
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Kabut, sengajakah engkau mewakili pikiranku?
Pekat hitam, berarak menyelimuti matahari
Aku dan semua yang ada di s′kelilingku
Merangkak, menggapai dalam gelap
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan kehilangan dan kebingungan yang mendalam, di m... tampilkan semua
Mendung, benarkah pertanda akan seg'ra turun hujan?
Deras, agar semua basah yang ada di muka bumi
Siramilah juga jiwa kami semua
Yang tengah dirundung kegalauan
Makna lirik lagu ini menggambarkan harapan akan datangnya hujan yang tidak hanya membawa k... tampilkan semua
Roda zaman menggilas kita
Terseret, tertatih-tatih
Sungguh, hidup terus diburu
Berpacu dengan waktu
Makna lirik lagu ini menggambarkan perjalanan hidup manusia yang tak terhindarkan oleh per... tampilkan semua
Tak ada yang dapat menolong
Selain yang di sana
Tak ada yang dapat membantu
Selain yang di sana
Makna lirik lagu ini menyiratkan perasaan ketergantungan yang mendalam terhadap kekuatan a... tampilkan semua
Dialah Tuhan
Dialah Tuhan
Makna lirik lagu ini menggambarkan pengakuan dan penyerahan diri kepada Tuhan sebagai sumb... tampilkan semua
Oh-ho-ho, ho-ho-ho-oh, Tuhan
Oh-uh-oh, hm-hm, Tuhan
Ho-oh-oh-oh, Tuhan
Ho-ho-ho-oh
Makna lirik lagu ini mencerminkan kedekatan dan pengharapan kepada Tuhan, di mana pengulan... tampilkan semua
Lagu 'Menjaring Matahari' yang ditulis dan dinyanyikan oleh Ebiet G. Ade merupakan salah satu karya musik yang sarat dengan makna dan pesan mendalam. Melalui liriknya, lagu ini membawa pendengar pada refleksi mendalam tentang kehidupan, kegalauan, dan keyakinan akan adanya pertolongan dari Tuhan.
Suasana dan Kondisi Emosional
Pada bait pertama, kita diperkenalkan dengan suasana mencekam dan penuh kecemasan. Kabut dan pekat hitam menggambarkan keadaan mental yang gelap, seakan mewakili pikiran sang penyanyi yang terperangkap dalam kebimbangan. Ini menciptakan gambaran betapa sulitnya situasi yang dihadapi, di mana matahari—simbol harapan dan kehidupan—tersembunyi di balik awan mendung.
Dalam lirik tersebut, terdapat dorongan untuk merangkak dan menggapai cahaya dalam kegelapan. Ini adalah metafora untuk usaha keras yang dilakukan banyak orang untuk menemukan jalan keluar dari kegelisahan dan kegalauan yang membayangi. Kondisi ini melambangkan perasaan universal yang dihadapi oleh banyak individu pada berbagai aspek kehidupan.
Pertanda dan Harapan
Selanjutnya, lirik menyentuh pada fenomena alam dengan pertanyaan, “benarkah pertanda akan seg'ra turun hujan?”. Hujan dalam konteks ini dapat diartikan sebagai simbol dari pembersihan dan pembaruan. Keinginan untuk disiram agar semua basah menunjukkan harapan untuk dipulihkan dari segala kesedihan dan kegalauan yang melanda. Begitu pula, harapan agar jiwa mereka yang tertekan juga mendapatkan ketenangan dan kedamaian.
Ketidakberdayaan dan Kekuatan Spiritual
Melalui penggambaran roda zaman yang menggilas, lagu ini menggambarkan bagaimana kehidupan terus bergerak, sementara banyak orang merasa terseret dan tertatah-tatih. Ini menunjukkan betapa kerasnya perjuangan yang harus dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, di mana manusia terus diburu oleh waktu.
Lengan yang terentang pada bait-bait yang menyatakan “Tak ada yang dapat menolong, Selain yang di sana” menegaskan bahwa sumber kekuatan dan pertolongan sejati datang dari Tuhan. Keyakinan akan adanya pertolongan dari Sang Pencipta adalah inti dari keseluruhan pesan dalam lagu ini. Meskipun dunia terus mendorong kita ke arah kesulitan, ada harapan dan perlindungan dari Tuhan yang senantiasa hadir dalam kehidupan manusia.
Kesimpulan
'Menja ring Matahari' oleh Ebiet G. Ade tidak hanya sekadar lagu; ia adalah sebuah karya seni yang menawarkan pencerahan di tengah kegelapan. Melalui lirik yang puitis dan mendalam, pendengar diajak untuk merenungkan realitas kehidupan, menghadapi kesulitan, dan mencari cahaya harapan. Dengan penekanan pada spiritualitas dan pengharapan, lagu ini berhasil menyentuh hati banyak orang dan tetap relevan sepanjang waktu.

