
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Dua pagi pertikaian remaja
Memakai kaos band idola
Rumah kini semakin menua
Mimpi pun tak kunjung jadi nyata
Makna lirik lagu ini menggambarkan kehidupan dan konflik yang dialami oleh remaja, terutam... tampilkan semua
Sabtu minggu menjadi tabu
Semua diam membisu
Sabtu minggu menjadi tabu
Semua wajah membiru
Makna lirik lagu ini mencerminkan keadaan di mana hari-hari yang seharusnya menjadi waktu ... tampilkan semua
Sebelas kata tak terucap
Bersembunyi di ruang gelap
Televisi masih menyala
Mereka semua berteriak
Makna lirik lagu ini mencerminkan perasaan terpendam dan ketidakmampuan untuk mengekspresi... tampilkan semua
Lagu "Televisi Masih Menyala" yang dinyanyikan oleh The Jansen menggambarkan perasaan dan pengalaman yang dialami oleh generasi muda dalam menghadapi realitas kehidupan sehari-hari. Melalui lirik yang sederhana namun penuh makna, lagu ini menyoroti ketegangan yang terjadi di antara remaja, serta bagaimana pengaruh lingkungan sekitar membentuk sudut pandang mereka.
Permasalahan dalam Remaja
Diawali dengan penggambaran "dua pagi pertikaian remaja," lirik ini menciptakan suasana konflik yang sering kali hadir di kalangan anak muda. Pertikaian ini bukan sekadar perdebatan, tetapi juga merupakan refleksi dari ketidakpastian dan pencarian identitas yang dialami oleh remaja. Pakaian yang mereka kenakan, seperti "kaos band idola," melambangkan upaya untuk menunjukkan jati diri dan rasa keterhubungan dengan sesuatu yang lebih besar, yaitu musik dan budaya pop yang mereka cintai.
Kesedihan dan Kenyataan Hidup
Selanjutnya, lagu ini mengisyaratkan nuansa kepedihan dengan penyebutan "rumah kini semakin menua." Ini menunjukkan bahwa lingkungan tempat tinggal mereka mengalami penurunan, baik dari segi fisik maupun emosional. Rumah yang seharusnya menjadi tempat untuk berlindung dan bertumbuh, kini menjadi simbol dari mimpi yang tak kunjung menjadi nyata. Hal ini menunjukkan ketidakpastian masa depan yang dihadapi oleh remaja saat ini.
Pentingnya Kebersamaan
Saat memasuki bagian reff, kita menemukan frasa "Sabtu minggu menjadi tabu." Dalam konteks ini, waktu yang seharusnya menjadi momen berharga untuk berinteraksi dan bersenang-senang, malah berubah menjadi masa yang tersembunyi dan penuh tekanan. Kebisuan dan ekspresi wajah yang "membiru" menjadi indikasi bahwa komunikasi telah terputus. Mereka terjebak dalam dunia yang penuh dengan harapan dan impian yang tidak realistis.
- Kesunyian dan Ketidakberdayaan: "Sebelas kata tak terucap" memperlihatkan betapa sulitnya untuk mengungkapkan perasaan yang sebenarnya. Rasa takut akan penilaian dari lingkungan membuat mereka terjebak dalam kesunyian.
- Realitas Dunia Modern: "Televisi masih menyala" menandakan bahwa meskipun dunia luar terus berputar dengan berbagai informasi dan hiburan, mereka tetap merasa terasing. Televisi menjadi simbol dari kenyataan yang terlalu disengaja, yang sering menutupi realitas pahit yang mereka hadapi.
Kesimpulan
"Telev isi Masih Menyala" adalah sebuah karya musik yang tidak hanya menggugah emosi, tetapi juga mengajak pendengar untuk merenungkan kondisi remaja saat ini. Lewat lirik yang penuh makna, The Jansen berhasil menyampaikan pesan tentang pentingnya komunikasi, keberanian untuk mengungkapkan perasaan, dan kesadaran akan kenyataan yang harus dihadapi. Lagu ini seakan menjadi cermin bagi generasi muda, mengingatkan mereka akan pentingnya merangkai masa depan meskipun berada di tengah-tengah berbagai ketidakpastian.
- 1Dua Bilah Mata Pedang4:03
- 2Kau Pemeran Utama Di Sebuah Opera3:12
- 3Sore Di Kebun Raya1:54
- 4Ku Bukan Mesin Lotremu3:32
- 5Langit Tak Seharusnya Biru3:48
- 6Mereguk Anti Depresan Lagi3:51
- 7Lalu Lalang Lintas Generasi2:33
- 8Tipu Daya Sejarah3:59
- 9Televisi Masih Menyala1:44
- 1074563:37
- 11Dunia Modern Terlalu Depresif Untukmu Yang Selalu Berekspresif3:40
- 12Manuver Cerdikmu3:00

