
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Ketika kubuka jendela
Kegetiran datang menyergap (ah!)
Apakah karena hembusan angin
Bawa aroma rumput basah?
Makna lirik lagu ini menggambarkan momen refleksi dan perasaan melankolis yang muncul saat... tampilkan semua
Ketika kuberjalan sendiri
Menyusuri sungai berliku
Apakah langkah kubawa ke hulu
Ataukah ke muara?
Makna lirik lagu ini menggambarkan perjalanan hidup seseorang yang merenungkan pilihan dan... tampilkan semua
Gemuruh suara hati
Menikam kebisuan
Ketika cintaku kandas
Terkubur dalam jiwa
Aku kembali terduduk
Di atas kebekuan bara hati
Makna lirik lagu ini menggambarkan perjalanan emosional seseorang yang merasakan kesedihan... tampilkan semua
Gemuruh air hujan
Menumpas nyanyianku
Tentang asmara yang sirna
Terkubur dalam dada
Aku kembali terduduk
Di atas kebekuan bara hati
Makna lirik lagu ini mencerminkan kepedihan dan kerinduan yang mendalam akibat hilangnya c... tampilkan semua
Oh, malam dengarkanlah
Syair dari nyanyianku
Barangkali akan dapat menolongku
Coba bawakan dia
Meski hanya lewat mimpi
Oh, kelam bicaralah
Makna lirik lagu ini mencerminkan kerinduan dan harapan seseorang yang tengah merindukan k... tampilkan semua
Ho ho ...
Demi semi cintaku
Ho ho ... ho ho ho ho
Demi semi cintaku
Ho ho ... ho ho ho ho
Demi semi cintaku
Hm ... hm hm
Demi semi cintaku
Ho ho ... ho ho ho ho
Demi semi cintaku
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan cinta yang tulus dan mendalam, di mana penyany... tampilkan semua
Lagu "Asmara Satu Ketika" yang dipopulerkan oleh Ebiet G. Ade merupakan salah satu karya yang meresap dalam sanubari para pendengarnya. Melalui lirik-lirik yang puitis dan penuh emosi, lagu ini menggugah perasaan mendalam tentang cinta yang tidak beruntung dan kehilangan. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi makna serta pesan yang terkandung dalam lirik lagu ini.
Menelusuri Kebangkitan Rindu
Di awal lagu, penyanyi menggambarkan suasana yang kelam ketika "kubuka jendela". Kegetiran terasa menyergap, menandakan adanya perasaan yang menyakitkan. Hal ini bisa diinterpretasikan sebagai simbol dari harapan yang hancur dan kenangan yang menyakitkan. Pertanyaan tentang "apakah karena hembusan angin" juga menunjukkan ketidakpastian dan keraguan dalam menghadapi keadaan yang sulit.
Gemuruh Alam dan Piutang Emosi
Frasa "gemuruh air hujan menumpas nyanyianku" menanjak lagi ke dalam kedalaman luka batin. Hujan sebagai simbol penderitaan dan kesedihan seolah menenggelamkan suara hati penyanyi. Melodi ini terasa kontras dengan harapan dan impian cinta yang seharusnya ceria. Penyanyi merasa asmara yang ada kini telah "sirna" dan "terkubur dalam dada", menggambarkan bagaimana cinta yang pernah hidup kini tersembunyi di dalam hati, tak dapat diekspresikan lagi.
Pencarian Makna di Tengah Kemandekan Hati
Ketika melanjutkan perjalanan "menyusuri sungai berliku", penyanyi mempertanyakan arah langkahnya, apakah menuju ke hulu atau muara. Ini menggambarkan kebingungan dan pencarian makna hidup pasca kehilangan cinta. "Gemuruh suara hati menikam kebisuan“, menyingkapkan bahwa meskipun diam, ada laut emosi yang mendalam yang bergejolak di dalam diri. Penyanyi kembali terjatuh ke dalam "kebekuan bara hati", menegaskan kondisi jiwa yang terperangkap dalam rasa sakit.
Persembahan Malam dan Harapan di Balik Mimpi
Di bagian terakhir, terdapat ajakan kepada malam untuk "mendengarkan syair dari nyanyianku", sebuah pengharapan agar lagu ini bisa menjadi medium yang menolong menyampaikan rasa rindu. Dengan harapan meski hanya "lewat mimpi", penyanyi ingin agar cinta yang hilang kembali ke dalam hidupnya, menciptakan kerinduan yang abadi meski dalam bayangan. Dengan pengulangan frasa "demi semi cintaku", terdapat nuansa harapan yang hadir di tengah gelapnya kesedihan, seakan mengisyaratkan bahwa cinta yang tulus tetap akan tumbuh meski terkubur dalam kesedihan.
Kesimpulan
Dari analisis liriknya, "Asmara Satu Ketika" oleh Ebiet G. Ade tidak hanya sekadar lagu cinta biasa. Ini adalah ungkapan mendalam mengenai kehilangan, kerinduan, dan harapan yang terjaga meskipun dikelilingi oleh kesedihan. Dengan perpaduan antara elemen alam dan emosi manusia, lagu ini tetap relevan dan menyentuh hati banyak orang, menciptakan resonansi yang tak terlupakan bagi pendengarnya.

