
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Sukses hanya dipinjamkan
Dan mungkin aku penyewa yang lihai
Hidup dalam angan-angan
Di dalam kepala sibuk bertikai
Lirik ini menggambarkan perasaan seseorang yang menyadari bahwa kesuksesan adalah sesuatu ... tampilkan semua
Cinta dan hal banal lain
Disobek bagaikan kain
Dijual sesuai berat
Dipakai untuk bermain
Lirik ini mengkritik bagaimana cinta dan benda-benda yang dianggap remeh ('banal') diperla... tampilkan semua
Semua tak terkecuali
Hingga nihil direduksi
Jadi produk nan terkini
Sekecil serbuk gergaji
Pesan dalam lirik ini merenungkan bagaimana segala sesuatu pada akhirnya direduksi menjadi... tampilkan semua
Kata-kata kosong yang kerap kujual
Kali ini menuntut tumbal
Lirik ini secara sarkastik menggambarkan bagaimana kata-kata yang sering digunakan menjadi... tampilkan semua
Per hari ini kita semua mati rasa
Atas berbagai lirik berisi semesta
Yang berkata semua indah pada waktunya
Kau tahu hidup ini tak ada artinya
Lagu ini mencerminkan kekecewaan dan kelelahan terhadap tema-tema klise dan harapan palsu ... tampilkan semua
Dijual grosir oleh yang kanan
Dimaki habis di jaringan kiri
Dilepeh najis oleh yang mapan
Ditekan habis bak anak tiri
Dengan mencerminkan ketidakadilan dan kontradiksi dalam masyarakat, lirik ini melukiskan g... tampilkan semua
Batinku sebatas bahan
Guyon, gelak tawa kalian
Imanku sebatas bahan
Makian peradaban, bosan
Lirik ini menggambarkan rasa frustrasi terhadap kehidupan modern yang sering kali mengeksp... tampilkan semua
Kurasa kau takkan takut malam ini
Melihat namamu jadi target caci maki
Seringku berfantasi untuk bunuh diri
Agar kau merasa bersalah sampai mati
Lagu ini ditandai dengan rasa kesedihan dan putus asa, di mana tokoh lirik merasakan bagai... tampilkan semua
Kau tahu, ku tak minta dilahirkan juga
Ku tahu semua uang ini tak berasa
Ku tahu karir ini tak ada artinya
Kesuksesanku dipinjamkan sementara
Janji palsu dunia
Lirik ini berisi refleksi mendalam tentang absurditas hidup dan kesadaran akan ketidakbera... tampilkan semua
Lagu "Janji Palsu" karya Hindia menyuguhkan sebuah perjalanan emosional yang mencerminkan kompleksitas kehidupan modern. Melalui lirik yang tajam dan penuh makna, Hindia berhasil menggugah kesadaran pendengar mengenai berbagai realitas pahit yang sering terabaikan dalam gemerlap kesuksesan dan cinta. Artikel ini akan menguraikan tema, makna, serta perasaan yang terkandung dalam lirik tersebut.
Eksplorasi Tema Kesuksesan yang Sementara
Lirik lagu diawali dengan pernyataan:
"Sukses hanya dipinjamkan"
Ini mengisyaratkan bahwa kesuksesan dalam hidup bersifat sementara dan tidak menjamin kebahagiaan sejati. Hindia seakan menggambarkan dirinya sebagai "penyewa yang lihai", menunjukkan keahlian dalam meraih pencapaian, namun tetap menyadari bahwa semua itu tak lebih dari sekadar pinjaman.
Pertikaian Dalam Pikiran
Berlanjut ke pernyataan:
"Hidup dalam angan-angan di dalam kepala sibuk bertikai"
Lirik ini mencerminkan konflik internal yang dialami seseorang ketika berjuang untuk menemukan makna hidup di tengah angan-angan yang tak kunjung menjadi kenyataan. Ketidakpastian dan keraguan datang beriringan, menciptakan ketegangan yang tak terelakkan.
Cinta dan Kebodohan Manusiawi
Hindia mengkritik cara manusia menjalani cinta dan kehidupan sehari-hari dengan mencatat:
"Cinta dan hal banal lain, disobek bagaikan kain"
Penyobekan ini menggambarkan bagaimana cinta dan hal-hal remeh lainnya sering kali diperdagangkan dan diperlakukan dengan sepele, seolah-olah tidak memiliki nilai yang berarti. Ini menjadi refleksi dari sikap konsumtif yang melanda masyarakat saat ini.
Kesadaran Akan Nihilisme
Salah satu fragmen paling menyentuh dalam lirik ini adalah:
"Per hari ini kita semua mati rasa, atas berbagai lirik berisi semesta"Di sini, Hindia menyoroti nihilisme yang mengikis jiwa-jiwa di masyarakat. Korupsi nilai dan kurangnya makna dalam hidup membuat individu kehilangan rasa peduli terhadap keberadaan mereka dan dunia di sekitar.
Produksi dan Komodifikasi Emosi
Hindia juga menyoroti fenomena pemanfaatan emosi dalam konteks konsumerisme:
"Dijual sesuai berat, dipakai untuk bermain"Emosi, termasuk kesedihan dan kebahagiaan, seolah menjadi produk yang bisa diperdagangkan. Lirik ini menegaskan bahwa perasaan manusia seringkali dipandang sebagai komoditas, bukan sebagai pengalaman yang otentik.
Tindakan Bunuh Diri sebagai Fantasi
Salah satu lirik yang paling mencolok adalah:
"Seringku berfantasi untuk bunuh diri, agar kau merasa bersalah sampai mati"Kalimat ini menciptakan gambaran mendalam tentang keputusasaan dan pencarian perhatian. Fantasi bunuh diri adalah ungkapan ekstrem dari seseorang yang merasa terjebak dan merindukan pengakuan atas rasa sakit yang mereka alami.
Refleksi Akhir dan Janji Palsu Dunia
Di akhir lagu, Hindia menekankan:
"Ku tahu semua uang ini tak berasa, ku tahu kesuksesanku dipinjamkan sementara"Ini adalah kesadaran pahit bahwa apa yang sering dianggap sebagai kebahagiaan—uang, kesuksesan, dan status—hanyalah ilusi. Janji palsu dunia menekankan ketidakberdayaan individu dalam menghadapi kenyataan yang keras.
Kesimpulan
Lagu "Janji Palsu" oleh Hindia bukan hanya sekadar rangkaian lirik, melainkan sebuah kritik sosial dan refleksi mendalam tentang hidup, cinta, dan kesuksesan. Dalam waktu singkat, Hindia mampu mengungkapkan perasaan dan pemikiran yang mendalam, mengajak pendengar untuk merenung dan meresapi arti sebenarnya dari kebahagiaan dan kehadiran mereka di dunia ini. Dengan lirik yang menyentuh, Hindia berhasil menciptakan karya yang tak hanya enak didengar, tetapi juga penuh dengan pesan yang menggugah kesadaran.
- 2Janji Palsu4:02
- 2Forgot Password3:36
- 3Perkara Tubuh2:35
- 3Matahari Tenggelam3:53
- 4Satu Hari Lagi4:31
- 4Pesisir4:26
- 5WAWANCARA LIAR, PT. 37:40
- 5WAWANCARA LIAR, PT. I4:37
- 6Masalah Masa Depan4:46
- 6Ibel2:13
- 7Alexandra4:48
- 7Siapa yang akan Datang ke Pemakamanmu Nanti?3:43
- 8Jangan Jadi Pahlawan3:30
- 8Selebrisik2:46
- 9Bayangkan1:24
- 9Cincin4:26
- 10Bayangkan Jika Kita Tidak Menyerah3:13
- 10WAWANCARA LIAR PT. 29:08
- 11Kami Khawatir, Kawan4:25
- 11Kita Ke Sana4:42
- 12Apa Kabar, Ayah?3:19
- 12Berdansalah, Karir Ini Tak Ada Artinya3:44
- 13Iya... Sebentar3:58
- 13Nabi Palsu4:33
- 14WAWANCARA LIAR, PT. 46:28
- 14Bunuh Idolamu5:42

