
- 2Janji Palsu4:02
- 2Forgot Password3:36
- 3Perkara Tubuh2:35
- 3Matahari Tenggelam3:53
- 4Satu Hari Lagi4:31
- 4Pesisir4:26
- 5WAWANCARA LIAR, PT. 37:40
- 5WAWANCARA LIAR, PT. I4:37
- 6Masalah Masa Depan4:46
- 6Ibel2:13
- 7Alexandra4:48
- 7Siapa yang akan Datang ke Pemakamanmu Nanti?3:43
- 8Jangan Jadi Pahlawan3:30
- 8Selebrisik2:46
- 9Bayangkan1:24
- 9Cincin4:26
- 10Bayangkan Jika Kita Tidak Menyerah3:13
- 10WAWANCARA LIAR PT. 29:08
- 11Kami Khawatir, Kawan4:25
- 11Kita Ke Sana4:42
- 12Apa Kabar, Ayah?3:19
- 12Berdansalah, Karir Ini Tak Ada Artinya3:44
- 13Iya... Sebentar3:58
- 13Nabi Palsu4:33
- 14WAWANCARA LIAR, PT. 46:28
- 14Bunuh Idolamu5:42
Pengenalan
Album terbaru dari Hindia, berjudul 'Lagipula Hidup Akan Berakhir', dirilis pada 21 Juli 2023 di bawah label Sun Eater. Dalam album ini, Hindia mengeksplorasi berbagai tema yang mendalam, dengan lirik yang penuh makna dan melodi yang menyentuh perasaan. Musik dalam album ini tergolong dalam genre indonesian pop, dan menyuguhkan perspektif yang kritis serta reflektif terhadap kehidupan sehari-hari.
Tracklist dan Penjelasan Singkat
- Janji Palsu: Lagu ini menggambarkan ketidakpuasan dan rasa hampa dalam hidup, mengeksplorasi tema ketidakberdayaan dan kerinduan akan makna sejati di tengah kehidupan yang superficial.
- Forgot Password: Menggambarkan frustrasi dalam dunia maya, dengan lirik yang mencerminkan kerinduan akan pemahaman dan harapan akan kebebasan dari penilaian publik.
- Perkara Tubuh: Mengungkapkan perjuangan dengan citra tubuh dan ketidakpuasan terhadap diri sendiri, menjelajahi rasa sakit mendalam dan kerinduan untuk penerimaan.
- Matahari Tenggelam: Dengan nada satir, lagu ini mengkritik kepalsuan dan ketidakadilan masyarakat, serta harapan suram akan kehidupan setelah kematian.
- Satu Hari Lagi: Menyampaikan rasa lelah dan kehilangan tujuan hidup, merefleksikan perjuangan melawan ekspektasi yang membebani.
- Pesisir: Menggambarkan kondisi masyarakat yang egois, dengan lirik yang menyentil kesadaran akan dampak tindakan manusia terhadap lingkungan.
- WAWANCARA LIAR, PT. 3: Menceritakan pengalaman perundungan dan tantangan stigma di institusi, menyerukan kesadaran akan ketidakadilan sosial.
- WAWANCARA LIAR, PT. I: Menggambarkan kekhawatiran mahasiswa tentang biaya hidup yang meningkat, menyoroti ketegangan dan tekanan mental.
- Masalah Masa Depan: Mengisahkan ketidakpastian tentang masa depan, mencerminkan keresahan dalam menghadapi masalah ekonomi dan lingkungan.
- Ibel: Menggambarkan penyesalan dan kehilangan seseorang yang berharga, menyentuh emosi reflektif.
- Alexandra: Lagu tentang permohonan maaf kepada generasi muda, dengan harapan kebangkitan semangat positif.
- Siapa yang akan Datang ke Pemakamanmu Nanti?: Refleksi mendalam tentang kematian dan hubungan sosial, mempertanyakan siapa yang benar-benar peduli saat kehilangan.
- Jangan Jadi Pahlawan: Menceritakan perjalanan hidup kompleks antara dua individu, pentingnya pengertian dan pertumbuhan pribadi.
- Selebrisik: Kritik terhadap budaya selebriti dan obsesi masyarakat terhadap popularitas di media sosial.
- Bayangkan: Menggambarkan kekuatan cinta dan saling dukung dalam menghadapi tantangan hidup.
- Cincin: Mengisahkan hubungan penuh liku antara cinta dan konflik, dengan metafora kuat tentang kebangkitan cinta.
- Bayangkan Jika Kita Tidak Menyerah: Menggambarkan harapan dan impian, menekankan optimisme dalam menghadapi rintangan.
- WAWANCARA LIAR PT. 2: Kritik sosial dan politik yang mencerminkan ketidakpuasan terhadap sistem dan kehidupan sehari-hari.
- Kami Khawatir, Kawan: Menggambarkan kepedihan dalam persahabatan yang terancam oleh ketidakpastian, menekankan pentingnya dukungan sosial.
- Kita Ke Sana: Nostalgia dan kebersamaan dalam hidup yang sukar, mengajak untuk menikmati momen kecil bersama orang terkasih.
- Apa Kabar, Ayah?: Mengisahkan kerinduan dan kehilangan sosok panutan, dengan harapan untuk bertemu kembali di masa depan.
- Berdansalah, Karir Ini Tak Ada Artinya: Mendorong pendengar untuk meresapi arti hidup, mengejar kebahagiaan dan kebebasan.
- Iya... Sebentar: Dilema seorang ayah dalam menghadapi ekspektasi hidup dan tindakannya sebagai sosok yang akrab dengan anak.
- Nabi Palsu: Kritik terhadap hipokrisi dalam dunia musik, mengajak pendengar untuk percaya pada diri sendiri.
- WAWANCARA LIAR, PT. 4: Dialog kritis tentang krisis iklim, menyoroti ketidakpedulian masyarakat terhadap isu lingkungan.
- Bunuh Idolamu: Menggambarkan perjuangan menemukan identitas diri di tengah tekanan sosial dan ekspektasi orang lain.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, album 'Lagipula Hidup Akan Berakhir' dari Hindia bukan hanya sekedar kumpulan lagu, tetapi sebuah karya seni yang penuh refleksi dan kritik sosial. Dengan lirik yang puitis dan mendalam, setiap lagu memiliki cerita dan pesan yang saling terhubung, mengajak pendengar untuk merenungkan makna hidup, cinta, dan keberadaan mereka di dunia yang penuh tantangan ini. Album ini menjadi salah satu karya penting dalam musik Indonesia, menciptakan ruang bagi pendengar untuk merenung dan berinteraksi dengan isu-isu kehidupan yang relevan saat ini.

