- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Aku langit dan hujannya, angin ribut dan petirnya
Besar kuat, mematikan, lemah lembut, menghidupkan
Kunyanyikan semuanya, bertelanjang dengan luka
Kau ′kan menjadi saksinya, lihat aku yang menganga
Makna lirik lagu ini menggambarkan dualitas dalam diri manusia yang mencakup kekuatan dan ... tampilkan semua
Sebuah buku yang terbuka
Mudah kau tau apa c'ritanya
Siapa tau yang t′lah kau baca
Kau aminkan kar'na kau tau juga, ho-woah-oh-oh
Makna lirik lagu ini menggambarkan tentang hubungan antar manusia yang saling memahami sat... tampilkan semua
Tertawalah, tertawa
Peluk semua doa
Tertawalah semoga semesta mendengar kita
Belajar menelan apa pun aman yang ada
Makna lirik lagu ini menggambarkan semangat positif dalam menghadapi berbagai tantangan hi... tampilkan semua
Sebuah buku yang terbuka
Mudah kau tau apa c'ritanya
Siapa tau yang t′lah kau baca
Kau aminkan kar′na kau tau juga, ho-woah-oh-oh
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan saling memahami dalam sebuah hubungan yang int... tampilkan semua
Tertawala, tertawa (tertawa)
Peluk semua doa
Tertawalah semoga semesta mendengar kita
Belajar menelan apa pun aman yang ada
Makna lirik lagu ini menggambarkan semangat untuk tetap bersyukur dan positif meskipun men... tampilkan semua
Ah-ah-ah-ah, ah-ah-ah-ah
Ah-ah-ah-ah, ah-ah-ah-ah-ah
Makna lirik lagu ini dapat diinterpretasikan sebagai ekspresi perasaan yang mendalam dan e... tampilkan semua
Lagu "Tawa" karya Nadin Amizah menawarkan lebih dari sekadar melodi yang indah; liriknya mengandung banyak lapisan makna yang dapat menggugah perasaan pendengarnya. Dalam lirik tersebut, Nadin menggunakan berbagai elemen alam yang kuat, seperti langit, hujan, angin ribut, dan petir, untuk menciptakan gambaran emosional tentang kehidupan yang penuh dengan dinamikanya.
Pada bait pembuka, Nadin menyampaikan bahwa dia adalah "langit dan hujannya, angin ribut dan petirnya." Pernyataan ini mencerminkan dualitas dalam diri manusia: sisi kuat dan sisi lembut. Dengan kata lain, setiap orang memiliki kekuatan untuk mengekspresikan rasa sakit dan luka, sekaligus memiliki kelembutan dan kemampuan untuk menghidupkan.
Frasa "kunyanyikan semuanya, bertelanjang dengan luka" menandakan keberanian Nadin untuk mengungkapkan perasaannya secara jujur. Dia mengajak pendengar untuk bersama-sama menyaksikan perjalanan emosional yang dialaminya, di mana dia merasa terbuka dan rentan. Dengan istilah "sebuah buku yang terbuka," Nadin mengibaratkan hidupnya sebagai narasi yang dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain, menciptakan rasa keterhubungan antara dirinya dan pendengar.
Satu bagian menarik dalam lirik ini adalah ajakan untuk "tertawalah, tertawa". Di sini, tawa bukan sekadar ekspresi bahagia; ia menjadi simbol harapan dan kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup. Dengan "peluk semua doa", Nadin menunjukkan pentingnya mengenali dan menerima doa, baik yang harapan maupun yang kekhawatiran sebagai bagian dari perjalanan hidup.
Selanjutnya, Nadin menekankan pentingnya optimisme melalui lirik "semoga semesta mendengar kita". Ini adalah pengingat bahwa suara dan harapan kita tidak akan menghilang begitu saja, adanya kepercayaan akan kekuatan semesta untuk mendengarkan dan menjawab doa-doa kita. Dalam konteks ini, "belajar menelan apa pun aman yang ada" berarti menerima berbagai aspek kehidupan, baik yang menyenangkan maupun yang menyakitkan, dengan sikap lapang dada.
Keseluruhan lagu ini mengajak kita untuk merayakan hidup meskipun penuh dengan luka dan tantangan. Tawa menjadi simbol kekuatan resilien, di mana kita diajak untuk tetap gigih dan optimis. Melalui persepsi Nadin yang mendalam, "Tawa" bukan hanya sebuah lagu, tetapi sebuah refleksi dari perjalanan hidup yang kompleks, dan sebuah ajakan untuk menjadikan tawa sebagai bagian dari proses penyembuhan kita.
Dengan pendekatan yang puitis dan menyentuh, Nadin Amizah berhasil menyuguhkan pesan yang relevan dan kuat, menjadikan "Tawa" sebagai lagu yang tidak hanya dinyanyikan tetapi juga merefleksikan banyak realitas kehidupan.