
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Boleh saja partai ribuan jumlahnya
Tapi yang menang yang punya uang
Seorang cepek ceng sudah bisa jadi presiden
Begitulah cerita yang berkembang
Makna lirik lagu ini mencerminkan realitas sosial dan politik di masyarakat, di mana banya... tampilkan semua
Gontok-gontokan sudah nggak musim
Adu doku ini yang ditunggu-tunggu
Pemilu tempat berpestanya uang palsu
Habis kalau nggak gitu nggak lucu
Makna lirik lagu ini mencerminkan kritik sosial terhadap praktik politik yang ada di masya... tampilkan semua
Program-program berseliweran
Seperti dongeng zaman kecil dulu
Walau ternyata hanya kibul doang
Tapi kampanye bikin hati senang
Makna lirik lagu ini mencerminkan realitas pengalaman masyarakat terhadap berbagai program... tampilkan semua
Bul kibul tak kibul-kibul
Kibul diadu demi perkibulan
Ini sudah dari zaman baheula
Dari zaman raja-raja sampai sekarang
Makna lirik lagu ini mengisyaratkan tentang tradisi dan budaya yang telah berlangsung seja... tampilkan semua
Uang adalah bahasa kalbu
Santapan rohani para birokrat
Tentu saja tidak semuanya
Tapi yang pasti banyak yang suka
Makna lirik lagu ini menggambarkan hubungan yang kompleks antara uang dan kekuasaan dalam ... tampilkan semua
Jangan heran korupsi menjadi-jadi
Habis itulah yang diajarkan
Ideologi jadi komoditi
Bisa diekspor ke luar negeri
Makna lirik lagu ini menggambarkan realitas pahit mengenai maraknya praktik korupsi yang t... tampilkan semua
Uang adalah bahasa kalbu
Santapan rohani rakyat dan wakil rakyatnya
Tentu saja tidak semuanya
Tapi yang pasti banyak yang suka
Makna lirik lagu ini menyiratkan bahwa uang memiliki peran yang signifikan dalam interaksi... tampilkan semua
Jangan heran korupsi menjadi-jadi
Habis itulah yang diajarkan
Ideologi jadi dagangan
Bisa diekspor ke luar negeri
Makna lirik lagu ini mencerminkan keprihatinan terhadap maraknya praktik korupsi yang dian... tampilkan semua
Lagu "Politik Uang" yang dinyanyikan oleh Iwan Fals merupakan sebuah karya yang mencerminkan realitas kehidupan politik di Indonesia. Dalam lagu ini, Iwan Fals menyampaikan pesan kritis terhadap praktik politik yang dikuasai oleh uang, menciptakan sebuah panorama sosial yang kerap terjadi dalam pemilihan umum.
Makna dan Tema Utama
Melalui liriknya, Iwan Fals menggambarkan bahwa meskipun partai politik ada dalam jumlah yang banyak, pada akhirnya yang menang adalah mereka yang memiliki kekuatan finansial. Hal ini ditegaskan dalam lirik yang menyatakan, "Tapi yang menang yang punya uang." Ini menunjukkan bahwa kekuatan finansial sering kali lebih berpengaruh daripada visi dan misi yang diusung oleh calon pemimpin.
Lebih lanjut, Iwan Fals mengisyaratkan bahwa dengan uang, seseorang dapat mencapai posisi tertinggi, bahkan hingga menjadi presiden. Ia menilai bahwa banyak yang terlewatkan, seperti gontok-gontokan atau benturan ideologi, yang kini tak lagi menjadi menarik. Justru, momen-momen seperti "adu doku" yang banyak dicari, sehingga pemilu menjadi ajang perayaan bagi mereka yang memiliki "uang palsu."
Kritik terhadap Korupsi dan Praktik Pendidikan Ideologi
Dalam liriknya juga terdapat penggambaran mengenai persaingan yang tidak sehat yang disebabkan oleh adanya uang. Poin yang menarik adalah saat Iwan Fals menggambarkan program-program yang berseliweran, pararel dengan kesan cerita dongeng masa kecil yang menipu. Di sini, ia menunjukkan kontras antara harapan yang diciptakan oleh kampanye politik dengan kenyataan yang tidak selalu sejalan.
Iwan Fals kemudian merenungkan bahwa fenomena ini sudah berlangsung sejak lama, bahkan dari zaman raja-raja hingga sekarang. Ia menekankan bahwa "Uang adalah bahasa kalbu," yang berarti uang telah menjadi bagian integral dari cara berpikir dan bertindak birokrat, serta masyarakat secara umum. Ini mengimplikasikan bahwa uang bukan hanya sekedar alat, tetapi sudah menjadi "santapan rohani" bagi banyak orang, yang menjelaskan banyaknya kasus korupsi yang melanda.
Ideologi sebagai Komoditas
Selanjutnya, Iwan Fals menyoroti bahwa ideologi yang seharusnya menjadi bentuk pemikiran dan visi kabur menjadi dagangan yang dapat diekspor. Ia menunjukkan satir bahwa prinsip-prinsip yang seharusnya menjadi pedoman bertindak sekarang dijadikan komoditas yang bisa dijual. Fenomena ini semakin merugikan masyarakat, di mana ideologi tidak lagi menjadi panduan hidup, tetapi sekedar alat untuk meraih keuntungan.
Pesan Moral
Kritik yang disampaikan Iwan Fals melalui lagu ini jelas mengguncang kesadaran masyarakat untuk lebih peka terhadap gejala korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan yang sering terjadi. Di balik setiap kalimat dalam lagu ini terdapat harapan bagi perubahan, meskipun ia mencerminkan kesedihan dan kecewa atas keadaan yang ada.
Dalam akhirnya, lagu "Politik Uang" bukan hanya sekadar musik, tetapi menjadi sebuah refleksi yang kuat akan keadaan sosial dan politik, serta dorongan untuk lebih menyadari peran kita dalam menentukan arah bangsa.

