
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Tuhan, tolong dengarkan
Nyanyian pinggir jalan
Malam di bawah bulan
Dalam waktu yang rawan
Makna lirik lagu ini mencerminkan sebuah permohonan yang tulus kepada Tuhan untuk mendenga... tampilkan semua
Marah di bawah tanah
Di langit ada merah
Menuju satu arah
Bakar, bakar
Makna lirik lagu ini menggambarkan emosi dan ketegangan yang mendalam, di mana "marah di b... tampilkan semua
Di sana ada bohong
Di sana ada mayat
Di sana ada suara
Bom, bom
Makna lirik lagu ini mencerminkan realitas keras dan tragis yang terjadi di dunia, di mana... tampilkan semua
Raut muka resah
Orang-orang susah
Ada banyak mata
Buta
Makna lirik lagu ini mencerminkan kondisi sosial di mana banyak orang mengalami kesulitan ... tampilkan semua
Resah luka kaki
Semakin menjadi
Ada banyak telinga
Tuli, tuli, tuli...
Makna lirik lagu ini mengungkapkan perasaan ketidakberdayaan dan kesakitan yang dialami ol... tampilkan semua
Malam hampir pagi
Debu jalan datang lagi
Malam hampir pagi
Bising mesin bunyi lagi
Makna lirik lagu ini menggambarkan suasana malam yang menjelang pagi, di mana ritme kehidu... tampilkan semua
Malam hampir pagi
Kelicikan mulai lagi
Malam hampir pagi
Teriakku hilang lagi
Makna lirik lagu ini mencerminkan perasaan kegelisahan dan ketidakpastian yang dialami ses... tampilkan semua
Bakar, bakar
(Bakar), bakar
Makna lirik lagu ini menggambarkan semangat dan energi yang menggebu, seolah mengajak pend... tampilkan semua
Malam hampir pagi
Debu jalan datang lagi
Malam hampir pagi
Kelicikan mulai lagi
Makna lirik lagu ini menggambarkan suasana antara malam dan pagi yang penuh dengan ketegan... tampilkan semua
Bakar, bakar
(Bakar, bakar)
Makna lirik lagu ini mencerminkan semangat dan keberanian untuk menghadapi tantangan dalam... tampilkan semua
Lagu "Bakar" yang dibawakan oleh Iwan Fals merupakan sebuah karya seni yang kaya akan makna dan emosi. Melalui lirik-liriknya, Iwan membawa pendengar untuk merenungkan kondisi sosial dan kemanusiaan yang ada di sekitarnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang makna dan pesan yang terkandung dalam lirik tersebut.
Nyanyian Pinggir Jalan: Suara Rakyat
Diawali dengan seruan "Tuhan, tolong dengarkan nyanyian pinggir jalan", lirik ini mencerminkan harapan dan permohonan seorang individu yang merasa terpinggirkan. Kata "pinggir jalan" merujuk pada suara-suara yang sering kali diabaikan oleh masyarakat dan penguasa. Iwan Fals mengajak kita untuk mendengarkan keresahan mereka yang hidup di tepi jalan, yang mungkin merupakan simbol dari mereka yang kehilangan hak dan kesempatan.
Malam yang Rawah: Situasi yang Tidak Pasti
Frasa "malam di bawah bulan dalam waktu yang rawan" menciptakan suasana gelap dan tidak pasti. Malam sering kali dijadikan simbol dari ketidakpastian dan ancaman. Dalam konteks sosial, lirik ini bisa diartikan sebagai kondisi masyarakat yang hidup dalam ketakutan dan kegelisahan. Kontras antara keindahan bulan dan kegelapan malam menggambarkan realitas pahit yang dialami oleh banyak orang.
Simbolisme 'Bakar'
Pengulangan kata "bakar" dalam lirik menjadi simbol kekuatan dan pemberontakan. Ketika dikaitkan dengan frasa "di sana ada bohong" dan "di sana ada mayat", jelas terlihat bahwa Iwan mengecam ketidakadilan, kebohongan, dan kekerasan yang terjadi di masyarakat. Kata "bakar" bisa dimaknai sebagai pengingkaran terhadap situasi yang tidak adil dan sebagai tanda untuk memulai perubahan.
Raut Muka Resah: Gambaran Kehidupan Sehari-hari
Lirik yang menggambarkan "rautan muka resah" dan "orang-orang susah" menciptakan narasi yang kuat mengenai kehidupan sehari-hari masyarakat. Di sini, Iwan menyoroti ketidakberdayaan dan penderitaan yang dialami oleh individu-individu yang tampak tidak memiliki suara. Kondisi ini diperburuk dengan frasa "ada banyak mata buta" dan "ada banyak telinga tuli", menunjukkan bahwa banyak orang yang tidak peduli atau tidak mau melihat dan mendengarkan penderitaan orang lain.
Konsekuensi dari Ketidakadilan
Dengan penggunaan simbol "mayat" dan "bom", Iwan Fals juga mengajak kita untuk merenungkan akibat dari konflik dan kekerasan yang sering terjadi di masyarakat. Ketidakadilan sosial dapat berujung pada kematian dan kehancuran, baik secara fisik maupun mental. Lirik-lirik ini menyerukan kesadaran kita akan pentingnya memerangi kebohongan dan mencari kebenaran.
Penutup: Seruan untuk Mendengarkan
Pada akhirnya, lagu "Bakar" bukan hanya menjadi sekedar nyanyian, tetapi juga sebuah seruan bagi kita semua untuk lebih peka terhadap lingkungan dan kondisi sosial di sekitar kita. Dengan menyuarakan harapan dan penderitaan, Iwan Fals mengajak kita untuk mewujudkan perubahan. Melalui lirik yang kuat dan emosional, ia berhasil mengingatkan kita akan tanggung jawab kita sebagai bagian dari masyarakat.
Seperti yang dinyatakan dalam repetisi sich: "Malam hampir pagi, teriakku hilang lagi", ada harapan bahwa suara-suara ini suatu saat akan didengar. Lagu ini adalah pengingat bahwa meskipun dalam gelapnya malam, harapan untuk pagi yang cerah selalu ada.

