
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Merangkai langit dan samudranya
Cahaya lamamu, kau bercanda
Rasi dan bintangnya
Seratus juta tahun terlewatkan
Makna lirik lagu ini menggambarkan keindahan dan kedalaman hubungan antara manusia dan ala... tampilkan semua
Ku ingin melukis semesta
Menuju garis tak terhingga
Ku ingin merubah dimensi
Mengorbit melintas galaksi
Makna lirik lagu ini menggambarkan keinginan yang mendalam untuk mengeksplorasi dan memper... tampilkan semua
Langit tak seharusnya biru
Putih tak seharusnya cahaya
Ramalan dan mesin waktu
Seratus kata aku percaya, aku percaya
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan dan harapan seseorang yang berusaha memahami r... tampilkan semua
Lagu "Langit Tak Seharusnya Biru" dari The Jansen adalah sebuah karya musikal yang menyentuh tema kosmis dan refleksi mendalam terhadap alam semesta. Melalui liriknya yang puitis, lagu ini berhasil membawa pendengar berada dalam perjalanan kreatif dan imajinatif. Dalam artikel ini, kita akan membahas makna dan arti di balik lirik-lirik yang penuh filosofi dan keindahan tersebut.
Merangkai Langit dan Samudera
Diawali dengan bait yang menggambarkan **merangkai langit dan samudranya**, lirik tersebut menyiratkan suatu perasaan keterhubungan antara elemen langit dan lautan. Cahaya, yang dalam konteks ini adalah *cahaya lamamu*, memperlihatkan interaksi antara kenangan dan realitas yang sering kali menjadi bahan candaan. Rasi bintang dan waktu yang terlewat, *seratus juta tahun terlewatkan*, menunjukkan betapa besarnya ruang dan waktu dalam memahami eksistensi kita.
Keinginan untuk Melukis Semesta
Intensitas keinginan untuk *melukis semesta* dengan *garis tak terhingga* mencerminkan aspirasi manusia untuk menggapai hal-hal yang lebih besar dari sekadar kehidupan sehari-hari. Rasa ingin tahu dan pencarian makna mendalam membuat penggambaran dimensi yang fleksibel, yakni *mengorbit melintas galaksi*, menjadi lebih bermakna. Ini mencerminkan keinginan untuk memahami dan menjelajahi alam semesta bahkan melampaui batasan yang ada.
Refleksi tentang Realitas dan Harapan
- Langit dan Cahaya: Lirik yang menyatakan bahwa *langit tak seharusnya biru* dan *putih tak seharusnya cahaya* merujuk pada pandangan bahwa realitas sering kali tidak sesuai dengan ekspektasi kita.
- Ramalan dan Mesin Waktu: Ungkapan tentang *ramalan dan mesin waktu* menggambarkan keinginan untuk meramalkan masa depan dan memahami perjalanan waktu yang membawa kita pada banyak pertanyaan tersirat tentang takdir.
- Percaya pada Kata-Kata: Frasa *seratus kata aku percaya, aku percaya* menekankan pentingnya kepercayaan, yang menjadi bahan bakar bagi harapan dan impian manusia.
Paduan Musik dan Lirik
Musik yang mengiringi lirik ini memperkaya pengalaman mendengarkan dengan melodi yang mampu membangkitkan rasa kagum dan ketenangan. Harmonisasi antara lirik yang mendalam dan melodi yang tenang menciptakan suasana yang cocok untuk merenung dan menggali arti di balik setiap kata.
Kesimpulan
Lagu "Langit Tak Seharusnya Biru" oleh The Jansen bukan sekadar lagu biasa, melainkan sebuah perjalanan emosional yang membawa pendengar ke dunia luar biasa penuh konsepsi dan makna. Melalui eksplorasi tema langit, samudera, dan kepercayaan, lagu ini berhasil menghantarkan pesan penting tentang pencarian identitas dan tempat kita di alam semesta. Ini adalah karya yang menginspirasi, mendorong kita untuk berpikir lebih jauh dan merenungkan misteri kehidupan yang terus mengelilingi kita.
- 1Dua Bilah Mata Pedang4:03
- 2Kau Pemeran Utama Di Sebuah Opera3:12
- 3Sore Di Kebun Raya1:54
- 4Ku Bukan Mesin Lotremu3:32
- 5Langit Tak Seharusnya Biru3:48
- 6Mereguk Anti Depresan Lagi3:51
- 7Lalu Lalang Lintas Generasi2:33
- 8Tipu Daya Sejarah3:59
- 9Televisi Masih Menyala1:44
- 1074563:37
- 11Dunia Modern Terlalu Depresif Untukmu Yang Selalu Berekspresif3:40
- 12Manuver Cerdikmu3:00

