v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
User Photo Profile
Review Lagu • 1 tahun lalu
Album Artwork
Opiniku
Classic Rock
1982 • 6:13 • Track 6/9
Iwan Fals
  • Tentang
  • Lirik
  • Review
  • Tracklist
  • Komentar
Makna Lagu
Makna lagu ini mengkritik perilaku manusia yang serupa dengan binatang dalam hal mengatasi kebutuhan, seperti mencari makanan dengan cara yang tidak etis. Lagu ini menyoroti betapa ada manusia yang lebih kejam daripada binatang, rela menghimpit dan mencuri hak orang lain meskipun dalam situasi berkecukupan, mengabaikan rasa empati terhadap sesama.
Makna Lirik
Manusia sama saja
Dengan binatang
Selalu perlu makan
Namun caranya berbeda
Dalam memperoleh makanan

Makna lirik lagu ini mengungkapkan perbandingan antara manusia dan binatang dalam hal kebu... tampilkan semua

Binatang tak mempunyai akal dan pikiran
Segala cara halalkan demi perut kenyang
Binatang tak pernah tahu rasa belas kasihan
Padahal di sekitarnya tertatih berjalan pincang

Makna lirik lagu ini menggambarkan perilaku manusia yang terkadang setara dengan binatang,... tampilkan semua

Namun kadang kala
Ada manusia seperti binatang
Bahkan lebih keji dari binatang macan

Makna lirik lagu ini menggambarkan keprihatinan terhadap perilaku manusia yang dapat lebih... tampilkan semua

Tampar kiri-kanan alasan untuk makan
Padahal semua tahu dia serba kecukupan
Himpit kiri-kanan lalu curi jatah orang
Peduli sahabat kental kurus-kering kelaparan

Makna lirik lagu ini menggambarkan kritik sosial terhadap individu atau kelompok yang sera... tampilkan semua

Namun kadang kala
Ada manusia seperti binatang
Bahkan manusia lebih keji dari binatang

Makna lirik lagu ini mengisyaratkan bahwa dalam perilaku manusia, terkadang terdapat aspek... tampilkan semua

Review Lagu

Dalam lagu "Opiniku" yang ditulis dan dinyanyikan oleh Iwan Fals, terdapat refleksi mendalam tentang kondisi manusia dan perilakunya yang sering kali tidak jauh berbeda dengan hewan. Melalui liriknya, Iwan Fals mengajak pendengar untuk merenungkan bagaimana manusia, yang seharusnya dilengkapi dengan akal dan pikiran, kadang kali berperilaku lebih keji dibandingkan binatang.

Perbandingan Manusia dan Binatang

Di awal lirik, Iwan menggambarkan manusia sebagai makhluk yang selalu perlu makan, sama seperti binatang. Namun, cara manusia dalam memperoleh makanan sangat berbeda. Lirik yang menyatakan, "Segala cara halalkan demi perut kenyang," menggambarkan betapa seseorang bisa melakukan apa saja untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut, bahkan jika itu berarti mengesampingkan moralitas.

Hilangkan Rasa Belas Kasihan

Iwan juga menyoroti fakta bahwa binatang tidak mengenal rasa belas kasihan. Mereka tidak memiliki kemampuan untuk merasakan empati terhadap makhluk lain yang kelaparan atau terluka. Namun, dalam beberapa situasi, ada manusia yang berperilaku sama, bahkan lebih kejam. Hal ini terlihat pada lirik yang menyatakan, "Kadang kala ada manusia seperti binatang, bahkan lebih keji dari binatang macan."

Alasan untuk Makan yang Tak Bertanggung Jawab

Melalui bagian "Tampar kiri-kanan alasan untuk makan," Iwan menekankan bagaimana orang sering kali mencari-cari alasan untuk membenarkan tindakan yang mungkin tidak etis. Kata-kata ini mencerminkan realita bahwa ada individu yang meskipun hidup dalam kecukupan, masih merasa perlu untuk mengorbankan orang lain demi kepentingan pribadi mereka. Lirik ini sangat kuat dalam menunjukkan egoisme yang mencolok dalam perilaku manusia.

Kurang Kepedulian terhadap Sesama

Selanjutnya, lirik yang berbunyi "Peduli sahabat kental kurus-kering kelaparan" menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap kondisi orang lain. Dalam dunia yang serba materialistis, banyak orang yang lebih mementingkan diri sendiri dan mengabaikan teman atau orang-orang di sekitar yang sebenarnya membutuhkan bantuan. Sikap acuh tak acuh ini menjadi cerminan buruk terhadap nilai-nilai sosial yang seharusnya dijunjung oleh masyarakat.

Kesimpulan

Mel alui lirik "Opiniku," Iwan Fals menyampaikan pesan yang sangat kuat dan relevan mengenai penggambaran perilaku manusia yang terdegradasi. Lagu ini bertindak sebagai kritik sosial yang mengajak kita untuk merenungkan tindakan dan moralitas dalam hidup sehari-hari. Pesan ini menjadi semakin penting bagi pendengar untuk tidak hanya menjadi makhluk yang mampu berpikir, tetapi juga untuk memperhatikan dan merasakan empati terhadap sesama, terutama bagi mereka yang kurang beruntung.

Dengan kekuatan kata-kata dan melodi yang menyentuh, Iwan Fals berhasil menyampaikan pesan penting yang mungkin sering kita abaikan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Tracklist Album