Lagu "Sleep with One Eye Open" dari Bring Me The Horizon merupakan sebuah karya yang kuat dan emosional, menggambarkan rasa pengkhianatan dan sakit hati yang mendalam. Liriknya, yang penuh dengan metafora yang tajam, mencerminkan perjalanan hubungan yang hancur dan kompleks antara dua orang yang dulunya dekat. Dalam ulasan ini, kita akan membahas makna di balik lirik-lirik tersebut dan bagaimana mereka menggambarkan perasaan kekalahan dan kemarahan.

Pembukaan dengan Kejutan

Dimulai dengan ungkapan kekesalan, lirik pertama menunjukkan betapa seseorang telah "mengambil apa yang diinginkannya dan pergi, seperti belalang." Metafora ini menciptakan gambaran yang kuat tentang perusakan yang dilakukan tanpa rasa ingin tahu. Penggunaan kata "belalang" di sini menunjukkan bagaimana seseorang merampas sesuatu tanpa memperhatikan dampaknya terhadap orang lain. Ini adalah pengingat yang jelas betapa menghancurkannya perpisahan, terutama ketika itu melibatkan orang-orang yang kita percayai.

Diekspresikan Melalui Metafora

• Pemborosan Emosional: Lirik selanjutnya menggambarkan perasaan dikhianati dengan menyebut bagaimana "dia mengeringkan" dan pergi, menggunakan metafora "seperti lintah". Ini menyoroti hubungan yang sangat parasit, di mana satu pihak merasa dieksploitasi dan dibiarkan tanpa energi.
• Kepedihan Sejarah: Rasa nostalgia hadir dengan frasa "ripped apart in minutes what was built in seven years," yang menunjukkan betapa mudahnya menghancurkan ikatan yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Ini menciptakan rasa kehilangan yang mendalam dan kerinduan akan masa lalu yang lebih baik.

Kemarahan dan Balas Dendam

Bagian lagu yang menyatakan keinginan untuk balas dendam, "If I had it my way I'd slit your throat," mencerminkan perasaan marah dan frustrasi yang meluap. Meski terdengar ekstrem, ungkapan ini mengekspresikan keinginan yang mendalam untuk melampiaskan rasa sakit dan kemarahan yang dirasakan. Lirik ini menciptakan kontras yang mencolok antara rasa sakit emosional dan reaksi instingtif yang mungkin kita miliki dalam menghadapi pengkhianatan.

Peringatan untuk Sang Pengkhianat

Pernyataan, "you got hell to pay," menunjukkan bahwa ada konsekuensi untuk tindakan yang diambil. Ia melukiskan gambaran yang jelas tentang seseorang yang harus menghadapi akibat dari perbuatannya. Berharap agar sang pengkhianat "menangis sungai" menunjukkan bahwa ada harapan untuk melihat penyesalan, meskipun itu terasa tidak mungkin.

Kesimpulan: Sebuah Refleksi Mendalam

Dengan penutupan yang menyentuh pada konsep "best friends means forever," lagu ini menonjolkan rasa sakit akibat kehilangan hubungan yang sangat berharga. Di akhir, adanya ungkapan marah dan rasa sakit itu menyoroti betapa sulitnya mengatasi akhir dari persahabatan yang seharusnya tidak pernah berakhir.

"Sleep with One Eye Open" bukan hanya sekadar lagu tentang pengkhianatan, tetapi juga menjelajahi emosi kompleks yang dihadapi seseorang ketika menghadapi kehilangan dan pengkhianatan dari orang yang sangat dekat. Lagu ini berhasil mengungkapkan perasaan tersebut dengan cara yang luwes dan menggetarkan, menjadikannya sebagai pengalaman mendengarkan yang akan mendalam bagi banyak orang.

• 1The Comedown4:09
• 2Chelsea Smile5:02
• 3It Was Written in Blood4:02
• 4Death Breath4:20
• 5Football Season is Over (feat. JJ Peters)1:55
• 6Sleep with One Eye Open4:16
• 7Diamonds Aren't Forever3:48
• 8The Sadness Will Never End (feat. Sam Carter)5:22
• 9No Need for Introductions, I've Read About Girls Like You on the Backs of Toilet Doors0:59
• 10Suicide Season8:17