
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Bunuh idolamu
Atau biarkan mereka hancurkan diri sendiri
Mau tak mau
Bertengkar mengejar hal yang hanya sekejap berarti
Lirik ini menggambarkan tentang keinginan untuk menghancurkan idola atau mengenali kehancu... tampilkan semua
Kau nilai dirimu
Hanya dari banyak pekerjaanmu
Kau nilai dirimu
Dari nama-nama yang kaukenal
Kalian berdua sama saja
Penggalan lirik ini berfokus pada bagaimana individu seringkali menilai diri mereka sendir... tampilkan semua
Oh, sedikit-banyak yang kupikirkan
Tak pernah tega 'tuk kuucapkan
Oh, terlalu banyak kusembunyikan
Kar'na ku tahu jika ku menyanggah
Kaubilang aku egois, dramatis, oh, aku yang salah
Lirik ini mengungkapkan perasaan tertekan yang dihadapi seseorang ketika terlalu banyak ha... tampilkan semua
Ku tak mau tahu
Pertikaian yang lahir kar'na kau belum usai dengan dirimu
(Belum usai dengan dirimu)
Berpura tak tahu
Tapi kupegang rahasia kalian semua satu per satu
(Satu per satu)
Di sini, terdapat penolakan untuk terlibat dalam konflik yang berasal dari ketidakpuasan d... tampilkan semua
Setelah ini, ku bernyanyi hal lain dan berlagak membisu
Sudah cukup sibuk
Menjaga hatiku di tengah dunia yang semakin berdebu
Lirik ini menceritakan tantangan seseorang menjaga keseimbangan hati di tengah keruwetan d... tampilkan semua
Oh, sedikit-banyak yang kupikirkan
Tak pernah tega 'tuk kuucapkan
Oh, terlalu banyak kusembunyikan
Aku makamkan
Lirik ini berisi refleksi mendalam mengenai banyak hal yang dipikirkan dan dipendam oleh s... tampilkan semua
Jangan kau banyak bicara
Kau juga sama buruknya
Jari tengah untukmu, Kawan
Sana, lanjut jual namaku
Dalam lirik ini, ada perasaan frustrasi yang diekspresikan kepada seseorang atau sekelompo... tampilkan semua
Aku sudah lelah mengalah
Aku yang pertama dirugikan
Aku tak mengerti keadaan
Aku yang egois, dramatis, apatis
Lirik ini mengungkapkan kelelahan emosional dari seseorang yang merasa selalu dirugikan. R... tampilkan semua
Masih banyak yang kurasakan
Masih banyak hal yang kubenci
Bermodalkan kedua tangan
Kucekek kau di dalam mimpi
Lirik ini menggambarkan pergulatan batin dengan banyak emosi, termasuk kebencian dan amara... tampilkan semua
Terkadang kusebut namamu
Oh, Tuhan, selamatkan aku
Benci ini sungguh mengganggu
Berkaca, bunuh idolaku
Ada semacam doa dan permohonan untuk diselamatkan dari kebencian yang dirasakan. Ini merup... tampilkan semua
Oh, sedikit-banyak yang kupikirkan (kupikirkan)
Tak pernah tega (ku tak pernah tega) 'tuk kuucapkan (ucapkan)
Oh, terlalu banyak (banyak) kusembunyikan (sembunyikan)
Dalam doaku, kukunci diriku
Lirik ini menyuarakan kepedihan dari seseorang yang merasa tidak bebas untuk mengekspresik... tampilkan semua
Lagu "Bunuh Idolamu" dari Hindia menjadi salah satu karya yang menarik perhatian banyak pendengar dengan tema dan lirik yang mendalam. Dalam lagu ini, Hindia memadukan nuansa emosional dengan kritik sosial yang kuat, membahas tentang identitas, penghakiman, dan pertikaian internal yang dialami oleh individu di tengah masyarakat.
Makna dan Tema
Secara umum, "Bunuh Idolamu" menggambarkan perjuangan melawan harapan dan ekspektasi yang dibebankan kepada seseorang oleh masyarakat atau lingkungan sekitarnya. Melalui liriknya, Hindia menyoroti betapa seringnya individu menilai diri mereka berdasarkan pencapaian eksternal, seperti jumlah pekerjaan atau nama-nama terkenal yang mereka kenal. Ini menciptakan sebuah kondisi di mana individu merasa terperangkap dalam ketidakpuasan diri dan pencarian status sosial.
- Bunuh idolamu: Frasa ini menjadi simbol perlawanan terhadap idolanya, menggambarkan keinginan untuk meruntuhkan gambaran yang tidak realistis tentang kesuksesan.
- Pertikaian internal: Lirik menekankan bahwa pertikaian ini berakar dari ketidakpuasan dengan diri sendiri, dan bukan hanya dari konflik dengan orang lain.
- Ekspresi emosi: Hindia juga mengungkapkan perasaan tertekan dan kesulitan dalam berkomunikasi tentang apa yang sebenarnya dirasakannya.
Penjelasan Lirik
Diawali dengan lirik yang menyentuh permasalahan kritis, "Bunuh idolamu, atau biarkan mereka hancurkan diri sendiri," mengisyaratkan bahwa ada dua pilihan yang dihadapi individu: melakukan perlawanan terhadap idola yang tidak realistis atau membiarkan diri mereka hancur dalam pencarian yang sia-sia.
Dalam bait berikutnya, terdapat penggambaran tentang nilai diri yang sering kali hanya diukur dari kerja keras dan koneksi sosial. "Kau nilai dirimu hanya dari banyak pekerjaanmu," mengingatkan kita bahwa penilaian tersebut dapat menyesatkan dan sering kali tidak mencerminkan kualitas diri yang sesungguhnya.
Setelah itu, Hindia mengungkapkan keraguan dan kesedihan yang tertahan. "Oh, sedikit-banyak yang kupikirkan, tak pernah tega 'tuk kuucapkan," menunjukkan bahwa ada banyak hal yang sulit untuk diungkapkan, meskipun selayaknya perlu untuk dibicarakan.
Resonansi Emosional
Lirik "Ku tak mau tahu, pertikaian yang lahir kar'na kau belum usai dengan dirimu" mencerminkan rasa lelah seseorang terhadap drama yang muncul dari ketidakpuasan pribadi orang lain. Ini menunjukkan keterasingan yang dialami ketika terlibat dalam konflik yang lebih besar, yang sering kali tidak ada hubungannya dengan diri kita.
Dengan menekankan unek-uneknya, Hindia juga mengajak pendengarnya untuk berpikir dua kali tentang perilaku serta cara pandang terhadap diri sendiri dan orang lain. Dia menyiratkan bahwa mementingkan ego dan ketidakpuasan pribadi bisa berujung pada kebencian yang justru menyakiti diri sendiri.
Kesimpulan
"Bunuh Idolamu" adalah lebih dari sekadar lagu; ini adalah seruan untuk introspeksi dan refleksi. Hindia berhasil menangkap fenomena sosial yang kompleks dengan lirik yang kuat dan menggugah. Lagu ini mengajak pendengarnya untuk mempertanyakan nilai, tujuan, dan penderitaan yang sering kali kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kombinasi dari melodi yang menarik dan lirik yang menggugah pemikiran, "Bunuh Idolamu" menjadi karya yang tak hanya enak didengar, tetapi juga kaya makna.
- 2Janji Palsu4:02
- 2Forgot Password3:36
- 3Perkara Tubuh2:35
- 3Matahari Tenggelam3:53
- 4Satu Hari Lagi4:31
- 4Pesisir4:26
- 5WAWANCARA LIAR, PT. 37:40
- 5WAWANCARA LIAR, PT. I4:37
- 6Masalah Masa Depan4:46
- 6Ibel2:13
- 7Alexandra4:48
- 7Siapa yang akan Datang ke Pemakamanmu Nanti?3:43
- 8Jangan Jadi Pahlawan3:30
- 8Selebrisik2:46
- 9Bayangkan1:24
- 9Cincin4:26
- 10Bayangkan Jika Kita Tidak Menyerah3:13
- 10WAWANCARA LIAR PT. 29:08
- 11Kami Khawatir, Kawan4:25
- 11Kita Ke Sana4:42
- 12Apa Kabar, Ayah?3:19
- 12Berdansalah, Karir Ini Tak Ada Artinya3:44
- 13Iya... Sebentar3:58
- 13Nabi Palsu4:33
- 14WAWANCARA LIAR, PT. 46:28
- 14Bunuh Idolamu5:42

