
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Tahukah kau kurindu dirimu
Tahukah kau
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan kerinduan yang mendalam terhadap seseorang yan... tampilkan semua
Rasakah kasih cintaku putih
Rasakah kasih
Makna lirik lagu ini mengungkapkan perasaan cinta yang tulus dan murni, diibaratkan dengan... tampilkan semua
Saat gelisah begitu buas hancurkan jiwa
Saat tak kuat lagi memendam marah
Sungguh aku cinta kau
Makna lirik lagu ini mencerminkan perasaan batin yang intens dan kompleks, di mana seseora... tampilkan semua
Jangan didik anak kita penakut
Jangan ajar anak kita pengecut
Tolong kabarkan tinjuku untuknya
Demi kebenaran yang nyata
Makna lirik lagu ini menekankan pentingnya membentuk karakter anak agar tidak tumbuh menja... tampilkan semua
Istriku manis, senyum yang manis
Anakku jantan, tertawalah lantang
Istriku manis, jangan menangis
Anakku jantan, murkalah jantan
Makna lirik lagu ini menggambarkan kebahagiaan dan kebanggaan seorang suami terhadap kelua... tampilkan semua
Saat gelisah begitu buas hancurkan jiwa
Saat tak kuat lagi memendam marah
Sungguh aku sayang kau
Jangan didik anak kita penakut
Jangan ajar anak kita pengecut
Tolong kabarkan tinjuku untuknya
Demi kebenaran yang nyata
Makna lirik lagu ini mencerminkan perasaan frustrasi dan ketidakberdayaan dalam menghadapi... tampilkan semua
Lagu "14-4-'84" karya Iwan Fals merupakan salah satu karya yang sangat mengesankan dalam dunia musik Indonesia. Melalui liriknya yang puitis dan mendalam, lagu ini menyampaikan berbagai emosi dan pesan yang relevan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam artikel ini, kita akan membahas makna dan pesan yang terkandung dalam lirik lagu tersebut.
Ekspresi Rindu dan Cinta
Di awal lirik, penyanyi menyatakan rasa rindu yang mendalam kepada orang yang dicintainya. Kalimat "Tahukah kau kurindu dirimu" dan "Rasakah kasih cintaku putih" menggambarkan betapa pentingnya kehadiran orang yang dicintai dalam hidupnya. Rindu ini bukan hanya sebuah perasaan, tetapi juga menunjukkan komitmen dan kedalaman emosional yang dirasakan oleh penyanyi.
Ketegangan dan Kekuatan Emosional
Lanjut ke bagian selanjutnya, penyanyi mengungkapkan ketidakmampuan dalam mengatasi gelisah dan marah yang melanda. Frasa "Saat gelisah begitu buas hancurkan jiwa" dan "Saat tak kuat lagi memendam marah" menggambarkan perjuangan internal yang dialami. Ini menunjukkan betapa seorang individu terkadang harus berjuang melawan emosi yang kuat dalam diri mereka, yang bisa jadi disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk hubungan interpersonal.
Pentingnya Pendidikan Karakter
Salah satu poin penting dalam lirik ini adalah pesan mengenai pendidikan karakter pada anak. Dalam penggalan "Jangan didik anak kita penakut" dan "Jangan ajar anak kita pengecut", terungkap keinginan untuk mendidik generasi penerus agar memiliki keberanian dan ketegasan. Penyanyi menekankan bahwa pendidikan yang benar sangat penting dalam membentuk karakter anak, sehingga mereka dapat menghadapi tantangan hidup dengan berani dan percaya diri.
Harapan dan Kebenaran
Pada bagian lain lirik, terdapat permohonan untuk menyampaikan pesan yang lebih besar, yaitu "Tolong kabarkan tinjuku untuknya, Demi kebenaran yang nyata". Kalimat ini mencerminkan harapan untuk melihat keadilan dan kebenaran terwujud. Penyanyi tidak hanya mencintai keluarganya, tetapi juga berusaha untuk memastikan masa depan yang lebih baik untuk anak-anaknya dengan menegakkan nilai-nilai kebenaran.
Nostalgia dan Dukungan Keluarga
Lagu ini juga menunjukkan rasa cinta dan dukungan terhadap keluarga. Kalimat "Istriku manis, senyum yang manis" dan "Anakku jantan, tertawalah lantang" adalah ungkapan kasih sayang dan kebanggaan seorang suami dan ayah terhadap keluarganya. Hal ini menciptakan nuansa nostalgia dan menggambarkan hubungan yang harmonis dalam keluarga.
Secara keseluruhan, lagu "14-4-'84" tidak hanya sekadar sebuah lagu cinta, tetapi juga sebuah karya yang membawa banyak pesan penting tentang kehidupan, pendidikan, dan nilai keluarga. Melalui liriknya yang puitis, Iwan Fals berhasil menyampaikan emosi yang dalam dan menggugah pendengar untuk merenung tentang hubungan antarmanusia dan tanggung jawab kita sebagai orang tua. Dengan demikian, lagu ini tetap relevan dan memiliki makna mendalam bagi setiap orang yang mendengarnya.

