
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Raung buldozer gemuruh pohon tumbang
Berpadu dengan jerit isi rimba raya
Tawa kelakar badut-badut serakah
Tanpa HPH berbuat semaunya
Lestarikan alam hanya celoteh belaka
Lestarikan alam mengapa tidak dari dulu?
Oh, mengapa?
Makna lirik lagu ini menggambarkan kepedihan dan keprihatinan terhadap kerusakan lingkunga... tampilkan semua
O-ho-o-o jelas kami kecewa
Menatap rimba yang dulu perkasa
Kini tinggal cerita
Pengantar lelap si buyung
Makna lirik lagu ini menggambarkan kekecewaan mendalam terhadap perubahan yang terjadi di ... tampilkan semua
Bencana erosi selalu datang menghantui
Tanah kering-kerontang banjir datang itu pasti
Isi rimba tak ada tempat berpijak lagi
Punah dengan sendirinya akibat rakus manusia
Makna lirik lagu ini menggambarkan dampak negatif dari eksploitasi sumber daya alam yang d... tampilkan semua
Lestarikan hutan hanya celoteh belaka
Lestarikan hutan mengapa tidak dari dulu saja?
Makna lirik lagu ini mencerminkan kecemasan dan kritik terhadap ketidakseriusan masyarakat... tampilkan semua
O-ho-o-o jelas kami kecewa
Mendengar gergaji tak pernah berhenti
Demi kantong pribadi
Tak ingat rezeki generasi nanti
Makna lirik lagu ini menggambarkan kekecewaan terhadap tindakan individu atau kelompok yan... tampilkan semua
Lagu "Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi" karya Iwan Fals merupakan karya yang mengangkat isu krusial terkait kerusakan lingkungan dan dampak negatif aktivitas manusia terhadap alam. Melalui liriknya, Iwan Fals menyampaikan kekecewaan yang mendalam terhadap tindakan merusak yang dilakukan manusia, terutama di hutan dan areal alam lainnya. Dalam ulasan ini, kita akan membahas makna dan pesan yang terkandung dalam lirik tersebut secara detail.
Penggambaran Kerusakan Alam
Awal lagu diawali dengan deskripsi yang kuat tentang suara bising buldozer dan pohon yang tumbang.
- Raung buldozer gemuruh pohon tumbang menggambarkan bagaimana alat berat digunakan untuk menebang pohon, yang menjadi simbol dari kerusakan lingkungan.
- Jeritan isi rimba raya menunjukkan kepedihan yang dirasakan alam akibat tindakan manusia yang serakah.
Melalui penggambaran ini, pendengar dapat merasakan betapa menyedihkannya kondisi hutan yang dulunya perkasa, kini hanya tinggal cerita.
Kritik Terhadap Kebijakan Lingkungan
Dalam liriknya, Iwan Fals juga menyoroti ketidakseriusan dalam upaya pelestarian alam. Frasa Lestarikan alam hanya celoteh belaka menunjukkan bahwa sering kali, slogan dan kebijakan lingkungan hanya sebatas ucapan tanpa ada tindakan nyata yang diambil untuk menyelamatkan alam.
Rasa frustrasi ditunjukkan ketika ia bertanya, “Mengapa tidak dari dulu?” Hal ini mengindikasikan bahwa penyesalan akan tindakan yang tidak diambil di masa lalu semakin menguatkan rasa kecewa terhadap keadaan saat ini.
Dampak Lingkungan dan Keberlangsungan Hidup
Selanjutnya, Iwan Fals menyoroti dampak langsung dari kerusakan hutan melalui:
- Bencana erosi selalu datang menghantui - mengisyaratkan bahwa kerusakan hutan akan membawa konsekuensi jangka panjang, seperti tanah yang tidak dapat menahan air.
- Tanah kering-kerontang banjir datang itu pasti - mencerminkan siklus bencana yang terjadi akibat penebangan hutan tanpa memperhatikan keseimbangan ekosistem.
Lirik ini menyiratkan bahwa balasan dari alam akan segera datang, dan manusia tidak dapat menghindar dari konsekuensi tindakan mereka.
Pesan Moral dan Harapan untuk Generasi Mendatang
Lagu ini bukan hanya sekadar kritikan, tetapi juga mengingatkan manusia akan tanggung jawab mereka terhadap generasi mendatang. Iwan Fals menekankan pentingnya menjaga keberlangsungan hidup lingkungan bagi kelangsungan hidup anak cucu. Panggilan untuk “tak ingat rezeki generasi nanti” menjadi peringatan bahwa jika tindakan destruktif terus dilanjutkan, maka tidak hanya hutan yang akan punah, tetapi juga kehidupan yang bergantung padanya.
Kesimpulan
Secara menyeluruh, "Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi" adalah panggilan untuk menjaga lingkungan yang diungkapkan melalui rasa kekecewaan dan kepedihan. Dengan lirik yang penuh makna, Iwan Fals berhasil menyampaikan sebuah pesan yang mendalam tentang perlunya rasa tanggung jawab terhadap alam dan memikirkan masa depan generasi mendatang. Dalam setiap baitnya, terdapat seruan untuk bertindak dan mengubah cara manusia berinteraksi dengan lingkungan agar tidak semakin punah.

