
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Tukang sapu, kuli PU, besar jasamu
Oh kawan
Dengan sapu ganyang sampah dan debu
′Tuk sesuap makan
Makna lirik lagu ini mencerminkan penghargaan terhadap pekerjaan sederhana namun penting, ... tampilkan semua
Hari panas, hari hujan, memang tantangan
Siapa bilang bukan
Namun tugas tetap jalan, absen gaji melayang
Maklum kuli harian
Makna lirik lagu ini menggambarkan realitas kehidupan sehari-hari yang dihadapi oleh peker... tampilkan semua
Pernahkah tuan pikirkan
Jasa mereka
Pernahkah tuan renungkan
Harga keringatnya
Makna lirik lagu ini menggambarkan refleksi dan penghargaan terhadap pengorbanan serta ker... tampilkan semua
Tukang sapu bawa sapu masuk di kantor
Bersihkan yang kotor
Cukong kotor, mandor, koruptor, semua yang kotor
Awas kena sensor
Makna lirik lagu ini menggambarkan kritik sosial terhadap praktik korupsi dan penyelewenga... tampilkan semua
Tukang sapu bawa sapu juga disapu
Kok bisa begitu?
Istri iri lihat tetangga punya barang baru
Aku pun begitu
Makna lirik lagu ini menggambarkan realitas kehidupan sehari-hari yang penuh dengan ironi ... tampilkan semua
Inilah manusia
Dengan segala macam warna hidupnya
'Tuk mencapai bahagia
Semua jalan ditempuhnya
Makna lirik lagu ini menggambarkan kompleksitas kehidupan manusia yang beraneka ragam, men... tampilkan semua
Lagu "Sapuku, Sapumu, Sapu - Sapu" yang dinyanyikan oleh Iwan Fals mengangkat tema kehidupan sehari-hari yang dihadapi oleh tukang sapu dan pekerja kasar. Melalui liriknya, Iwan Fals tidak hanya menyampaikan realitas pahit yang dialami oleh para pekerja tersebut, tetapi juga memberikan penggambaran yang mendalam tentang nilai dan jasa mereka dalam masyarakat.
Tema Kerja Keras dan Pengorbanan
Lirik lagu diawali dengan pengakuan dan penghormatan terhadap jasa tukang sapu, melukiskan bahwa mereka adalah bagian integral dari kehidupan kota. Dengan menyanyikan, "Tukang sapu, kuli PU, besar jasamu", Iwan Fals memberikan pengakuan pada kontribusi yang sering kali diabaikan. Kerja keras mereka yang dilakukan di bawah terik matahari dan hujan menjadi simbol perjuangan untuk mendapatkan sesuap nasi.
Tantangan dalam Pekerjaan Sehari-hari
- Menyoroti Beberapa Realita:
- Hari panas dan hari hujan: mengekspresikan tantangan yang dihadapi mereka setiap hari, seolah tak ada waktu untuk bersantai.
- Absen gaji melayang: menunjukkan betapa tidak pastinya nasib pekerja harian, dimana gaji mereka tergantung pada kehadiran dan perjanjian kerja.
Pertanyaan Retoris Mengenai Penghargaan
Iwan Fals mengajak pendengar untuk merenungkan jasa para tukang sapu lebih dalam dengan pertanyaan retoris, "Pernahkah tuan pikirkan, jasa mereka?" Melalui pertanyaan ini, dia mengajak kita untuk memahami bahwa harga keringat dan kerja keras mereka layak untuk dihargai, serta memperkuat hubungan sosial antara semua strata masyarakat.
Sikap terhadap Ketidakadilan Sosial
Lirik yang menyebutkan "cucok kotor, mandor, koruptor, semua yang kotor" memberikan kritik tajam terhadap ketidakadilan dan korupsi dalam masyarakat. Ini menyoroti bahwa meskipun tukang sapu membersihkan lingkungan fisik, masih ada 'sampah' dalam sistem sosial yang harus diperjuangkan untuk dibersihkan.
Potret Kehidupan Manusia
Di bagian akhir lirik, Iwan Fals menekankan bentuk kerumitan kehidupan manusia dengan kalimat, "Inilah manusia dengan segala macam warna hidupnya, 'Tuk mencapai bahagia, semua jalan ditempuhnya." Ini menggambarkan bahwa setiap individu, terlepas dari status sosialnya, memiliki perjuangan dan impian masing-masing.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, "Sapuku, Sapumu, Sapu - Sapu" adalah lebih dari sekedar lagu tentang tukang sapu. Iwan Fals berhasil menyentuh aspek kemanusiaan dan keadilan sosial dengan cara yang unik melalui liriknya. Lagu ini mengajak kita untuk menghargai jasa kecil namun berharga dari para pekerja yang berjuang untuk kehidupan mereka.

