password3:36
- 3Perkara Tubuh2:35
- 3Matahari Tenggelam3:53
- 4Satu Hari Lagi4:31
- 4Pesisir4:26
- 5WAWANCARA LIAR, PT. 37:40
- 5WAWANCARA LIAR, PT. I4:37
- 6Masalah Masa Depan4:46
- 6Ibel2:13
- 7Alexandra4:48
- 7Siapa yang akan Datang ke Pemakamanmu Nanti?3:43
- 8Jangan Jadi Pahlawan3:30
- 8Selebrisik2:46
- 9Bayangkan1:24
- 9Cincin4:26
- 10Bayangkan Jika Kita Tidak Menyerah3:13
- 10WAWANCARA LIAR PT. 29:08
- 11Kami Khawatir, Kawan4:25
- 11Kita Ke Sana4:42
- 12Apa Kabar, Ayah?3:19
- 12Berdansalah, Karir Ini Tak Ada Artinya3:44
- 13Iya... Sebentar3:58
- 13Nabi Palsu4:33
- 14WAWANCARA LIAR, PT. 46:28
- 14Bunuh Idolamu5:42

