v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
User Photo Profile
Review Lagu • 1 tahun lalu
Album Artwork
membangun
Indie
2024 • 4:26 • Track 1/15
.Feast
  • Tentang
  • Lirik
  • Review
  • Tracklist
  • Komentar
Makna Lagu
Lagu ini menggambarkan konflik internal antara keinginan dan ketakutan, mencerminkan perasaan benci terhadap kehidupan dan keramaian, namun takut akan kesepian dan kematian. Penyanyi berusaha menemukan jati diri dan makna hidup dengan menciptakan "tuhan" dan cerita sendiri, menantang norma serta mengekspresikan luka batin yang terabadikan.
Makna Lirik
Aku benci keramaian, tapi aku takut sepi
Aku benci kehidupan, tapi aku takut mati
Aku anti kerusakan, tapi ku senang bercermin
Aku anti kemapanan, tapi aku takut miskin

Lirik ini menggambarkan kontradiksi dan ketidakpastian yang dialami dalam kehidupan. Seseo... tampilkan semua

Ini perubahan arah di setengah kelipatan
Aku kehilangan arah di belokan dan perempatan
Sobek kulit kubentangkan peta dan kompas dari bola mata
Dari tulang rusuk sebuah pena, sesuai citraku gambar diri-Nya

Lirik ini berbicara tentang kehilangan arah dalam menjalani kehidupan. Ada perasaan kebing... tampilkan semua

Aku membangun tuhan sendiri
Kutulis kitabku kar’na aku mengulang diri sendiri
Kutulis c’ritaku dan kupastikan kali ini aku
Pengarang dari derita diriku sendiri
Kupastikan kali ini aku meluluhlantakkan
Surga dan neraka yang lama

Lirik ini menggambarkan pencarian kemandirian spiritual dan intelektual. Dengan 'membangun... tampilkan semua

Ku menyiarkan
Lukaku terabadikan
Ku menyiarkan
Lukaku terabadikan

Pengulangan frasa dalam lirik ini menunjukkan penegasan terhadap pengalaman luka yang diab... tampilkan semua

Review Lagu

Lagu "Membangun" yang dipersembahkan oleh .Feast adalah sebuah karya yang sarat dengan makna dan refleksi terhadap kehidupan manusia. Melalui lirik yang puitis, .Feast mengajak pendengar untuk merenungkan berbagai pertentangan dalam hidup yang sekaligus mengundang rasa ingin tahu tentang diri sendiri dan eksistensi. Dalam artikel ini, kita akan membedah lirik lagu ini dengan lebih mendalam, mengidentifikasi tema, pesan, serta emosi yang dihadirkan.

Konflik Internal dan Pertentangan Emosi

Diawali dengan pengakuan yang penuh konflik, lirik pertama mencerminkan kontradiksi yang dialami oleh individu yang benci akan keramaian tetapi juga takut akan kesepian. Hal ini menggambarkan kerentanan manusia dalam menghadapi pilihan hidup. Keterikatan pada kehidupan serta ketakutan akan kematian juga menjadi tema sentral, di mana penulis seolah menggambarkan dilema yang dihadapi banyak orang dalam mencari jati diri.

  • Benci akan keramaian tetapi takut akan kesepian.
  • Benci kehidupan tetapi takut mati.
  • Anti kerusakan tetapi suka bercermin.
  • Anti kemapanan tetapi takut miskin.

Melalui pertentangan ini, .Feast merangkum keresahan yang dialami banyak jiwa, di mana setiap individu berjuang dengan pilihan yang harus diambil, seringkali berlawanan dengan keinginan terdalamnya. Penjanaan emosi ini terlahir dari kejujuran lirik yang sangat relatable.

Pencarian Jati Diri dan Ekspresi Kreatif

Di bagian selanjutnya, penyanyi menggambarkan pencarian arah dan jati diri, yang menjadi salah satu inti dari perjalanan kehidupan. Ia menyatakan kehilangan arah di belokan dan perempatan, melambangkan kebingungan yang sering kali dihadapi saat harus membuat keputusan besar. Dengan menggunakan metafora peta dan kompas, .Feast menjelaskan pentingnya untuk kembali ke dasar dan mencari petunjuk agar tidak tersesat dalam kehidupan yang penuh dengan pilihan.

Baris “Sobek kulit kubentangkan peta dan kompas dari bola mata” menunjukkan bahwa pengetahuan dan pengalaman adalah pemandu yang terpenting, mungkin menandakan pentingnya refleksi diri dalam memahami makna hidup. Lebih lanjut, dikatakan tentang 'tulangan rusuk sebuah pena', yang mengindikasikan bahwa penulisan dan berbagi cerita adalah bagian dari pembentukan identitas dan penyampaian pengalaman hidup kepada orang lain.

Membangun Tuhan Sendiri

Salah satu bagian paling mendalam dari lagu ini adalah tema tentang membangun Tuhan sendiri. Ini bisa diartikan sebagai pencarian spiritual yang sangat personal, di mana penulis tidak hanya mengandalkan dogma yang ada, tapi berusaha menciptakan sendiri apa yang dipercayainya. Dalam hal ini, penulis menjadi pengarang dari kisah hidupnya sendiri, menggarisbawahi pentingnya tanggung jawab individu dalam mengelola nasib dan cerita hidupnya. Lagu ini mendorong pendengar untuk mengambil alih kendali dan menjadi arsitek kehidupan mereka sendiri.

Kesimpulan: Nyanyian Luka dan Keabadian

Dengan balutan melodi yang menghentak, "Membangun" menyampaikan pesan yang berat namun penuh makna. Liriknya yang mencakup berbagai tema seperti konflik internal, pencarian jati diri, dan cinta yang mendalam pada diri sendiri serta realitas, menjadikan lagu ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga sebuah pengalaman reflektif.

“Ku menyiarkan lukaku terabadikan” menggambarkan rasa sakit dan perjuangan yang dituangkan menjadi karya seni. Melalui lagu ini, .Feast tidak hanya berbagi cerita, tetapi juga mengajak pendengar untuk turut merasakannya, hingga akhirnya melahirkan keabadian dalam bentuk musik dan lirik yang tak terlupakan.

Dengan pendekatan yang jujur dan puitis, "Membangun" merupakan cerminan dari perjalanan hidup manusia yang tak terpisahkan dari ketidakpastian dan pencarian makna. Lagu ini menjadi pengingat bahwa meskipun ada banyak pertentangan dalam hidup, setiap individu memiliki kekuatan untuk membangun dan menentukan jalan hidupnya sendiri.

Tracklist Album