
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Kau bedah ilmu hitam tak tertandingi
Kau tindak, kau tindas yang sayap kiri
Lidahmu setajam yang darah murni
Tak perlu kawan, kau jalani sendiri
Lirik ini menggambarkan seseorang yang menguasai ilmu hitam yang kuat dan tak tertandingi.... tampilkan semua
Lawanmu pasti kau tebas mati
Dengan sihirmu
Sihirmu
Sihirmu..
Sectumsempra!
Penggalan lirik ini menyoroti betapa mematikannya kekuatan atau 'sihir' yang dimiliki sese... tampilkan semua
Kau sangga kehormatan hijau dan perak
Menjaga derik ular tanpa merusak
Tangismu tertahan dan tak mendobrak
Walau tak murni, kau b'rani berteriak
Lirik ini mengisahkan tentang kesetiaan dan kebanggaan pada identitas, digambarkan dengan ... tampilkan semua
Raaaahhh...!!
Akan ku bagi semesta menjadi ingatan-ingatan
Yang nanti semua makhluk bisa membesuk
Waktu begitu sempit dan luas
Waktu ada di kolong tempat tidurmu
Tapi rumahmu adalah hutan
Lirik ini menggambarkan gambaran yang kompleks dan penuh dengan analogi mengenai waktu dan... tampilkan semua
Amfibi, dikotomi, sisi-sisi
Oposisi biner de Saussure!
Kita tak kenal jam besuk
Kita tak kenal jam besuk
Bantai!Raaaahhh...!!
Lirik ini menghadirkan kontradiksi dengan istilah seperti 'amfibi' dan 'dikotomi', mengacu... tampilkan semua
Lagu "Sectumsempra" dari .Feast dan Yudhistira merupakan salah satu karya yang menggugah pemikiran dengan lirik yang penuh makna. Di dalamnya, terdapat kritik sosial yang diasosiasikan dengan tema dan referensi budaya yang dalam, menciptakan sebuah narasi yang menantang pendengarnya untuk merenungkan kondisi masyarakat dan eksistensi individu.
Makna Lirik
Lagu ini dimulai dengan penggambaran mengenai seorang individu yang memiliki kemampuan luar biasa dalam "membedah ilmu hitam." Frasa ini bisa diartikan sebagai kritik terhadap orang-orang yang menggunakan pengetahuan atau kekuatan mereka untuk menindas orang lain.
Berikut beberapa elemen penting dari lirik yang memberikan kedalaman pada lagu ini:
- Kekuatan dan Kekuasaan: Terdapat penggambaran tentang individu yang mampu "tindak" dan "tindas." Ini mencerminkan tema tentang dominasi dan penindasan dalam hubungan sosial.
- Lidah Tajam: "Lidahmu setajam yang darah murni" menunjukkan bahwa kata-kata dapat menjadi senjata yang berbahaya. Ini merujuk pada kekuatan narasi dan bagaimana opini dapat membentuk realitas.
- Lawan yang Ditebas Mati: Ungkapan ini menandakan bahwa konflik adalah hal yang tidak terhindarkan. Dengan "sihir," penulis bisa merujuk pada kemampuan untuk memanipulasi situasi demi memenangkan pertempuran, baik secara fisik maupun mental.
Simbolisme dalam Lirik
Setiap bait dalam lagu ini memuat simbolisme yang menambah kedalaman konseptual:
- Kehormatan Hijau dan Perak: Ini bisa diinterpretasikan sebagai lambang nilai atau tradisi yang terjaga. "Menjaga derik ular tanpa merusak" bisa berarti menjaga kedamaian di tengah konflik, sebuah dilema etis.
- Pengingat Sejarah: Kalimat "akan ku bagi semesta menjadi ingatan-ingatan" mencerminkan pentingnya kenangan kolektif dan sejarah sebagai pembentuk identitas individu dan masyarakat.
- Waktu dan Ruang: Dengan penekanan pada "rumahmu adalah hutan," lagu ini mengeksplorasi ide tentang kembali ke alam dan menemukan kenyamanan dalam ketidakpastian kehidupan.
Kesimpulan
"Se ctumsempra" oleh .Feast dan Yudhistira adalah sebuah karya yang menyuarakan pertentangan dan kerapuhan dalam kehidupan manusia. Melalui lirik yang penuh simbolisme dan makna mendalam, lagu ini mengajak pendengarnya untuk merenungkan peran individu dalam masyarakat dan bagaimana kekuasaan, penindasan, serta kenangan berhubungan satu sama lain.
Secara keseluruhan, lagu ini tidak hanya menawarkan pengalaman mendengarkan yang menghibur, tetapi juga sebuah refleksi kritis terhadap isu-isu mendasar yang dihadapi oleh umat manusia. Dengan pendekatan lirik yang kuat, "Sectumsempra" menjadi salah satu lagu yang layak untuk diperhatikan.

