
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Hamparan pasir
Tampak putih berbuih
Kala sisa ombak merayap
Hamparan pasir
Terasa panas menyengat
Di telapak kaki yang berkeringat
Makna lirik lagu ini mengisyaratkan tentang suasana dan pengalaman yang dihadapi seseorang... tampilkan semua
Camar-camar hitam
Terbang rendah melayang
Di sekitar perahu nelayan
Daun kelapa
Elok saat melambai
Mengikuti arah angin
Makna lirik lagu ini menggambarkan keindahan alam dan kehidupan nelayan yang sederhana, di... tampilkan semua
Tampak ombak
Kejar-mengejar menuju karang
Menampar tubuh pencari ikan
Semilir angin berhembus
Bawa dendang unggas laut
Seperti restui jala nelayan
Makna lirik lagu ini menggambarkan suasana alam yang harmonis antara laut dan aktivitas pa... tampilkan semua
Gurau mereka
Oh, memang akrab dengan alam
Kudengar dari kejauhan
Dan batu-batu karang
Tertawa ramah bersahabat
Memaksa aku ′tuk bernyanyi
Makna lirik lagu ini mengisahkan tentang hubungan harmonis antara manusia dan alam, di man... tampilkan semua
Itu dahulu
Berapa tahun yang lalu
Cerita orang tuaku
Sangat berbeda
Dengan apa yang ada
Tak biru lagi lautku
Tak riuh lagi camarku
Tak rapat lagi jalamu
Tak kokoh lagi karangku
Tak buas lagi ombakmu
Tak elok lagi daun kelapaku
Tak senyum lagi nelayanku
Tak senyum lagi nelayanku
Makna lirik lagu ini mencerminkan kerinduan dan nostalgia terhadap keadaan yang pernah leb... tampilkan semua
Lagu "Tak Biru Lagi Lautku" karya Iwan Fals adalah sebuah karya yang kuat dan menyentuh hati, yang menyiratkan kedalaman emosi dan refleksi tentang perubahan lingkungan dan kehidupan. Melalui liriknya, Iwan Fals berhasil menggambarkan kenangan indah tentang laut yang cerah dan kehidupan di sekitarnya, serta rasa kehilangan yang menyertainya. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail makna dan pesan yang terkandung dalam lirik lagu ini.
Menggambarkan Keindahan Alam
Diawali dengan deskripsi yang sangat puitis, lirik ini menghadirkan hamparan pasir putih yang berkilau, ombak yang merayap, dan nuansa alam yang sangat hidup. "Hamparan pasir, Tampak putih berbuih, Kala sisa ombak merayap" menghadirkan gambaran visual yang menakjubkan tentang keindahan pantai, di mana Iwan Fals menggambarkan betapa akrabnya manusia dengan alam sekitar. Selain itu, keberadaan camar-camar hitam dan daun kelapa yang melambai menambah kekayaan imaji yang ditampilkan dalam lagu ini.
Emosi dan Keterikatan
Lirik yang menyusul menggambarkan ikatan antara manusia dan alam. Dengan kalimat seperti "Semilir angin berhembus, Bawa dendang unggas laut", terlihat adanya harmoni antara kehidupan nelayan dan lingkungan sekitarnya. Di sini, Iwan Fals mengajak pendengar untuk merasakan kedekatan dan keterikatan yang erat dengan alam. Moment ini menggambarkan ritual kehidupan sehari-hari para nelayan yang dijalani dengan semangat dan cinta.
Kehilangan dan Realitas Baru
Namun, memasuki bagian tengah dan akhir lagu, terdengar nuansa yang lebih gelap dan penuh kesedihan. Penyanyi dengan jelas mengekspresikan perasaan kehilangan melalui ungkapan "Itu dahulu, Berapa tahun yang lalu". Ada pergeseran yang mencolok antara kenangan indah masa lalu dan realitas yang dihadapi saat ini. Ketidakpuasan terhadap kondisi saat ini tergambar jelas dengan lirik "Tak biru lagi lautku, Tak riuh lagi camarku", yang mencerminkan kerinduan akan masa-masa indah yang sudah berlalu.
Pesan Lingkungan Hidup
Lagu ini juga mengandung pesan yang kuat mengenai kerusakan lingkungan. Dengan menyoroti pernyataan "Tak kokoh lagi karangku, Tak buas lagi ombakmu", Iwan Fals tampaknya berharap agar pendengarnya sadar akan kondisi laut yang semakin memburuk. Ia menggambarkan perubahan yang menyayat hati, di mana alam yang dulunya indah kini berada dalam keadaan yang memprihatinkan.
Panggilan untuk Berefleksi
Melalui lirik yang penuh emosi, Iwan Fals mengajak kita untuk merenung dan mempertanyakan keadaan alam dan kehidupan kita sendiri. Pesan untuk menjaga dan melestarikan alam menjadi sangat jelas di akhir lirik, di mana kita dihimbau untuk tidak melupakan betapa berharganya keindahan yang pernah ada. "Tak senyum lagi nelayanku" dapat diartikan sebagai simbol kesedihan dan harapan yang hilang seiring perubahan yang terjadi.
Dengan demikian, "Tak Biru Lagi Lautku" bukan hanya sekadar lagu, tetapi juga sebuah karyanya yang mengandung kritikan sosial, refleksi, dan harapan. Iwan Fals dengan mahir menyampaikan emosi yang kompleks, membuat pendengar merenungkan kembali hubungan mereka dengan alam dan dampaknya terhadap kehidupan manusia.

