Lagu "It Was Written in Blood" karya Bring Me The Horizon adalah sebuah karya yang mendalam dan penuh emosi yang menggambarkan tema perpisahan, kesedihan, dan keberadaan yang penuh kontradiksi antara kehidupan dan kematian. Melalui lirik-lirik yang kuat dan bermakna, lagu ini berhasil menciptakan atmosfer yang menarik perhatian pendengar, menggugah perasaan, dan mendorong refleksi mendalam tentang perjalanan manusia.

Makna Perpisahan dan Kerinduan

Di awal lagu, liriknya menciptakan suasana perpisahan yang dramatis. Frasa "Goodbye, my friend, goodbye, my love, you're in my heart" menunjukkan kompleksitas emosi yang dirasakan saat harus berpisah dari orang yang dikasihi. Perpisahan ini tampaknya telah ditentukan sebelumnya, yang diperkuat dengan kalimat "It was preordained that we should part." Pemilihan kata ini menghadirkan nuansa takdir yang tak terhindarkan, seolah-olah perpisahan ini adalah bagian dari sebuah rencana yang lebih besar.

Satu tema yang berlangsung sepanjang lagu adalah harapan akan pertemuan kembali di masa depan, yang diungkapkan melalui lirik "And be reunited by and by." Ini menunjukkan bahwa meskipun ada kesedihan dalam perpisahan, masih ada harapan akan rekoneksi, yang memberikan nuansa optimisme di tengah keputusasaan.

Pentingnya 'Darah' dalam Cerita

Ketika lirik menyebutkan "It was written in blood," kita dihadapkan pada simbolisme yang kuat. Darah sering diasosiasikan dengan pengorbanan, kehidupan, dan juga kematian. Frasa ini berulang dalam lirik, menekankan ketegangan dan kesedihan yang mendalam. Darah sebagai simbol bisa diinterpretasikan sebagai penanda kesedihan yang tidak terhapus, seolah-olah pengalaman yang dialami begitu mendalam hingga meninggalkan jejak yang permanen.

Pernyataan "in blood on a suicide note" memberikan jendela ke dalam tema yang lebih gelap dan mungkin autobiografis. Ini menyoroti perjuangan mental dan emosional yang dialami seseorang, serta konsekuensi tragis yang dapat muncul dari pertempuran tersebut. Lagu ini mengajak pendengar untuk merasakan realita pahit dari keputusan yang diambil dalam keadaan terdesak.

Refleksi tentang Kehidupan dan Kematian

Dalam pengulangan lirik "Like roses, we blossom then die," terdapat pesan yang lugas tentang siklus kehidupan yang tidak terhindarkan. Seperti bunga yang tumbuh dan mekar hanya untuk akhirnya layu dan mati, ada kesadaran bahwa kehidupan penuh dengan keindahan yang pada akhirnya akan berujung pada kesedihan. Konsep ini membawa pendengar kepada pemikiran tentang ketidakabadian dan fragilitas dari kehidupan itu sendiri.

Seiring berjalannya lagu, ada pergeseran ke arah pengabaian terhadap kesedihan: "Let's have no sadness, furrowed brow / There's nothing new in dying now." Ini menunjukkan penyerahan pada kenyataan bahwa kematian adalah bagian alami dari proses kehidupan. Meskipun liriknya berbicara tentang kesedihan, ada nada penerimaan yang mengajak kita untuk tidak terlalu terfokus pada duka, melainkan menerima kenyataan tersebut.

Kesimpulan

Secar a keseluruhan, "It Was Written in Blood" adalah sebuah karya seni yang menggugah pemikiran, mengeksplorasi tema-tema mendalam terkait perpisahan, harapan, pengorbanan, dan siklus kehidupan. Melalui lirik yang penuh emosi, Bring Me The Horizon berhasil memicu refleksi tentang arti kehidupan dan kematian, membawa pendengar dalam perjalanan yang penuh makna. Penggunaan simbolisme darah dan metafora bunga menciptakan kedalaman emosional, membuat lagu ini tidak hanya sebuah karya musik, tetapi juga sebuah pengantar ke dalam pengalaman manusia yang universal.

• 1The Comedown4:09
• 2Chelsea Smile5:02
• 3It Was Written in Blood4:02
• 4Death Breath4:20
• 5Football Season is Over (feat. JJ Peters)1:55
• 6Sleep with One Eye Open4:16
• 7Diamonds Aren't Forever3:48
• 8The Sadness Will Never End (feat. Sam Carter)5:22
• 9No Need for Introductions, I've Read About Girls Like You on the Backs of Toilet Doors0:59
• 10Suicide Season8:17