Lagu "Bingkai Mimpi" yang dinyanyikan oleh Ebiet G. Ade adalah sebuah karya yang sarat dengan makna dan emosi mendalam. Dari liriknya, kita dapat merasakan nuansa spiritual dan pencarian makna dalam hidup yang dituangkan dengan indah. Berikut adalah ulasan lengkap mengenai makna dan pesan yang terkandung dalam lirik lagu ini.

Menggambarkan Dalam Mimpi

Pada awal lirik, penyanyi menggambarkan kepekatan mimpinya di mana "wajah-Mu tersembunyi". Ini bisa diartikan sebagai pencarian sosok Tuhan dalam kegelapan atau kesunyian. Dalam konteks ini, sangat jelas bahwa mimpi berfungsi sebagai medium untuk mencari kehadiran Ilahi, yang meskipun tidak terlihat, keberadaannya terasa dalam segala aspek kehidupan, termasuk alam semesta, matahari, bintang, dan rembulan, yang secara simbolis datang "sujud" buat-Nya.

Kedalaman Cinta dan Harapan

Lirik selanjutnya, yaitu "Menikam cinta paling dalam", menunjukkan bahwa cinta yang dirasakan oleh penyanyi adalah cinta yang sangat mendalam dan tulus. Hal ini dilanjutkan dengan pertanyaan retoris, "Dari sudut manakah gerangan aku dapat segera mulai melukiskan Engkau?" menunjukkan keinginan kuat penyanyi untuk menggambarkan Tuhan, meskipun ia menyadari batasan-batasan yang ada. Ini mengekspresikan kerendahan hati dan rasa syukur atas cinta yang diberikan.

Pemahaman yang Dalam Terhadap Tuhan

Di bagian tengah lirik, tercermin usaha penyanyi untuk menyatukan "garis-garis" dan "titik-titik" sebagai simbol pencarian bentuk dan karakteristik Tuhan. Penyanyi menyadari bahwa untuk memahami Tuhan adalah hal yang luar biasa sulit. "Terlalu jauh dari wajah-Mu yang agung, teduh, dan kasih" menunjukkan kekaguman penyanyi terhadap kemuliaan Tuhan yang tidak terjangkau akal manusia. Penyanyi meyakini bahwa esensi Tuhan tidak dapat digambarkan, yang menunjukkan kesadaran akan keagungan-Nya.

Doa dan Permohonan Ampunan

Selanjutnya, pada lirik yang menyatakan "Tinggal kumohon ampunan-Mu atas kedangkalan mimpiku", penyanyi menyiratkan bahwa dia menyadari ketidakmampuannya dalam menggambarkan Tuhan dan mengakui keterbatasannya. Ini menjadi panggilan untuk meminta ampun dan pengertian dari Tuhan, menegaskan pentingnya doa dan penghayatan spiritual dalam hidup.

Kesejukan dalam Kebersamaan dengan Tuhan

Di bagian akhir, penyanyi mengekspresikan harapan untuk mendapatkan pelukan dan cinta dari Tuhan melalui kalimat "Peluklah aku dalam damai, siramilah dengan cinta". Ini menunjukkan kerinduan untuk berada dalam kecintaan dan kedamaian yang dihadirkan oleh kehadiran Ilahi.

Secara keseluruhan, "Bingkai Mimpi" mengajak pendengarnya untuk merenungi sisi spiritual dari hidup yang penuh dengan pencarian, kerinduan, dan penghayatan terhadap Sang Pencipta. Melalui liriknya yang puitis dan emosional, Ebiet G. Ade berhasil menyampaikan pesan yang dalam tentang keagungan Tuhan dan ketidakmampuan manusia dalam menggambarnya. Lagu ini bisa menjadi sumber inspirasi bagi siapa saja yang tengah mencari makna dalam hidup dan berusaha menggapai ketenangan jiwa.

• 1Izinkan Aku Reguk CintaMu5:07
• 2Masih Ada Waktu5:28
• 3KepadaMu Aku Pasrah4:41
• 4Hidupku MilikMu4:41
• 5Dan Hari Ini Engkau6:51
• 6Rindu KehadiranMu4:30
• 7Dia Lelaki Ilham Dari Surga5:32
• 8Menjaring Matahari5:08
• 9Berita Kepada Kawan5:42
• 10Berjalan Di Hutan Cemara5:22
• 11Bingkai Mimpi4:46
• 12Kosong5:20
• 13Taubat4:23
• 14Kembara Lintasan Panjang5:12