
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Telanjang, ku telanjang menyicipi dunia
Hatiku berkata
“Selamat datang di dua puluh!”
Kau tambal kegagalanku
Kau masuk ke dalam darah, berdansa dan berserah
Untuk sekian jam saja
Lirik ini menggambarkan seseorang yang memasuki usia dua puluhan dengan pandangan yang ter... tampilkan semua
Sembunyikanmu dari dunia, hilang akal saat kau ada
Berputar, mana ujungnya?
Lirik ini bercerita tentang perasaan kebingungan dan kehilangan arah ketika seseorang hadi... tampilkan semua
Menangisku di pundakmu
Kau bilang muntahkan semua pilu
Aku pura-pura tak tahu, aku pura-pura tak sadar
Kau hanya trauma (Meluncur di Arteri)
Dalam lirik ini, ada seorang yang menemukan tempat perlindungan dalam pelukan seseorang, d... tampilkan semua
Aku ingin tak menghiraukan masa depan
Namun hidup apa hanya delapan kali sebulan?
Salahku memikirkan untuk menyelamatkan
Saat kaulah titik perkara
Lagu ini berbicara tentang keinginan untuk melupakan masa depan dan hidup bebas dari kekha... tampilkan semua
Menangisku di pundakmu
Kau bilang muntahkan semua pilu
Aku pura-pura tak tahu, aku pura-pura tak sadar
Kau hanya trauma (Di Arteri Pondok Indah)
Lirik ini mencerminkan seseorang yang melepaskan emosi sedih di depan seseorang yang diang... tampilkan semua
Aku berlari, lari, lari
Lari mengejar dirimu
Cinta macam apa
Yang dijaga ketat oleh perantara?
Indraku mati rasa
Kubuang jauh dalam
Tempat sampah (Di Arteri Pondok Indah)
Dalam lirik ini, ada gambaran tentang usaha sia-sia mengejar cinta yang tampaknya dijaga t... tampilkan semua
Kau hanya trauma
Meluncur di Arteri
Hanya lagu lama
Bernyanyi di Arteri
Lirik ini menggambarkan perjalanan emosional seseorang melalui trauma yang terus berulang,... tampilkan semua
Menangisku di pundakmu
Kau bilang muntahkan semua pilu
Aku pura-pura tak tahu, aku pura-pura tak sadar
Kau hanya trauma (Meluncur di arteri)
Kembali pada tema melepaskan emosi sambil berpura-pura tidak mengetahui sepenuhnya situasi... tampilkan semua
Setetes bahagia yang selalu kau cari
Mengalir berkelana meluncur di arteri
Setetes bahagia yang selalu kau cari
Mengalir berkelana meluncur di arteri
Lirik ini berbicara tentang pencarian kebahagiaan yang seolah tak pernah berakhir, digamba... tampilkan semua
Lagu "Arteri" yang dinyanyikan oleh .Feast adalah sebuah karya yang menggugah pikiran dan perasaan, mengajak pendengar untuk menyelami kedalaman emosi dan narasi yang kompleks. Melalui lirik yang puitis, .Feast berhasil menyampaikan tema tentang cinta, trauma, dan pencarian kebahagiaan yang terjalin dalam perjalanan hidup manusia.
Analisis Lirik
Lagu ini dibuka dengan pernyataan yang kuat tentang keberanian untuk "telanjang," yang mencerminkan keinginan untuk terbuka dan jujur dalam menghadapi dunia. Ungkapan "Hatiku berkata, 'Selamat datang di dua puluh!'" menunjukkan semangat dan harapan yang hadir di usia muda, di mana satu mulai mengeksplorasi kehidupan secara penuh.
Refrain yang diungkapkan menciptakan nuansa mendalam, di mana terdapat rasa sakit dan perlunya healing. Frasa "Kau tambal kegagalanku" menggambarkan bagaimana kehadiran seseorang dapat memberikan dukungan saat kita merasa rapuh. Kehidupan serta perasaan kompleks ini terwakili lewat gambaran "berdansa dan berserah," yang mencerminkan penggabungan antara harapan dan penyerahan diri.
Pertarungan Emosional
Dalam perjalanan liriknya, terdapat kontras antara keinginan untuk mengabaikan masa depan dan kenyataan pahit yang harus dihadapi. Kalimat "Aku ingin tak menghiraukan masa depan" merujuk pada rasa putus asa dan keengganan untuk menghadapi realitas ketika beban hidup terasa berat. Namun, pertanyaan reflektif, "Hidup apa hanya delapan kali sebulan?" menyoroti pergulatan dengan waktu yang terbatas dan keinginan untuk menjalani lebih banyak pengalaman hidup.
Bagian lirik yang berulang, "Menangisku di pundakmu," menunjukkan ketergantungan emosional kepada sosok yang spesial, yang menjadi tempat berkeluh kesah. Meskipun ada pengingkaran, seperti "Aku pura-pura tak tahu," jelas bahwa ada kesadaran mendalam tentang trauma yang dihadapi. Ini membawa pendengar pada pemahaman bahwa hubungan sering kali dibayangi oleh luka masa lalu.
Kepedihan dan Harapan
Dalam lirik "Kau hanya trauma," terkandung kejujuran yang pahit; penemuan bahwa cinta tidak selalu sempurna dan sering kali dibebani oleh perasaan yang tidak terselesaikan. Lagu ini juga menggambarkan ketidakberdayaan dalam cinta yang seharusnya menjadi kebahagiaan, namun terhalang oleh trauma dan ketidakpastian, digambarkan dengan kalimat "Cinta macam apa yang dijaga ketat oleh perantara?"
Namun, meskipun gelapnya tema, lirik "Setetes bahagia yang selalu kau cari" menghadirkan harapan di tengah kesedihan. Frasa ini menekankan bahwa kebahagiaan itu selalu ada, meski kadang tersamar dalam kesedihan yang mendalam. Kebahagiaan diibaratkan sebagai "setetes" yang mengalir "meluncur di arteri," menunjukkan bahwa bahagia adalah esensi yang mengalir dalam kehidupan, tak peduli seberapa kecil atau tersembunyi.
Kesimpulan
"A rteri" dari .Feast adalah sebuah eksplorasi emosional yang mendalam, yang berpadu dengan melodi yang menarik dan vokal yang mengena. Liriknya menciptakan gambaran yang jelas tentang cinta, kehilangan, dan pencarian kebahagiaan, sambil menggugah rasa empati dari para pendengarnya. Melalui ketulusan dan kejujuran, .Feast berhasil menghadirkan sebuah karya yang tidak hanya bisa dinikmati, tetapi juga bisa dijadikan refleksi bagi pengalaman hidup setiap orang.

