
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Cuaca sedang baik hari ini
Rasa yang sama seperti kemarin
Mengulur kemeja kanan kiri
Dengan malas ku hadapi senin
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan santai dan ketidakpedulian seseorang terhadap ... tampilkan semua
Lelah sudah, ku akhiri
Cukup sudah, ku akhiri
Makna lirik lagu ini mencerminkan sebuah perjalanan emosional yang penuh dengan keletihan ... tampilkan semua
Matahari menuju temaram
Pandanganku segera buram
Terdengar suara mu bergumam
Dengan fesyen mu yang serba hitam
Makna lirik lagu ini menggambarkan suasana senja yang melankolis, di mana keindahan alam y... tampilkan semua
Lelah sudah, malam ini
Cukup sudah, ku akhiri
Makna lirik lagu ini menggambarkan rasa lelah dan keputus asaan yang dialami seseorang set... tampilkan semua
Wajah muram ku kau hilangkan
Riang ini kau ciptakan
Ataukah manuver cerdikmu
Membawa ku ke dunia semu
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan transformasi emosional yang dialami seseorang ... tampilkan semua
Lelah sudah, malam ini
Cukup sudah, ku akhiri
Lelah sudah, ku akhiri
Cukup sudah, hari ini
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan kelelahan dan keputusan untuk mengakhiri sebua... tampilkan semua
Lagu "Manuver Cerdikmu" dari The Jansen merupakan sebuah karya musik yang menyentuh berbagai emosi dan pengalaman hidup. Melalui lirik yang puitis dan mendalam, lagu ini menggambarkan perasaan lelah, harapan, serta keinginan untuk melepaskan diri dari rutinitas yang monoton. Dalam artikel ini, kita akan membahas makna dari lirik yang disajikan dan bagaimana elemen-elemen di dalamnya menciptakan narasi yang kuat.
Cuaca Baik dan Rutinitas yang Sama
Diawali dengan penyebutan “Cuaca sedang baik hari ini”, lirik ini menggambarkan sebuah kondisi yang seharusnya bisa dinikmati. Namun, perasaan yang diungkapkan justru menunjukkan ketidakberdayaan. “Rasa yang sama seperti kemarin” menunjukkan siklus hidup yang berulang, di mana hari-hari terasa monoton dan membosankan. Penggunaan frase “Mengulur kemeja kanan kiri” membawa nuansa malas dan enggan menghadapi hari senin, yang sering kali diasosiasikan dengan awal pekan dan kembali ke rutinitas setelah akhir pekan.
Kelelahan dan Keputusan untuk Mengakhiri
Repetisi frasa “Lelah sudah, ku akhiri” menjadi inti dari perasaan yang diekspresikan. Ini mencerminkan keinginan untuk mengakhiri penderitaan atau kebosanan yang dirasakan. Ada semacam pengakuan bahwa seseorang telah cukup menghadapi keadaan ini dan keputusan untuk merubah arah hidup menjadi pilihan yang realistis. Pengulangan memberi penekanan pada rasa frustrasi yang mendalam.
Kontras antara Siang dan Malam
Namun, saat malam menjelang, ada perubahan suasana yang signifikan. “Matahari menuju temaram” menggambarkan transisi dari terang ke gelap, yang bisa ditafsirkan sebagai perubahan emosi dari harapan menjadi ketidakpastian. “Pandanganku segera buram” menunjukkan bahwa saat malam tiba, begitu pula kegelapan dalam perasaan. Namun, suara yang muncul, yaitu “suara mu bergumam”, menunjukkan adanya kehadiran seseorang yang memberikan harapan atau meringankan beban.
Fesyen Serba Hitam dan Jiwa yang Ceria
Referensi pada “fesyen mu yang serba hitam” dapat dipahami sebagai simbol dari kesedihan atau keputusasaan. Dalam konteks ini, sosok tersebut berperan sebagai penyejuk yang menghapus wajah muram si tokoh. “Riang ini kau ciptakan” menandakan bahwa kehadiran orang tersebut membawa kebahagiaan dan warna baru dalam hidup yang suram. Munculnya “manuver cerdikmu” memberikan nuansa misteri, seolah ada taktik atau strategi tertentu yang digunakan untuk menjaring perasaan bahagia dari dalam diri.
Ciptakan Dunia Semu
Pada bagian akhir, terdapat refleksi mendalam tentang apakah kebahagiaan yang diciptakan itu nyata atau "dunia semu". Frasa ini membawa kita menuju pertanyaan filosofis tentang kepuasan dan kebahagiaan yang mungkin bersifat sementara, namun tetap bisa dihadapi dengan lebih ceria.
Kesimpulan
Lagu "Manuver Cerdikmu" dari The Jansen mencerminkan perjalanan emosional yang kompleks, dari rutinitas yang melelahkan, pencarian akan makna, hingga kehadiran seseorang yang membawa warna baru. Melalui lirik yang sederhana namun bermakna dalam, The Jansen berhasil menangkap berbagai nuansa kehidupan sehari-hari yang banyak dialami oleh semua orang. Sehingga, lagu ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebuah refleksi diri yang dapat mengajak pendengar untuk berpikir dan merasa.
- 1Dua Bilah Mata Pedang4:03
- 2Kau Pemeran Utama Di Sebuah Opera3:12
- 3Sore Di Kebun Raya1:54
- 4Ku Bukan Mesin Lotremu3:32
- 5Langit Tak Seharusnya Biru3:48
- 6Mereguk Anti Depresan Lagi3:51
- 7Lalu Lalang Lintas Generasi2:33
- 8Tipu Daya Sejarah3:59
- 9Televisi Masih Menyala1:44
- 1074563:37
- 11Dunia Modern Terlalu Depresif Untukmu Yang Selalu Berekspresif3:40
- 12Manuver Cerdikmu3:00

