
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Senja hitam di tengah ladang
Di ujung pematang engkau berdiri
Putih di antara ribuan kembang
Langit diatas rambutmu merah tembaga
Makna lirik lagu ini menggambarkan keindahan dan keunikan sosok seseorang yang menjadi pus... tampilkan semua
Engkau memandangku
Bergetar bibirmu manggilku
Basah di pipimu air mata kerinduan, kedamaian
Makna lirik lagu ini mencerminkan kedalaman emosi yang muncul dari kerinduan dan pengharap... tampilkan semua
Batu hitam di atas tanah merah
Di sini akan ku tumpahkan rindu
Ku genggam lalu ku taburkan kembang
Berlutut dan berdoa
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan rindu yang mendalam dan ritual pengingat terha... tampilkan semua
Surgalah di tanganmu, Tuhanlah di sisimu
Kematian hanyalah tidur panjang
Maka mimpi indahlah engkau, Camelia
Camelia
Makna lirik lagu ini menggambarkan suatu harapan akan keabadian dan kedamaian, di mana kem... tampilkan semua
Pagi engkau berangkat, hati mulai membatu
Malam kupetik gitar dan terdengar senandung ombak di lautan
Menambah rindu dan gelisah
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat pe... tampilkan semua
Adakah angin gunung
Adakah angin padang
Mendengar keluhanku, mendengar jeritanku
Dan membebaskan nasibku
Dari belenggu sepi
Makna lirik lagu ini mencerminkan perasaan kerinduan dan harapan seseorang yang sedang men... tampilkan semua
La-la-la-la-la
La-la-la-la
La-la-la-la-la
La-la-la, la-la-la, la-la-la, la-la
La-la-la, la-la-la, la-la-la-la
Makna lirik lagu ini mencerminkan kesederhanaan dan kebahagiaan dalam momen-momen kecil ke... tampilkan semua
Lagu "Camelia 4 (Requiem)" karya Ebiet G. Ade adalah sebuah karya yang tidak hanya melodius, tetapi juga sarat dengan makna yang mendalam. Melalui liriknya, Ebiet menggambarkan kerinduan dan kesedihan yang melekat dalam sebuah hubungan, di mana sosok 'Camelia' menjadi simbol dari cinta yang abadi meskipun terpisah oleh kematian. Artikel ini akan membahas rincian makna dan pesan yang terkandung dalam lirik lagu ini.
Permulaan yang Melankolis
Diawali dengan deskripsi alam yang kelam, "Senja hitam di tengah ladang," menciptakan suasana yang melankolis dan penuh misteri. Pemandangan ini menggambarkan kondisi jiwa tokoh dalam lagu yang dirundung kesedihan. "Di ujung pematang engkau berdiri," melambangkan jarak dan pemisahan, sementara "putih di antara ribuan kembang" menonjolkan keindahan dan keanggunan sosok Camelia, yang menjadi fokus perhatian dalam lirik ini.
Simbolisme Warna dan Emosi
Warna juga memainkan peran penting dalam lirik. Contohnya, "Langit di atas rambutmu merah tembaga" tidak hanya menghadirkan visual yang indah tetapi juga menciptakan sensasi kehangatan dan kebangkitan. Ketika "engkau memandangku" ditulis, ada intensitas emosi yang terpancar, menggambarkan kerinduan dan cinta yang mendalam. Air mata kerinduan dan kedamaian di pipi menekankan konflik antara kesedihan yang mendalam dan momen-momen damai yang pernah ada.
Persembahan dan Doa
Salah satu bagian yang paling menyentuh dalam lagu ini adalah saat penyanyi menyatakan, "Di sini akan ku tumpahkan rindu". Ini adalah momen kesadaran akan kehilangan yang mengharuskan tokoh untuk melepas kerinduan. Ritual "berlutut dan berdoa" menandakan penyerahan dan pengharapan kepada Tuhan, meminta agar "Surgalah di tanganmu, Tuhanlah di sisimu." Ini menunjukkan bagaimana ketidakpastian menghadapi kematian berubah menjadi sebuah harapan akan reuni kelak.
Penerimaan Kehilangan
Pernyataan "Kematian hanyalah tidur panjang" mencerminkan cara pandang positif terhadap kematian, yang dianggap bukan sebagai akhir, tetapi sebagai sebuah transisi. Menyemangati Camelia dalam "mimpi indah" menciptakan nuansa optimis, menunjukkan bahwa cinta dan ingatan akan sosok yang telah pergi akan selalu ada di dalam hati.
Ketidakpastian dan Kerinduan yang Abadi
Lirik kemudian berpindah ke suasana pagi dan malam, di mana "pagi engkau berangkat, hati mulai membatu" memberikan gambaran tentang bagaimana keberangkatan Camelia membawa kesedihan di hati. Dia merasakan kerinduan yang dalam ketika "malam kupetik gitar" dan "senandung ombak di lautan" menjadi metafora untuk melampiaskan rasa rindu. Pertanyaan retoris seperti "Adakah angin gunung, adakah angin padang" menambah rasa kerinduan dan harapan agar perasaan tersebut dapat didengar oleh alam.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, "Camelia 4 (Requiem)" adalah sebuah refleksi mendalam tentang cinta, kehilangan, dan harapan. Melalui lirik yang puitis, Ebiet G. Ade berhasil menyampaikan pesan tentang pentingnya menerima kenyataan dan menemukan kedamaian dalam kenangan. Lagu ini bukan hanya sekadar sebuah lagu cinta, tetapi juga sebuah karya seni yang mengajak pendengarnya untuk merenung dan merasakan kedalaman emosi manusia.

