
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Tak tertahan berdiam diri
Sakit
Sementara jiwa meronta
Ratapi
Makna lirik lagu ini mencerminkan perasaan mendalam tentang kesakitan dan ketidakberdayaan... tampilkan semua
Penat di kepala
Mulut terbungkam
Tangan terbelenggu
Pikiran terisolasi
Ingin muntahkan
Dan memuntahkan
Kemuakan
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan tertekan dan frustrasi yang dialami seseorang ... tampilkan semua
Beri kami satu ruang
′Tuk katakan yang benar
Kuburkan yang salah
Biarkan kami tumpahkan
Aspirasi putih kami
Makna lirik lagu ini mencerminkan dorongan untuk mendapatkan kebebasan berexpressi dan men... tampilkan semua
Semakin banyak orang pilihan
Yang nyata-nyata semakin rakus
Bangun istana 'tuk dinastinya
Atas nama rakyat jelata
Makna lirik lagu ini menggambarkan kritik sosial terhadap para pemimpin atau elit yang sem... tampilkan semua
Dan nyamannya, berdiam diri
Ratapi
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan nostalgia dan kedamaian saat merenungkan masa ... tampilkan semua
Di sini harusnya ada ruang di mana
Tak ada pedang memotong lidah
Bebas bicara tentang makna
Keadilan, pembagian kekuasaan
Kemunduran, partai-partai
Monopoli, kartel terus dan sebagainya
Makna lirik lagu ini mengisyaratkan pentingnya adanya ruang untuk kebebasan berpendapat di... tampilkan semua
Beri kami satu ruang
'Tuk katakan yang benar
Kuburkan yang salah
Biarkan kami tumpahkan
Aspirasi putih kami
Makna lirik lagu ini mengungkapkan harapan akan adanya kebebasan dan ruang untuk menyampai... tampilkan semua
Beri kami satu ruang
'Tuk katakan yang benar
Kuburkan yang salah
Dan tak ada orang pilihan
Tak ada orang pilihan ... pilihan
Makna lirik lagu ini menggambarkan keinginan untuk mencari kejujuran dan kebebasan bereksp... tampilkan semua
Lagu "Aspirasi Putih" oleh Dewa 19 menawarkan sebuah perjalanan emosional yang reflektif dan penuh kritik terhadap kondisi sosial dan politik masyarakat. Melalui liriknya yang puitis, lagu ini menyampaikan seruan akan kebebasan berekspresi dan harapan untuk perubahan yang lebih baik. Mari kita telusuri makna dan pesan yang terkandung dalam liriknya yang mendalam.
Diawali dengan ungkapan keresahan, lirik mengungkapkan perasaan "tak tertahan berdiam diri" dan "sakit" yang dialami banyak individu. Ini menunjukkan betapa dalamnya beban psikologis yang dirasakan akibat keadaan yang tidak ideal. Frasa-frasa seperti "jiwa meronta" dan "ratapi" mencerminkan perjuangan batin seseorang yang terkurung dalam ketidakadilan dan keputusasaan.
Pada bagian berikutnya, lirik menyentuh tema isolasi dan penindasan. Dalam barisan "tangan terbelenggu" dan "pikiran terisolasi", kita dapat merasakan rasa putus asa yang melanda individu yang merasa tak bisa bersuara. Keinginan untuk "muntahkan" dan "memuntahkan kemuakan" menunjukkan bahwa ada rasa frustrasi yang mendalam terhadap keadaan yang tak berubah.
Tuntutan Ruang untuk Berbicara
Panjang lirik ini diisi dengan permohonan: "Beri kami satu ruang 'tuk katakan yang benar". Ini mencerminkan hasrat masyarakat untuk mendapatkan kesempatan berbicara dan mengekspresikan aspirasi mereka tanpa adanya tekanan atau ancaman. Konsep "kuburkan yang salah" menggambarkan harapan akan keadilan dan kebenaran yang bisa ditegakkan dalam masyarakat yang lebih baik.
Kritik terhadap Kekuasaan dan Ketidakadilan
Bagian berikutnya dari lirik menyoroti perlunya perubahan dalam struktur kekuasaan. Keresahan akan "orang pilihan" yang "semakin rakus" menggambarkan realitas politik yang tidak adil, di mana kekuasaan sering kali disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Kalimat "bangun istana 'tuk dinastinya atas nama rakyat jelata" mencerminkan sindiran terhadap elit politik yang mengklaim mewakili rakyat, tetapi sebenarnya hanya mementingkan diri sendiri.
Pentingnya memiliki "ruang di mana tak ada pedang memotong lidah" merupakan seruan untuk kebebasan berpendapat. Rasa nyaman dalam "berdiam diri" yang disoroti dalam lirik, pada kenyataannya, adalah sebuah penjara yang membatasi suara masyarakat. Makna keadilan, pembagian kekuasaan, dan reformasi partai juga diangkat sebagai isu yang mendesak untuk dibahas dan diperjuangkan.
Kesimpulan: Menginginkan Aspirasi yang Bersih
Melalui lagu "Aspirasi Putih", Dewa 19 berhasil menyampaikan pesan yang kuat dan relevan tentang pentingnya kebebasan berekspresi, keadilan, dan keinginan untuk perubahan. Liriknya tidak hanya sebagai ungkapan rasa sakit dan frustrasi, tetapi juga seruan untuk solidaritas dan harapan kolektif dalam mencapai masyarakat yang lebih adil. Aspirasi putih yang diharapkan adalah simbol dari harapan akan masa depan yang lebih baik, di mana setiap individu memiliki hak suara dan ruang untuk berkontribusi.

