
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Aku adalah arsitek (no I′m just kidding, that's Koil)
Aku tak peduli, kalian better watch your back (watch your back, watch your back)
Kalian bisa panggilku kaum intelek, paling punya knowledge, seleb rajin bersolek kuasai setiap aspek
Spec canggih, high tech, followers siap protect, kuangkat derajatmu waktu engkau ku follback
Lirik ini menggambarkan seseorang dengan kepribadian yang kuat, tidak peduli dengan pandan... tampilkan semua
Get it, get it on, kalian minum dari tong kosong, walau suaraku fals kau tetap sing along
Selebriti jadi candu, kau hisap pakai bong, lalu kumabukkan kalian dengan statement bodong
Social media, televisi, arena bermainku untuk dapat komisi
Comment semua isu, aku butuh validasi, adiksi monetisasi lalu aku selebrasi
Bagian ini berfokus pada realitas kehidupan selebriti di era media sosial. Meskipun suara ... tampilkan semua
No matter how I do it you′ll keep walking around, trash talking but menina you are trying too hard
'Cause I'll be saying tô nem ai, eu não tô nem ai (mas que porra, mas que porra, mas que porra)
Se ele soubesse, esse, ele mesmo é um lixo assim, muito trashy
Then I′ll be saying tô nem ai, eu não tô nem ai
Lirik-lirik ini mencerminkan sikap tidak peduli terhadap kritik dari orang lain. Penyanyi ... tampilkan semua
Lebih baik tutup mulutmu karena ku sudah duluan menutup mulutku
Karena ilmu milikmu tidak pernah di situ, pun aku mustahil selalu melek, kau halu
Kamu hanya target pasar, produk jualan korporasi jemput antar
Modal cerita sedih bisa main kasar, narasi kesehatan mental menggelegar
Dalam lirik ini, terdapat kritik terhadap bagaimana masyarakat sering terjebak dalam naras... tampilkan semua
Lebih baik tutup mulutmu karena ku sudah duluan menutup mulutku
Lebih baik tutup mulut, lebih baik tutup mulutmu, kututup mulutmu lebih baik
Lebih baik tutup mulutmu, karena ku sudah duluan menutup mulutku
Let′s go
Lirik ini mengekspresikan ide untuk 'mengunci bibir' atau berhenti berbicara sebelum menda... tampilkan semua
Lagu "Selebrisik" karya Hindia, Tuantigabelas, dan Rubina menawarkan sebuah kritik tajam terhadap fenomena sosial dan budaya yang menyelimuti dunia modern, terutama yang berkaitan dengan media sosial dan citra diri. Melalui lirik yang padat dan penuh makna, ketiga artis ini mengajak pendengarnya untuk merenungkan realitas yang sering kali terabaikan di balik glamor dan popularitas.
Analisis Tema dan Makna
Pembuka lagu ini memperkenalkan karakter sebagai seorang 'arsitek' yang kemudian diikuti dengan pernyataan humoris bahwa ini hanyalah guyonan. Ini menunjukkan ketidakseriusan dalam cara masyarakat sering menilai seseorang berdasarkan penampilan atau status. Dengan lirik "kalian better watch your back," ada nuansa peringatan terhadap pengamat yang selalu mengawasi dan memberikan penilaian, menunjukkan bagaimana tekanan sosial dapat mempengaruhi individu.
Selanjutnya, karakter tersebut mengklaim kepintaran dan pengetahuan, menciptakan citra sebagai "kaum intelek." Di sini, ada permainan kata yang menyoroti ironi di balik pengetahuan yang diklaim, seolah-olah menjadi influencer dapat membuat seseorang lebih berharga di mata masyarakat. Dengan referensi tentang "high tech" dan "followers," penyampaian tentang ketergantungan individu pada pengakuan sosial dan jumlah pengikut semakin kuat.
Ekspresi Ketidakpedulian dan Kritik Sosial
Dalam bagian tengah lagu, terdapat pengulangan frasa "tô nem ai" yang dalam bahasa Portugis berarti "saya tidak peduli." Frasa ini mencerminkan sikap acuh tak acuh yang dimiliki karakter terhadap berbagai kritik yang datang, serta berbicara lantang tentang kekosongan dari popularitas di media sosial. Poin ini sangat relevan dengan bagaimana kita sering kali terjebak dalam kebisingan opini publik dan kritik yang tidak konstruktif.
- Strategi Monetisasi: Lirik juga menyentuh realitas monetisasi dalam dunia media sosial, menyinggung bagaimana setiap interaksi—baik itu komentar atau trendy meme—dapat dijadikan sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan.
- Kritik terhadap Kesehatan Mental: Terdapat pula kritik mengenai narasi kesehatan mental yang sering kali dieksploitasi, menciptakan stigma baru tanpa mengedukasi masyarakat dengan benar.
- Identifikasi Target Pasar: Lagu ini secara tegas menyatakan bahwa individu-individu kini lebih sebagai "target pasar" ketimbang sebagai manusia utuh, disambungkan dengan komodifikasi dari emosi dan pengalaman pribadi.
Pesan Moral
Dalam penutup, repetisi pernyataan tentang menutup mulut memberikan kesan bahwa terkadang lebih baik untuk tidak terlibat dalam perdebatan yang tidak produktif. Penekanan pada 'menyerahnya' pada ekspektasi sosial menciptakan rasa pembebasan bagi individu dari beban opini orang lain.
Kesimpulan
"Selebris ik" bukan hanya sekadar lagu, melainkan sebuah refleksi kritis terhadap dinamika sosial yang kita jalani saat ini. Melalui lirik yang tajam dan penuh makna, Hindia, Tuantigabelas, dan Rubina berhasil menyampaikan pesan yang relevan, mengajak pendengar untuk berpikir lebih dalam tentang identitas, popularitas, dan realitas di balik layar. Lagu ini memang layak untuk didengar dan direnungkan.
- 2Janji Palsu4:02
- 2Forgot Password3:36
- 3Perkara Tubuh2:35
- 3Matahari Tenggelam3:53
- 4Satu Hari Lagi4:31
- 4Pesisir4:26
- 5WAWANCARA LIAR, PT. 37:40
- 5WAWANCARA LIAR, PT. I4:37
- 6Masalah Masa Depan4:46
- 6Ibel2:13
- 7Alexandra4:48
- 7Siapa yang akan Datang ke Pemakamanmu Nanti?3:43
- 8Jangan Jadi Pahlawan3:30
- 8Selebrisik2:46
- 9Bayangkan1:24
- 9Cincin4:26
- 10Bayangkan Jika Kita Tidak Menyerah3:13
- 10WAWANCARA LIAR PT. 29:08
- 11Kami Khawatir, Kawan4:25
- 11Kita Ke Sana4:42
- 12Apa Kabar, Ayah?3:19
- 12Berdansalah, Karir Ini Tak Ada Artinya3:44
- 13Iya... Sebentar3:58
- 13Nabi Palsu4:33
- 14WAWANCARA LIAR, PT. 46:28
- 14Bunuh Idolamu5:42

