v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
User Photo Profile
Review Lagu • 1 tahun lalu
Album Artwork
5
Indie
2024 • 3:36 • Track 11/15
.Feast
  • Tentang
  • Lirik
  • Review
  • Tracklist
  • Komentar
Makna Lagu
Lagu ini menggambarkan kekecewaan dan ketidakpuasan terhadap kondisi sosial dan politik yang stagnan, menggambarkan siklus lima tahunan yang berulang. Menggunakan metafora dan ungkapan yang puitis, lagu ini mengekspresikan keinginan untuk perubahan sambil mempertanyakan kontribusi individu terhadap sistem yang korup dan tidak adil.
Makna Lirik
Lima tahun ke depan kau kecewa
Tutur kata dan serapah tak berguna
Terlantar bagai pusat perbelanjaan
Di kota yang hadir khusus ‘tuk yang mapan

Lirik ini menggambarkan kekecewaan terhadap kondisi sosial lima tahun ke depan. Penggunaan... tampilkan semua

Lima tahun ke depan angkat tangan (Angkat tangan)
Macam jari tak ikut aduk adonan
Jempolku menari di ujung senapan
Taut kelingking pasti tak diindahkan

Lima tahun mendatang digambarkan dengan seolah-olah tidak ada harapan, bahkan jari-jari ya... tampilkan semua

Bangkitkan aku
Dari tidurku
Menatap mata setan
Yang sama
Terus-terusan tidak berjalan
Mati-matian lima tahunan

Lirik ini menyiratkan kebangkitan dari ketidaksadaran akan masalah yang dihadapi, yang diw... tampilkan semua

Gadai gigi geraham, tukar dengan belati
Tuai api yang padam di pemungutan nanti
Tersesat dan tidak paham, digembala ambisi
Siklus lima tahunan, membangun dan menghancurkan

Penggambaran kehidupan dan keputusan yang merugikan, seperti menggadai geraham dan menuai ... tampilkan semua

Lima tahun ke depan ku berharap
Ku belum terlanjur minta lobotomi
Dipaksa bangga dan menyayangi negeri
Dikutuk membiayai rumah menteri

Harapan agar lima tahun ke depan budaya politik yang merugikan tidak mengantar pada keputu... tampilkan semua

Lima tahun ke depan makan tai (Makan tai)
Bеrhadapan dengan partai yang sok suci
Dijebak foto dengan pеjabat tinggi
Minta bedakan oknum dan institusi

Dengan nada sarkastik, lirik ini mengecam kepura-puraan partai politik dan elit yang 'sok ... tampilkan semua

Lima tahun ke depan angkat tangan
Lima tahun ke depan angkat tangan

Pengulangan frasa 'Lima tahun ke depan angkat tangan' menonjolkan rasa putus asa dan penye... tampilkan semua

Review Lagu

Lagu "5" karya .Feast adalah sebuah lagu yang sarat akan makna dan kritik sosial. Liriknya mencerminkan kekecewaan dan frustrasi terhadap keadaan yang akan datang, terutama dalam konteks politik dan sosial. Dengan menyentuh tema waktu, harapan, dan realitas yang pahit, .Feast berhasil menyajikan sebuah karya yang relevan bagi pendengarnya. Lagu ini memberikan pandangan yang mendalam tentang bagaimana individu merasa terjebak dalam siklus yang tampaknya tidak pernah berakhir.

Rangkuman Tema dan Makna

Lagu ini dibuka dengan pernyataan tentang kekecewaan yang dihadapi di masa depan. Menggunakan metafora "lima tahun ke depan," penulis lirik menyiratkan bahwa meskipun waktu berlalu, tidak ada peningkatan atau perubahan positif dalam kualitas kehidupan masyarakat.

  • Tutur kata dan serapah yang tak berguna: Ungkapan ini menunjukkan bahwa semua usaha untuk mengubah keadaan menjadi sia-sia. Kata-kata yang seharusnya menginspirasi justru menjadi tidak berarti.
  • Di kota yang hadir khusus ‘tuk yang mapan: Menyiratkan adanya kesenjangan sosial yang mendalam, di mana hanya mereka yang sudah mapan yang diuntungkan.

Dalam lirik, ada dorongan untuk "angkat tangan," yang bisa diartikan sebagai menyerah atau tak berdaya. Ini memberikan gambaran bagaimana masyarakat merasa terasing dan tidak memiliki kuasa atas keadaan mereka. Frasa "macam jari tak ikut aduk adonan" menunjukkan keterasingan dari proses perubahan yang seharusnya melibatkan semua orang.

Konfrontasi dengan Realitas

Selanjutnya, lirik lagu mengajak pendengar untuk menghadapi realitas yang menyakitkan. Pernyataan "Mati-matian lima tahunan" menjadi simbol perjuangan yang tidak kunjung berujung. Dalam konteks ini, lima tahun menjadi representasi waktu yang dimanfaatkan untuk bertahan hidup dalam kondisi yang berantakan.

  • Gadai gigi geraham, tukar dengan belati: Ini menggambarkan pengorbanan yang harus dilakukan untuk bertahan, dan bahwa hasilnya mungkin akan menyakitkan.
  • Tersesat dan tidak paham, digembala ambisi: Menunjukkan masyarakat yang dikelola oleh ambisi para pemimpin tanpa arah yang jelas.

Kepasrahan masyarakat terlihat jelas dalam harapan untuk tidak terpaksa mengalami lobotomi emosional, menggambarkan betapa besar tekanan emosional yang dirasakan. Ada kritik yang tajam terhadap penguasa dan sistem di mana rakyat dipaksa untuk mencintai tanah air, meskipun mengalami kesulitan.

Ironi dan Kontroversi

Lagu ini juga menyoroti ironi di dalam politik dengan menyatakan bahwa masyarakat "makan tai" di depan partai yang sok suci. Ini bisa menjadi kritik terhadap politikus yang tampaknya bersih, namun justru terlibat dalam praktik korupsi dan manipulasi. Foto dengan pejabat tinggi mencerminkan posisi masyarakat yang tidak berdaya dan terjebak dalam sistem yang korup.

Kesimpulan

Lagu "5" oleh .Feast bukan hanya sekadar karya musik, tetapi juga sebuah refleksi mendalam tentang kondisi sosial dan politik. Dengan lirik yang tajam dan relevan, .Feast mengajak kita untuk berpikir kritis tentang masa depan dan keadaan saat ini. Pesan-pesan yang diusung dalam lagu ini membangkitkan kesadaran tentang pentingnya perubahan dan partisipasi aktif dalam masyarakat. Dalam lima tahun ke depan, semoga harapan akan perubahan tidak hanya menjadi sebuah angan-angan belaka.

Tracklist Album