
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Apa memang harus layu
Bunga bunga
Setelah sang kumbang
Menghisap manisnya madumu
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan sedih dan kehilangan yang dialami setelah sebu... tampilkan semua
Apa memang harus ingkar
Kumbang kumbang
Setelah sang bunga
Terkulai layu tak berguna
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan kehilangan dan pengkhianatan dalam sebuah hubu... tampilkan semua
Bunga bunga dilahirkan
Untuk dihisap sang kumbang
Kumbang kumbang dilahirkan
Untuk menghisap sang bunga
Makna lirik lagu ini menggambarkan hubungan simbiotik antara dua entitas yang berbeda, yai... tampilkan semua
Bunga bunga dimekarkan
Untuk digoda sang kumbang
Kumbang kumbang diterbangkan
Untuk menggoda sang bunga
Makna lirik lagu ini menggambarkan interaksi yang harmonis antara bunga dan kumbang, yang ... tampilkan semua
Mengapa bunga harus layu?
Setelah kumbang dapatkan madu
Mengapa kumbang harus ingkar?
Setelah bunga tak lagi mekar
Makna lirik lagu ini menggambarkan kerapuhan hubungan dan siklus kehidupan yang saling ter... tampilkan semua
Mungkin tuhan telah takdirkan
Kumbang kumbang
Campakkan sang bunga
Setelah layu tak berguna
Makna lirik lagu ini menggambarkan konsep takdir dalam kehidupan, di mana setiap hal memil... tampilkan semua
Bunga bunga dimekarkan
Untuk dicampakkan kumbang
Kumbang kumbang diterbangkan
Untuk mencampakkan bunga
Mengapa bunga harus layu?
Setelah kumbang dapatkan madu
Mengapa kumbang harus ingkar?
Setelah bunga tak lagi mekar
Makna lirik lagu ini menggambarkan hubungan yang kompleks antara cinta dan pengkhianatan, ... tampilkan semua
Lagu "Bunga - Bunga, Kumbang - Kumbang" karya Iwan Fals adalah sebuah karya musikal yang kaya akan simbolisme dan makna. Dalam liriknya, Iwan Fals menampilkan sebuah alegori yang menggambarkan hubungan antara bunga dan kumbang, yang sering kali diinterpretasikan sebagai representasi dari hubungan sosial dan romantis.
Alegori Bunga dan Kumbang
Pada bagian awal lirik, terdapat pertanyaan reflektif: "Apa memang harus layu bunga bunga setelah sang kumbang menghisap manisnya madumu?" Di sini, bunga melambangkan keindahan dan keanggunan, sementara kumbang mewakili pihak yang mengambil atau menikmati keindahan tersebut. Ada nuansa kesedihan di balik pertanyaan ini, seolah mengekspresikan kekhawatiran bahwa setelah memberikan segala sesuatunya, yang tersisa hanyalah rasa layu dan kehilangan.
Pertanyaan Retoris yang Mendalam
Frasa "Mengapa bunga harus layu?" dan "Mengapa kumbang harus ingkar?" merupakan pertanyaan retoris yang menyoroti kekosongan setelah pemenuhan. Ada ketidakpuasan yang tercermin dalam hubungan ini, di mana satu pihak mendapatkan keuntungan, sementara yang lain mengalami kehilangan atau kehampaan. Hal ini menggugah pemikiran tentang sifat hubungan di mana satu pihak merasa dimanfaatkan.
Siklus Kehidupan dan Kehampaan
- Bunga dilahirkan untuk dihisap: Ini menunjukkan bahwa ada tujuan dari eksistensi bunga, namun hal tersebut terjalin dalam konteks yang merugikan.
- Kumbang dilahirkan untuk menghisap: Menggambarkan sikap egois dan mengambil tanpa memberikan timbal balik yang seimbang.
- Bunga dimekarkan untuk digoda: Mengisyaratkan bahwa sesuatu yang indah dan berharga sering kali hanya menjadi objek godaan.
- Kumbang diterbangkan untuk menggoda: Menunjukkan bahwa kumbang mempunyai kebebasan untuk mendapatkan bunga, namun dengan dampak negatif bagi bunga itu sendiri.
Takdir dan Penerimaan
Iwan Fals juga mencantumkan kalimat, "Mungkin tuhan telah takdirkan kumbang kumbang campakkan sang bunga setelah layu tak berguna". Di sini, terdapat elemen fatalisme di mana bunga dan kumbang dipandang sebagai bagian dari sebuah siklus yang tidak dapat dihindari. Hal ini bisa diinterpretasikan sebagai pandangan pesimistis terhadap hubungan yang sering kali berorientasi pada pemanfaatan, di mana keindahan dan kebaikan sering kali diabaikan setelah tidak lagi menarik.
Penutup
Lagu "Bunga - Bunga, Kumbang - Kumbang" oleh Iwan Fals bukan hanya sebuah lagu cinta semata, melainkan suatu kritik sosial dalam hubungannya dengan eksistensi, cinta, dan pengorbanan. Melalui liriknya, Iwan Fals mengajak pendengar untuk merenung tentang sifat hubungan antar manusia yang sering kali berlangsung tidak seimbang. Pesan yang terkandung dalam lagu ini tetap relevan, menggambarkan permasalahan yang ada di dalam masyarakat, di mana sering kali satu pihak merasa dirugikan dalam sebuah hubungan.

