
Album Sugali yang dirilis pada tanggal 1 Januari 1984 oleh label Musica Studio's, menandai salah satu karya penting dalam perjalanan karir Iwan Fals, seorang maestro musik klasik rock Indonesia. Dengan delapan track yang masing-masing menyajikan cerita dan makna yang mendalam, album ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga mengajak pendengar merenungkan berbagai aspek kehidupan.
Tracklist dan Makna di Balik Setiap Lagu
- Sugali: Lagu pembuka ini menggambarkan kehidupan seorang lelaki bernama Sugali, yang terjebak dalam dunia kriminal. Dengan lirik yang mencerminkan kebebasan yang dirasakannya meskipun dikejar polisi, lagu ini menyajikan kontras antara kesenangan dan bahaya.
- Rindu Tebal: Mengisahkan perasaan rindu dan penyesalan seorang anak yang harus meninggalkan rumah akibat kesalahan yang diperbuat. Keberanian untuk menghadapinya dan harapan untuk dimaafkan menambah kedalaman emosional dari lagu ini.
- Siang Seberang Istana: Lagu ini membahas ketidakadilan sosial dengan menggambarkan kehidupan anak kecil yang hidup dalam kesederhanaan di tengah kemewahan yang tidak terjangkau. Melankolis, namun penuh harapan, liriknya menyentuh hati.
- Serdadu: Mengangkat tema semangat prajurit, lagu ini mencerminkan tanggung jawab dalam menjaga negara. Pesan tentang pengorbanan dan integritas menjadi inti dari lirik yang kuat ini.
- Nak...: Di sini, Iwan Fals mengajak pendengar untuk memahami perjalanan hidup seorang anak. Menggugah rasa tanggung jawab, lagu ini menyentuh dengan pesan untuk menghargai kedua orang tua.
- Berkacalah Jakarta: Dengan tema kehidupan urban, lagu ini mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam ambisi. Penyelidikan diri dan pentingnya istirahat di tengah kesibukan menjadi pesan utama yang disampaikan.
- Maaf Cintaku: Lagu ini menyiratkan kerentanan dalam cinta, menunjukkan ketakutan seorang penyanyi untuk mengungkapkan perasaannya. Liriknya penuh dengan harapan dan cinta yang tulus.
- Tolong Dengar Tuhan: Dalam lagu ini, Iwan Fals menyuarakan keresahan umat manusia terhadap penderitaan. Dialog dengan Tuhan mengungkapkan harapan akan keadilan di tengah kesedihan.
- Azan Subuh Masih Di Telinga: Lagu penutup ini menawarkan perjalanan emosional seorang perempuan yang menghadapi kenyataan pahit. Nostalgia dan pengharapan akan kebangkitan kembali menjadi inti perasaan dalam liriknya.
Kesimpulan
Albu m Sugali bukan sekadar kompilasi lagu-lagu, melainkan sebuah karya seni yang mencerminkan realitas sosial, emosi mendalam, serta perjalanan hidup yang dialami banyak orang. Iwan Fals berhasil menembus batasan musik dengan lirik yang kuat dan penuh makna, menjadikan album ini layak untuk didengarkan berulang kali dan dipertimbangkan sebagai bentuk refleksi terhadap kehidupan. Melalui Sugali, kita diingatkan akan pentingnya memahami dan menghargai setiap aspek dari hidup yang kita jalani.

