
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Ada yang difikirkan sebelum tertidur
Anaknya yang mungil dan bermata jernih
Ada yang disesali kenapa berangkat
Tinggalkan kampung halaman yang ramah tamah
Makna lirik lagu ini mengekspresikan perasaan reflektif dan haru seorang individu yang mer... tampilkan semua
Dikenang kembali wajah bulat telur istrinya
Dengan lengan yang legam dan rambut kemerahan terbakar matahari
Seperti didengar lagi gerit daun pintu bambu
Lenguh sapi perahan, dan anak-anak angsa bermain di halaman
Makna lirik lagu ini menggambarkan nostalgia dan keindahan kenangan akan kehidupan sederha... tampilkan semua
Apa yang dibayangkan tentang Jakarta
Ternyata sangatlah jauh berbeda
Apa yang diimpikan, terpaksa ditanggalkan
Semangatnya yang membara, perlahan padam
Makna lirik lagu ini mencerminkan perasaan kecewa dan kehilangan harapan yang dialami oleh... tampilkan semua
Kini ia tidur terlentang di pinggiran jalan
Berselimut sarung tua, bekal dari kerabatnya yang masih tersisa
Ingin ditulis sepucuk surat buat istrinya
Bahwa di Jakarta ini bukanlah tempat yang ramah
Dan dia ingin kembali
Makna lirik lagu ini mencerminkan perjalanan hidup seorang individu yang merasa terasing d... tampilkan semua
Tapi sebagai lelaki, ia pantang menyerah
Meski badai melanda, ia terus melangkah
Ada sepotong doa, tersimpan di saku
Kenangan merah jingga memaksanya bertahan
Makna lirik lagu ini menggambarkan keteguhan dan semangat juang seorang lelaki yang tidak ... tampilkan semua
Pembukaan
Lagu "Jakarta II" yang ditulis dan dinyanyikan oleh Ebiet G. Ade menyajikan sebuah narasi yang menggugah emosi dan menggambarkan realitas pahit kehidupan seorang perantau. Melalui liriknya yang puitis, Ebiet berhasil menangkap dilema dan harapan seorang laki-laki yang merantau ke ibukota namun dihadapkan pada kenyataan yang jauh dari impian.
Refleksi Terhadap Kehidupan Perantauan
Lirik pembuka lagu ini menyiratkan bahwa sebelum tidur, si tokoh memiliki banyak hal yang dipikirkan. Ada rasa rindu terhadap anaknya yang masih kecil dan berwajah cerah, menunjukkan betapa berat beban emosional yang ia bawa. Ia teringat akan keluarganya yang ditinggalkan demi sebuah harapan yang lebih baik. Namun, seiring berjalannya waktu, impian tersebut tidak seindah bayangan yang dibawa perjalanan ke Jakarta.
Konflik Emosional
Dalam liriknya, terdapat ungkapan penyesalan yang sangat kuat. Ia mempertanyakan keputusan untuk meninggalkan kampung halaman yang selama ini hangat dan ramah. Keberadaan wajah istrinya yang bulat menyerupai telur dan kondisi fisiknya yang terpapar matahari menjadi simbol dari kerinduan dan kesederhanaan hidup yang ditinggalkan. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara perantau dan tempat asalnya.
Kontras Antara Harapan dan Kenyataan
Salah satu tema utama yang diangkat dalam lagu ini adalah kontras antara harapan dan kenyataan. Apa yang diimpikan saat pergi ke Jakarta ternyata tidak sesuai dengan realitas yang dihadapi. Sikap optimis awalnya perlahan memudar, menggambarkan kepedihan dan keputus-asaan yang dialami oleh sang tokoh. Dia sekarang tergeletak di pinggiran jalan, terjebak dalam kesulitan ekonomi dan kehilangan semangat.
Keinginan untuk Kembali
Keinginan untuk menulis surat kepada istrinya menggambarkan kerinduan yang mendalam dan ketidakpuasan dengan situasi yang dihadapi di Jakarta. Dia ingin memberitahukan betapa tidak ramahnya tempat tersebut, dan betapa inginnya untuk pulang. Namun, di balik semua rasa putus asa ini, masih terdapat sisa-sisa keberanian dan tekad untuk tidak menyerah dalam mempertahankan hidup.
Harapan dan Doa
Akhir dari lirik memberikan nuansa harapan meskipun dalam keadaan sulit. Sisa-sisa doa yang tersimpan di saku menjadi pengingat bahwa tetap ada harapan meskipun dalam keadaan terburuk sekalipun. Kenangan-kenangan indah dari kampung halaman dengan warna merah jingga menjadi kekuatan untuk bertahan dan terus melangkah.
Penutup
Lagu "Jakarta II" oleh Ebiet G. Ade adalah sebuah karya yang mendalam dan menggugah. Ia berhasil menyampaikan kisah seorang perantau yang berjuang di tengah kerasnya kota besar dengan lirik yang puitis dan emosional. Melalui lagu ini, kita diajak untuk merenungkan betapa beratnya perjuangan hidup dan pentingnya harapan serta keberanian untuk terus melangkah, meskipun jalan yang dilalui sangat berat.

