
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Di atas pasir senja Pantai Kuta
Saat kau rebah di bahu kiriku
Helai rambutmu halangi khusyukku
Nikmati ramah mentari yang pulang
Makna lirik lagu ini menggambarkan momen romantis yang indah antara dua orang di Pantai Ku... tampilkan semua
Seperti mata dewa
Seperti mata dewa
Seperti mata dewa
Seperti mata dewa
Makna lirik lagu ini menggambarkan keindahan dan keagungan suatu rasa atau pengalaman yang... tampilkan semua
Aku berdiri tinggalkan dirimu
Waktu sinarnya jatuh di jiwaku
Gemuruh ombak sadarkan sombongku
Ajaklah aku wahai sang perkasa
Makna lirik lagu ini menggambarkan perjalanan emosional seseorang yang merasakan kesadaran... tampilkan semua
Yang menangis, tinggalkan diriku
Yang menangis, lupakanlah aku
Yang menangis, tinggalkan diriku
Yang menangis, lupakanlah aku
Senja di hati
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan sedih dan kehilangan yang dialami seseorang se... tampilkan semua
Lidah gelombang jilati batinku
Belaian karang sampai ke jantungku
Jingga matahari ajak aku pergi
Kasihku tulus, setulus indahmu
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan cinta yang mendalam dan tulus antara dua indiv... tampilkan semua
Yang menangis, tinggalkan diriku
Yang menangis, lupakanlah aku
Yang menangis, tinggalkan diriku
Yang menangis, lupakanlah aku
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan sedih dan berat hati dari seseorang yang merel... tampilkan semua
Senja di hati
Seperti mata dewa
Seperti mata dewa
Senja di hati
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan yang dalam dan kompleks terkait dengan keindah... tampilkan semua
Seperti mata dewa
Senja di hati
Seperti mata dewa
Senja di hati
Makna lirik lagu ini mencerminkan perasaan yang mendalam dan reflektif tentang keindahan s... tampilkan semua
Lagu "Mata Dewa" yang ditulis dan dinyanyikan oleh Iwan Fals dan Setiawan Djody memiliki nuansa yang sangat khas, menggambarkan keindahan sekaligus kerumitan perasaan cinta. Dalam liriknya, lagu ini mengajak pendengar untuk merasakan kehangatan senja di Pantai Kuta, yang menjadi latar belakang emosional cerita cinta yang diungkapkan.
Deskripsi Lirik dan Atmosfer
Diawali dengan gambaran indah "Di atas pasir senja Pantai Kuta", suasana ini mengatur konteks yang romantis dan menenangkan. Pembuka ini memberikan kesan visual yang kuat dan mengundang pendengar untuk membayangkan momen tersebut. Saat "kau rebah di bahu kiriku", ada nuansa kedekatan dan keintiman dalam hubungan ini, tetapi diselingi dengan keraguan yang muncul ketika "helai rambutmu halangi khusyukku". Ini menandakan konflik yang terjadi antara rasa senang dan perasaan yang mungkin menyakitkan.
Permitan Emosional
Bagian berikutnya, "Aku berdiri tinggalkan dirimu", menambah dimensi baru pada kisah tersebut. Ada perjuangan internal antara keinginan untuk tetap bersama dan kenyataan pahit bahwa harus berpisah. Ungkapan ini mencerminkan perjalanan emosional yang kompleks, di mana "waktu sinarnya jatuh di jiwaku" menegaskan bahwa kehadiran orang yang dicintai membawa sebuah cahaya baru ke dalam hidup, tetapi pada saat yang sama, ada pertanyaan yang muncul tentang keberlanjutan hubungan tersebut.
Simbolisme 'Mata Dewa'
Frasa "Seperti mata dewa" diulang dengan mengesankan dalam lirik, mungkin menunjuk pada sesuatu yang suci atau ideal dalam cinta. Simbolisme ini mengisyaratkan bahwa apa yang dialami adalah sesuatu yang bukan hanya sekadar cinta biasa, tetapi lebih kepada kecantikan dan kesakralan perasaan itu sendiri. Ini juga dapat diinterpretasikan sebagai suatu harapan dan penyerahan pada cinta yang lebih tinggi.
Kesedihan dan Keberanian
Rangkaian lirik yang menyatakan "Yang menangis, tinggalkan diriku" berbicara banyak tentang kerentanan. Penegasan ini menunjukkan rasa sakit akibat kehilangan, di mana penutupan mungkin menjadi satu-satunya jalan keluar dari penderitaan. Namun, di balik kesedihan ini terdapat keberanian untuk melepaskan, meskipun dengan penuh rasa sakit, dan menemukan kembali diri yang mungkin hilang dalam hubungan tersebut.
Penutup yang Penuh Refleksi
Terakhir, ungkapan "Senja di hati" menggarisbawahi bahwa perasaan ini adalah bagian yang mendalam dari jiwa penyanyi. Senja, yang biasanya melambangkan peralihan dan akhir, mencerminkan fase yang harus dilalui dalam kehidupan cinta. Secara keseluruhan, "Mata Dewa" menunjukkan perjalanan emosional yang mencakup keindahan, cinta, kerentanan, dan proses melepaskan. Melalui lirik yang dalam dan puitis, Iwan Fals dan Setiawan Djody berhasil menciptakan sebuah karya yang menggugah perasaan dan mendorong pendengar untuk merenung tentang cinta dan kehidupan mereka sendiri.

