
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
S′orang anak kecil bertubuh dekil
Tertidur berbantal sebelah lengan
Berselimut debu jalanan
Makna lirik lagu ini mencerminkan kehidupan seorang anak kecil yang hidup dalam kondisi ya... tampilkan semua
Rindang pohon jalan menunggu rela
Kawan setia sehabis bekerja
Siang di seb'rang sebuah istana
Siang di seb′rang istana sang raja
Makna lirik lagu ini mencerminkan suasana kebersamaan dan ketentraman yang ditemukan dalam... tampilkan semua
Kotak semir mungil dan sama dekil
Benteng rapuh dari lapar memanggil
Gardu dan mata para penjaga
Saksi nyata
Yang sudah terbiasa
Makna lirik lagu ini mencerminkan kondisi kehidupan yang keras dan penuh tantangan, di man... tampilkan semua
Tamu negara tampak terpesona
Mengelus dada, gelengkan kepala
Saksikan perbedaan yang ada
Makna lirik lagu ini menggambarkan rasa takjub dan kekaguman tamu negara yang menyaksikan ... tampilkan semua
Sombong melangkah istana yang megah
Seakan meludah di atas tubuh yang resah
Ribuan jerit di depan hidungmu
Namun, yang kutahu
Tak terasa mengganggu
Makna lirik lagu ini mencerminkan kritik terhadap sikap sombong dan ketidakpedulian seseor... tampilkan semua
Sombong melangkah istana yang megah
Seakan meludah di atas tubuh yang resah
Ribuan jerit di depan matamu
Namun, yang kutahu
Tak terasa mengganggu
Makna lirik lagu ini menggambarkan kontras antara kekuasaan dan kesedihan yang dialami ole... tampilkan semua
Gema azan Asar sentuh telinga
Buyarkan mimpi si kecil siang tadi
Dia berdiri malas melangkahkan kaki
Diraihnya mimpi, digenggam
Tak dilepaskan lagi
Makna lirik lagu ini menggambarkan momen transisi dari mimpi menuju kenyataan, di mana sua... tampilkan semua
Hm-hm-hm-hm
Hm-hm, hm-hm
Hm-hm-hm, hm, hm-hm
Makna lirik lagu ini melambangkan ungkapan perasaan yang mendalam dan sulit diungkapkan de... tampilkan semua
Lagu "Siang Seberang Istana" karya Iwan Fals merupakan sebuah karya yang mendalam, menggambarkan kontras kehidupan yang berlawanan. Melalui liriknya yang puitis, Iwan Fals berhasil menyoroti realitas sosial yang sering kali terabaikan, serta mengekspresikan kesedihan sekaligus harapan dari kehidupan yang keras.
Gambaran Realitas Sosial
Di awal lagu, kita diperkenalkan kepada "seorang anak kecil bertubuh dekil" yang tertidur di pinggir jalan. Penempatan karakter ini di lokasi yang dekat dengan istana menggambarkan bagaimana ada kesenjangan yang mencolok antara kehidupan rakyat kecil dan kemewahan istana. Istana, simbol kekuasaan dan kemewahan, berdiri megah, sementara di seberangnya terdapat anak kecil yang tertidur di atas debu jalanan. Ini menciptakan kontras yang tajam, menyoroti perbedaan status sosial yang mencolok.
Simbolisme dan Kontradiksi
Dalam liriknya, istilah "kotak semir mungil" dapat diartikan sebagai cerminan dari harapan dan impian yang kecil namun berarti untuk anak tersebut. Namun, sayangnya, "kotak semir" ini juga menggambarkan keterbatasan dan keadaan yang "dekil". Benteng rapuh dari lapar yang "memanggil" menggambarkan keputusasaan dan ketidakberdayaan anak kecil tersebut, di mana hanya ada rasa lapar yang dapat menantinya.
Fenomena ini makin diperjelas dengan deskripsi para penjaga, yang menjadi "saksi nyata" dari keadaan tersebut. Mereka sudah terbiasa dengan perbedaan yang ada antara kehidupan mereka dan kehidupan orang-orang berkuasa, menunjukkan betapa normalnya perbedaan ini dalam pandangan masyarakat.
Papan Peringatan Sosial
Selanjutnya, Iwan Fals menghadirkan ironi dengan menggambarkan "tamu negara" yang "terpesona" saat melihat kemewahan istana, sementara "ribuan jerit di depan hidungmu" tidak dianggap sebagai gangguan. Ini menunjukkan betapa tidak sensitifnya orang-orang yang berada dalam kekuasaan terhadap penderitaan rakyat di sekitarnya. Kesombongan yang ditunjukkan oleh mereka yang melangkah dengan megah dalam istana, seolah-olah "meludah di atas tubuh yang resah", menggambarkan sikap acuh tak acuh terhadap penderitaan orang-orang yang kurang beruntung.
Pesan Harapan di Tengah Penderitaan
Di penghujung lagu, ada momen berharga ketika "gema azan Asar" terdengar, yang menjadi pendukung untuk membangunkan harapan si kecil. Meskipun kehidupan yang dihadapinya tidak mudah, dengan "diraihnya mimpi, digenggam, tak dilepaskan lagi," melambangkan tekad dan harapan yang tak boleh padam, meskipun dalam keadaan tersulit sekalipun.
Kesimpulan
"Sia ng Seberang Istana" adalah lagu yang merangkum banyak aspek dari permasalahan sosial dengan indah. Iwan Fals mengajak pendengar untuk tidak hanya mendengar melainkan juga melihat dan merasakan. Lagu ini menjadi pengingat bagi kita semua akan tanggung jawab sosial kita terhadap sesama, khususnya mereka yang berada dalam kesulitan. Melalui narasi yang sederhana namun mendalam, Iwan Fals berhasil menyampaikan pesan yang kuat tentang perbedaan sosial dan pentingnya harapan, membuat lagu ini tetap relevan hingga saat ini.

