
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Isi kepala di balik topi baja
Semua serdadu pasti tak jauh berbeda
Tak peduli perwira, bintara, atau tamtama
Tetap tentara
Makna lirik lagu ini mencerminkan kesamaan dan kesatuan di antara para tentara, terlepas d... tampilkan semua
Kata berita gagah pekasa
Apalagi sedang kokang senjata
Persetan siapa saja musuhnya
Perintah datang karang pun dihantam
Makna lirik lagu ini mencerminkan semangat juang dan keberanian dalam menghadapi berbagai ... tampilkan semua
Serdadu seperti peluru
Tekan picu melesat tak ragu
Serdadu seperti belati
Tak dirawat tumpul dan berkarat
Makna lirik lagu ini menggambarkan semangat juang dan keberanian seorang prajurit yang sia... tampilkan semua
Umpan bergizi, oh titah bapak menteri
Apakah sudah terbukti?
Bila saja masih ada
Buruknya kabar burung
Tentang jatah prajurit yang dikentit
Makna lirik lagu ini mencerminkan kritik dan refleksi sosial terhadap kebijakan pemerintah... tampilkan semua
Lantang suaramu otot kawat tulang besi
Susu, telur, kacang ijo, ekstra gizi
Runtuh dan tegaknya keadilan negeri ini
Serdadu harus tahu pasti
Makna lirik lagu ini mencerminkan semangat juang dan kepedulian terhadap kondisi sosial se... tampilkan semua
Serdadu baktimu kami tunggu
Tolong kantongkan tampang serammu
Serdadu rabalah dada kami
Gunakan hati jangan pakai belati
Makna lirik lagu ini menggambarkan harapan dan kerinduan masyarakat terhadap keberanian se... tampilkan semua
Serdadu jangan mau disuap
Tanah ini jelas meratap
Serdadu jangan lemah syahwat
Nyonya pertiwi tak sudi melihat
Makna lirik lagu ini mencerminkan seruan kepada para serdadu atau prajurit agar tidak terg... tampilkan semua
Lagu "Serdadu" karya Iwan Fals merupakan sebuah karya yang sarat dengan pesan sosial dan kritik terhadap militerisme serta kondisi prajurit di Indonesia. Dalam liriknya, Iwan Fals menggambarkan wajah para serdadu, dengan penekanan pada persamaan di antara mereka tanpa memandang pangkat. Lagu ini menggugah kesadaran mengenai situasi yang dihadapi oleh para prajurit dan tantangan yang mereka hadapi.
Makna Lirik
Melalui bait pertama, Iwan Fals mengajak pendengar untuk melihat "isi kepala di balik topi baja". Ini menunjukkan bahwa di balik seragam dan tampilan fisik, terdapat manusia dengan pemikiran dan perasaan. Pemisahan antara perwira, bintara, atau tamtama dihilangkan, menegaskan bahwa semua adalah bagian dari satu kesatuan, yaitu tentara. Dalam konteks ini, Iwan Fals menyoroti betapa seragam dapat menutupi perbedaan individu.
Sebagai lanjutan, Iwan menggambarkan karakteristik seorang serdadu yang gagah dan siap tempur, "Serdadu seperti peluru, tekan picu melesat tak ragu". Penggantian kata "peluru" dengan "serdadu" menunjukkan bagaimana para tentara diharapkan untuk bertindak lincah dan tak kenal takut dalam menjalankan perintah, terlepas dari kondisi yang dapat membahayakan jiwa mereka.
Kritik terhadap Ketidakadilan
Dalam beberapa bait, terdapat nada kritik terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka. Frasa seperti "umpan bergizi, oh titah bapak menteri" dan "tentang jatah prajurit yang dikentit" menunjukkan adanya ketidakpuasan dan kekecewaan terhadap perhatian dan perlakuan pemerintah terhadap prajurit. Ini mengisyaratkan bahwa mereka merasa terpinggirkan dan tidak diberi perhatian yang cukup, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar.
- Pentingnya Keadilan: Iwan menggarisbawahi pentingnya keadilan, terutama terkait dengan peran serdadu dalam menjaga dan menegakkan keadilan di negeri ini.
- Serdadu sebagai Pembela Rakyat: Dalam bait kolaborasi antara suara dan fisik serdadu, Iwan menyampaikan harapannya agar prajurit mampu memikul tanggung jawab besar yang diemban, bagi rakyat dan negara.
- Penyerahan dan Kesadaran: Seruan untuk tidak "mau disuap" dan menjaga integritas moral menunjukkan perlunya kesadaran sosial di kalangan tentara, untuk tidak hanya menjadi tubuh yang patuh pada perintah, tetapi juga berpegang pada nilai-nilai kemanusiaan.
Pembacaan Ulang Pesan
Melalui lirik ini, Iwan Fals membawa pendengar untuk melakukan refleksi tentang posisi serdadu di masyarakat. "Serdadu rabalah dada kami, gunakan hati jangan pakai belati" dapat diartikan sebagai seruan untuk memasukkan empati dan kesadaran moral dalam setiap tindakan, alih-alih sekadar menjalankan perintah tanpa pikir panjang. Pesan ini sangat relevan di zaman di mana integritas dan kemanusiaan sering kali diabaikan dalam berbagai instansi.
Dalam penutup, lagu ini menjadi suatu bentuk ungkapan harapan; baik bagi serdadu itu sendiri atau masyarakat yang menanti kontribusi positif dari mereka. Dengan lirik yang kaya makna, "Serdadu" tidak hanya berfungsi sebagai lagu patriotik tetapi juga sebagai kritik sosial yang perlu dipahami lebih dalam oleh setiap pendengar.

