v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
User Photo Profile
Review Album • 1 tahun lalu
Album Artwork
Sore Tugu Pancoran
Iwan Fals
Classic Rock
10 Lagu • 1985
Tentang
Album "Sore Tugu Pancoran" oleh Iwan Fals, yang dirilis pada 1 Januari 1985 di bawah label Musica Studio's, merupakan karya klasik dalam genre rock Indonesia. Melalui sepuluh lagu, Iwan Fals menyampaikan tema kehidupan, cinta, harapan, dan perjuangan, menggambarkan realitas sosial serta emosi mendalam yang melekat pada setiap kisah yang diceritakan.
Tracklist
© 1985 Musica Studio's
Review Album

Album Sore Tugu Pancoran merupakan salah satu karya monumental dari Iwan Fals yang dirilis pada 1 Januari 1985 di bawah label Musica Studio's. Dengan genre classic indonesian rock, album ini menyajikan sepuluh lagu yang kaya akan makna dan refleksi kehidupan, melingkupi tema sosial, cinta, nostalgia, dan harapan.

Daftar Lagu dan Maknanya

  • Sore Tugu Pancoran: Lagu ini menggambarkan perjalanan seorang anak kecil, Si Budi, yang berjuang dengan berbagai kesulitan untuk meraih mimpinya. Dengan konteks kehidupan yang keras, Si Budi harus menjajakan koran dan melaksanakan tugas sekolah, namun tetap berusaha agar masa depannya lebih baik.
  • Aku Antarkan: Menyuguhkan nuansa romantis, lagu ini menceritakan momen indah antara dua insan yang saling mencintai sebelum perpisahan. Dalam suasana senja, mereka merasakan betapa cepatnya waktu berlalu bersama, sekaligus menciptakan kenangan yang tak terlupakan.
  • Ujung Aspal Pondok Gede: Lagu ini mengekspresikan rasa nostalgia dan kehilangan seorang penduduk desa terhadap perubahan yang terjadi di sekelilingnya karena urbanisasi. Kehidupan sederhana dan kenangan masa kecil menjadi sorotan, menciptakan kesedihan atas hilangnya warisan budaya.
  • Tince Sukarti Binti Machmud: Menceritakan kehidupan seorang lelaki kecil yang terjebak dalam dunia gelap akibat lingkungan yang berbahaya, lagu ini menggambarkan masalah sosial seperti kemiskinan dan pencarian jati diri.
  • Yang Tersendiri: Lagu ini menjelaskan perasaan cinta yang dalam dan tulus, di mana penghayatan cinta tersebut mengatasi kesepian dan ambisi pribadi. Ada nuansa kerinduan dan ketergantungan emosional terhadap seseorang yang sulit dilupakan.
  • Angan Dan Ingin: Menggambarkan perasaan kerinduan seorang yang terpesona kepada seseorang di jalan, namun disadari bahwa kenyataan tidak selalu seindah angan-angan. Hujan yang turun menjadi simbol kekecewaan dari harapan yang tidak terwujud.
  • Berapa: Mengisahkan perjalanan seorang lelaki yang menghadapi berbagai rintangan dalam hidup. Pertanyaan yang diajukan dalam lagu ini mencerminkan dedikasi dan komitmen untuk menghadapi tantangan dengan tabah.
  • Damai Kami Sepanjang Hari: Menciptakan suasana hangat di pagi hari, lagu ini merayakan kebersamaan keluarga dan harapan kebahagiaan yang abadi.
  • Intermezzo: Menggambarkan pengalaman dan perasaan berbeda terhadap malam, mencerminkan kesepian dan perjuangan batin. Lagu ini menyoroti pencarian arti kehidupan di tengah kesenjangan emosional.
  • Cik: Ekspresi kerinduan dan harapan kepada calon istri untuk saling mendukung dalam menghadapi tantangan hidup. Tercermin dalam liriknya adalah ungkapan cinta yang dalam dan keinginan untuk belajar serta tumbuh bersama.

Secara keseluruhan, album Sore Tugu Pancoran tidak hanya menggugah emosi pendengarnya, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang berbagai aspek kehidupan yang dihadapi masyarakat. Melalui lirik yang puitis dan melodi yang khas, Iwan Fals berhasil menciptakan karya yang relevan dan tak lekang oleh waktu.