
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Langkahmu cepat seperti terburu
Berlomba dengan waktu
Apa yang kau cari belumkah kau dapati?
Di angkuh gedung-gedung tinggi
Riuh pesta pora sahabat sejati
Yang hampir selalu saja ada
Isyaratkan
Enyahlah pribadi
Makna lirik lagu ini menggambarkan keresahan dan pencarian makna hidup di tengah kesibukan... tampilkan semua
Lari kota Jakarta lupa kaki yang luka
Mengejek langkah kura-kura
Ingin sesuatu tak ingat bebanmu
Atau itu ulahmu kota
Ramaikan
Mimpi indah penghuni
Makna lirik lagu ini mencerminkan perjalanan hidup yang penuh dengan dinamika, di mana kot... tampilkan semua
Jangan kau paksakan untuk berlari
Angkuhmu tak peduli luka di kaki
Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlari
Bila luka di kaki belum terobati
Berkacalah Jakarta
Makna lirik lagu ini mengisyaratkan pentingnya kesadaran dan refleksi diri sebelum mengamb... tampilkan semua
Jangan kau paksakan untuk berlari
Angkuhmu tak peduli luka di kaki
Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlari
Bila luka di kaki belum terobati
Berkacalah Jakarta
Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlari
Bila luka di kaki belum terobati
Berkacalah Jakarta
Makna lirik lagu ini menggambarkan sebuah peringatan untuk tidak memaksakan diri dalam men... tampilkan semua
Lagu "Berkacalah Jakarta" yang dinyanyikan oleh Iwan Fals menyampaikan sebuah kritik sosial yang mendalam dan menggugah kesadaran masyarakat, khususnya penduduk kota Jakarta. Dalam liriknya, Iwan Fals seakan mengajak pendengarnya untuk merefleksikan kehidupan kota yang sibuk dan menyesakkan. Berikut adalah ulasan mengenai makna dan pesan yang terkandung dalam lirik tersebut.
Kehidupan yang Terburu-buru
Diawali dengan deskripsi tentang langkah yang cepat dan terburu-buru, lirik ini mencerminkan kehidupan masyarakat Jakarta yang dipenuhi oleh hiruk-pikuk dan perlombaan melawan waktu. Tanyakan pada diri sendiri: "Apa yang kau cari belumkah kau dapati?" menjadi sebuah pertanyaan reflektif yang menyiratkan bahwa meskipun hidup dalam kecepatan tinggi, ada banyak hal yang mungkin terabaikan.
Kesombongan dan Pesta Porak
Di tengah-tengah angkuh gedung-gedung tinggi dan riuh pesta pora, terdapat kontras yang cukup mencolok antara kesenangan dan kenyataan pahit. Masyarakat seakan terperangkap dalam kesenangan sementara tanpa menyadari bahwa mereka mengabaikan luka dan beban yang ada di kaki mereka. Melalui lirik ini, Iwan Fals menekankan bagaimana kesombongan bisa menghalangi kita untuk melihat jauh ke dalam diri sendiri dan lingkungan.
Refleksi Diri
Frasa "Berkacalah Jakarta" menjadi pusat tulisan lirik ini, menghimbau agar pendengar melakukan introspeksi. Lagunya berbicara tentang pentingnya memahami diri sendiri, terutama dalam konteks kota yang tidak pernah tidur ini. Dengan menekankan bahwa "jangan kau paksakan untuk berlari", ia menggambarkan bagaimana tergesa-gesa bisa berujung pada ketidakberdayaan ketika luka yang dialami tidak diperhatikan.
Realitas Kehidupan
- Luka di Kaki: Simbol dari perjalanan hidup yang penuh dengan ketidakpahaman dan kesakitan.
- Angkuhdan Pesta: Menunjukkan bagaimana kesenangan sementara dapat menutupi kenyataan yang lebih suram.
- Refleksi: Mengajak masyarakat untuk melihat ke dalam diri dan berhenti sejenak dari kesibukan.
Kesimpulan
Lag u "Berkacalah Jakarta" merupakan cerminan dari semangat kritik sosial Iwan Fals yang selalu terjaga. Melalui lirik-lirik yang mendalam dan penuh makna, ia berhasil mengajak pendengar untuk merenungkan cara hidup mereka. Dengan menekankan pentingnya berhenti sejenak dan berkaca, Iwan Fals mengingatkan kita untuk tidak mengabaikan luka yang mungkin ada di dalam diri kita sendiri, terutama di tengah kesibukan kota metropolitan yang padat.

