
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Pinggiran kota besar
Nafasmu begitu bingar
Kudengar dari sini
Bagai nyanyian nyamuk
Makna lirik lagu ini menggambarkan kontras antara kehidupan di pinggiran kota besar yang b... tampilkan semua
Cerobong asap pabrik
Berlomba ludahi langit
Barisan mobil besar
Gelisah angkut barang
Makna lirik lagu ini menggambarkan realita kehidupan industri yang dipenuhi dengan aktivit... tampilkan semua
Ada kabar engkau tuli
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan seseorang yang merasa terasing dan tidak diped... tampilkan semua
Pinggiran kota besar
Kulihat tidur mendengkur
Di ranjang banyak orang
Peduli kau bermimpi
Makna lirik lagu ini menggambarkan suasana kehidupan di pinggiran kota besar yang dipenuhi... tampilkan semua
Selagi cukup nyenyak
Asyiknya buang kotoran
Lukai hari kami
Cemari hati ini
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan frustasi dan ketidakpuasan yang dialami seseor... tampilkan semua
Ada kabar engkau buta
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan seseorang yang menerima berita tentang orang y... tampilkan semua
Sungai kotor, bau, dan beracun
Penuh limbah kimia
Kita mandi, mencuci di sana
Lihatlah! Lihatlah!
Makna lirik lagu ini menggambarkan kondisi lingkungan yang tercemar, khususnya sungai yang... tampilkan semua
Ikan-ikan pergi atau mati
Tak kulihat yang pasti
Kau yang tidur bangunlah segera
Lihatlah! Lihatlah!
Tuan
Makna lirik lagu ini menggambarkan kondisi ketidakpastian dan keputusasaan di tengah perub... tampilkan semua
Telanjang anak kecil
Berenang di sungai kotor
Tertawa riang bercanda
Sambil menggaruk koreng
Makna lirik lagu ini menggambarkan gambaran kehidupan anak-anak yang tak terpisahkan dari ... tampilkan semua
Pinggiran kota besar
Merasa tidur terganggu
Beranjak dari ranjang
Tutup pintu jendela
Tutup pintu jendela
Makna lirik lagu ini menggambarkan nuansa kehidupan di pinggiran kota besar, di mana seseo... tampilkan semua
Ikan-ikan pergi atau mati
Tak kulihat yang pasti
Kau yang tidur bangunlah segera
Lihatlah! Lihatlah!
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan ketidakpastian dan kehilangan yang dialami ses... tampilkan semua
Sungai kotor, bau, dan beracun
Penuh limbah kimia
Kita mandi, mencuci disana
Lihatlah! Lihatlah!
Makna lirik lagu ini menggambarkan kondisi sungai yang tercemar akibat limbah kimia, menci... tampilkan semua
Ikan-ikan pergi atau mati
Tak kulihat yang pasti
Kau yang tidur bangulah segera
Lihatlah! Lihatlah!
Tuan (tuan)
Makna lirik lagu ini menggambarkan situasi perpisahan dan kehilangan, di mana simbol ikan ... tampilkan semua
Hitam kaliku
Hitam legam hatiku
Legam hariku
Legam hitam kaliku
Makna lirik lagu ini mencerminkan perasaan mendalam tentang kesedihan dan kegelapan yang m... tampilkan semua
Lagu "Pinggiran Kota Besar" karya Iwan Fals adalah sebuah karya yang menggambarkan kondisi sosial dan lingkungan yang memprihatinkan di pinggiran kota. Melalui liriknya, Iwan Fals berhasil menyampaikan pesan yang kuat tentang dampak negatif urbanisasi dan industrialisasi terhadap masyarakat serta lingkungan hidup.
Analisis Lirik dan Makna yang Terkandung
Diawali dengan penggambaran suasana pinggiran kota yang "nafasnya begitu bingar", lirik ini menciptakan kesan kesibukan yang tidak terelakkan. Istilah "nyanyian nyamuk" menunjukkan bahwa kebisingan tersebut tidak hanya mengganggu, tetapi juga merusak ketenangan hidup.
Berlanjut ke deskripsi "cerobong asap pabrik" yang mengeluarkan polusi, lirik ini menyiratkan bagaimana industri berkontribusi terhadap pencemaran lingkungan. Ini bukan hanya tentang suara, tetapi tentang dampak nyata yang ditimbulkan terhadap kualitas hidup. Kalimat "barisan mobil besar gelisah angkut barang" mengindikasikan pergerakan barang yang tidak henti-hentinya, menunjukkan ketergantungan masyarakat pada kendaraan besar yang tidak ramah lingkungan.
Satu lagi elemen penting dalam lagu ini adalah penggambaran realitas kehidupan masyarakat yang terpinggirkan. "Di ranjang banyak orang, peduli kau bermimpi" mengisyaratkan bahwa banyak orang terjebak dalam mimpi yang tidak akan terwujud karena realitas pahit yang mereka hadapi. Lagu ini mencerminkan ketidakpedulian dari pihak berwenang yang membuat masyarakat terjebak dalam keterpurukan.
Isu Lingkungan dan Sosial
Berlanjut ke bagian yang lebih kritis, Iwan Fals menyoroti polusi sungai, "sungai kotor, bau, dan beracun" yang menjadi tempat masyarakat mandi dan mencuci. Simbolisme sungai yang tercemar mencerminkan keadaan lingkungan yang dirusak oleh industri dan limbah kimia. Hal ini menunjukkan betapa sistematisnya masalah pencemaran air yang merugikan masyarakat serta biodiversitas yang ada di sekitarnya.
Kemudian, seruan "lihatlah! lihatlah!" menekankan urgensi untuk menyadari masalah yang ada. Dalam lirik ini, ada harapan sekaligus frustasi terhadap keterbatasan tindakan untuk mengubah keadaan. Iwan Fals mengingatkan kita bahwa keheningan dan ketidakpedulian hanya akan memperburuk situasi.
Refleksi Identitas dan Emosi
Pada bagian akhir lagu, pernyataan "hitam kaliku, hitam legam hatiku" menandakan keputusasaan dan kegelapan yang dialami masyarakat akibat situasi yang menekan. Penggunaan warna hitam dalam konteks ini tidak hanya melambangkan kesedihan, tetapi juga kehilangan harapan dan cita-cita. Ini adalah refleksi emosional yang mendalam terhadap kondisi masyarakat yang terpinggirkan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, "Pinggiran Kota Besar" adalah sebuah karya yang sangat menggugah dan menyentuh. Iwan Fals dengan cerdas berhasil memadukan kritik sosial, kesadaran lingkungan, serta refleksi emosional dalam liriknya. Lagu ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga ajakan untuk kita semua agar lebih peduli terhadap lingkungan dan kondisi sosial di sekitar kita. Dengan mendengarkan dan merenungi makna di balik liriknya, kita diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan perubahan positif bagi masyarakat dan lingkungan.

