
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Two households, both alike in dignity
In fair Verona, where we lay our scene
From ancient grudge break to new mutiny
Where civil blood makes civil hands unclean
From forth the fatal loins of these two foes
A pair of star-cross′d lovers take their life
Whose misadventured piteous overthrows
Do with their death bury their parents' strife
The fearful passage of their death-mark′d love
And the continuance of their parents' rage
Which, but their children's end, nought could remove
Is now the two hours′ traffic of our stage
The which if you with patient ears attend
What here shall miss, our toil shall strive to mend
Makna lirik lagu ini mengisahkan tentang konflik antara dua keluarga yang terjebak dalam p... tampilkan semua
I am a child of a
Money hungry, prideful country
Grass is green and it′s always sunny
Hands so bloody, tastes like honey
Makna lirik lagu ini mencerminkan kontras antara keindahan eksterior negara yang tampak ma... tampilkan semua
I'm finding it hard to leave
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan kesulitan dan konflik emosional yang dialami s... tampilkan semua
I am a child of a
Money hungry, prideful country
Grass is green and it′s always sunny
Hands so bloody, tastes like honey
I'm finding it hard to leave
Makna lirik lagu ini merujuk pada pengalaman seseorang yang tumbuh di tengah masyarakat ya... tampilkan semua
Di Verona yang indah, tempat kita meletakkan kisah ini
Dari dendam kuno terputus menjadi pemberontakan baru
Di mana darah sip... tampilkan semua
Lagu 'The Prologue' yang dinyanyikan oleh Halsey mengangkat tema yang dalam dan kompleks dengan merujuk pada salah satu kisah cinta paling terkenal dalam sastra, yaitu Romeo dan Juliet. Melalui lirik yang puitis, Halsey menggambarkan konflik, cinta, dan tragedi yang ada dalam kehidupan yang ditempatkan dalam konteks yang lebih luas, yakni generasi yang terjebak dalam siklus kekerasan dan ambisi.
Pembukaan dengan Novel yang Familiar
Salah satu daya tarik dari lirik ini adalah pengenalannya yang cepat kepada kisah klasik. Dengan menyebut 'Two households, both alike in dignity / In fair Verona, where we lay our scene', Halsey langsung membawa pendengar ke dalam latar belakang cerita yang penuh pertikaian antara dua keluarga. Dalam konteks ini, lagu mulai menggambarkan tema utama tentang perpecahan dan pertikaian yang terus berlanjut.
Konflik Keluarga dan Kecintaan yang Terlarang
Pada bagian berikutnya, dikatakan, 'Where civil blood makes civil hands unclean', yang menunjukkan bahwa perseteruan antara dua keluarga tidak hanya berdampak pada mereka sendiri, tetapi juga merusak kehidupan masyarakat di sekitar mereka. Dari sini, muncul gambaran tragis dari 'star-cross′d lovers' yang terjebak dalam situasi yang tidak menguntungkan. Cinta mereka, meskipun tulus, akan berujung pada tragedi, 'Do with their death bury their parents' strife'. Ini menunjukkan bahwa hanya melalui pengorbanan mereka, perseteruan orang tua dapat diakhiri.
Siklus Kematian dan Kebencian
Selanjutnya, Halsey mengemukakan pernyataan yang lebih luas dengan 'The fearful passage of their death-mark′d love / And the continuance of their parents' rage'. Di sini, kita melihat bagaimana kemarahan orang tua terus berlanjut dan menciptakan siklus kemarahan dan kekerasan yang tampaknya tidak ada habisnya. Ini adalah gambaran yang menyedihkan tentang bagaimana konflik generasi ke generasi tetap ada, dan memberi pelajaran bahwa cinta sejati sering kali harus mengorbankan diri.
Tema Kontemporer dan Refleksi Pribadi
Dalam bagian yang lebih personal, Halsey menyatakan, 'I am a child of a / Money hungry, prideful country'. Ungkapan ini memberikan kita wawasan tentang latar belakang dan tantangan yang dihadapi oleh generasi saat ini. Ada kerinduan untuk melarikan diri dari lingkungan yang materialistis dan mementingkan diri sendiri. Dengan frasa 'Grass is green and it's always sunny / Hands so bloody, tastes like honey', Halsey menggambarkan ketidakselarasan antara penampilan yang sempurna dan kenyataan yang keras. Meskipun segalanya terlihat indah dari luar, ada kegelapan dan kekejaman yang bersembunyi di dalamnya.
Kesimpulan
Secar a keseluruhan, 'The Prologue' tidak hanya menggambarkan kisah cinta yang tragis, tetapi juga merefleksikan pendapat Halsey tentang dunia dan masyarakat yang penuh ambisi dan darah. Liriknya mengekspresikan ketidakberdayaan untuk meninggalkan siklus ini, menciptakan dialog tentang tantangan yang dihadapi oleh generasi muda. Dengan menyodorkan tema klasik yang dipadukan dengan perspektif modern, Halsey menciptakan sebuah karya yang mendalam dan mampu menggugah pemikiran.
- 1The Prologue1:47
- 2100 Letters3:29
- 3Eyes Closed3:22
- 4Heaven In Hiding - Bonus Track3:27
- 5Alone3:25
- 6Now Or Never3:34
- 7Sorry3:40
- 8Good Mourning1:07
- 9Lie2:29
- 10Walls Could Talk1:41
- 11Bad At Love3:01
- 12Don’t Play3:30
- 13Strangers3:41
- 14Angel On Fire - Bonus Track3:14
- 15Devil In Me4:09
- 16Hopeless3:07
- 17Alone - Bonus Track3:27

