Lagu "MANTRA" dari Bring Me The Horizon adalah sebuah karya yang penuh dengan refleksi emosional dan kritisisme terhadap pencarian makna hidup, serta bagaimana kita berinteraksi dengan ide-ide dan kepercayaan. Dari lirik yang telah diuraikan, kita dapat menemukan berbagai tema yang relevan dengan pengalaman manusia modern, terutama dalam menghadapi penderitaan eksistensial.

Eksistensi dan Krisis Identitas

Di bagian awal lagu, penyanyi mengajak pendengarnya untuk mempertimbangkan untuk "memulai sebuah kultus". Ini bisa diartikan sebagai penggambaran ketidakpuasan terhadap kehidupan saat ini dan pencarian tujuan yang lebih tinggi. Ia merasa tidak "bergetar" seperti seharusnya, yang menunjukkan adanya kekosongan atau kurangnya motivasi hidup. Terdapat nuansa ironis di sini; mencari tujuan sering kali membawa individu pada perilaku yang ekstrem dalam mengatasi "kesengsaraan eksistensial".

Pencarian Kebenaran

Salah satu garis penting dalam lagu ini adalah pernyataan bahwa "sebelum kebenaran membebaskanmu, itu akan membuatmu kesal". Ini menggambarkan paradoks yang sering kali dihadapi banyak orang saat mereka berusaha memahami diri mereka dan dunia di sekitar mereka. Proses menemukan kebenaran sering kali memicu ketidaknyamanan dan frustrasi, sebagai konsekuensi dari tantangan yang dihadapi selama perjalanan tersebut. Dalam menggali kebenaran, mereka yang tidak siap mungkin "kehilangan arah," mencerminkan ketidakpastian yang umum dalam pencarian jati diri.

Menghadapi Realitas

Lirik yang menyiratkan bahwa banyak orang terjebak dalam pengulangan "mantra" menunjukkan bagaimana kita dapat menjadi terjebak dalam rutinitas dan kepercayaan yang tidak lagi memuaskan. Frasa ini menunjukkan bahwa upaya terus menerus untuk mencari jawaban dapat berujung pada siklus yang tidak produktif. Di sini, Bring Me The Horizon membuat komentar tentang kebangkitan spiritual yang sering kali tidak membawa hasil yang diinginkan jika tidak disertai dengan pemikiran kritis.

Imagery dan Metafora

Penggunaan imagery dalam lirik, seperti "berdiri di pantai" dengan "air perlahan menyentuh kaki" menunjukkan kedamaian yang diidam-idamkan, tetapi dengan cepat berbalik menjadi perasaan tenggelam. Ini merupakan gambaran yang kuat tentang harapan yang berubah menjadi kekhawatiran. Ketika pendengar membayangkan situasi ini, mereka dapat merasakan dualitas antara ketenangan dan ketidakpastian, yang merupakan refleksi dari sifat kehidupan itu sendiri.

Kepercayaan dan Skeptisisme

Di bagian akhir lagu, terdapat ajakan untuk memberikan sedikit "kepercayaan" meskipun banyak hal tidak masuk akal. Ini menciptakan jembatan antara keraguan dan keyakinan, yang sering kali dialami orang saat mereka berusaha menemukan tempat mereka di dunia. Mengakhiri dengan nada yang mengisyaratkan bahwa meskipun ada ketidakpastian, ada keindahan dalam mempercayai, yang dimasukkan dalam konteks tantangan mental dan emosional.

Kesimpulan

Lagu "MANTRA" adalah sebuah karya yang tidak hanya menghibur tetapi juga mengajak pendengar untuk merenungkan realitas hidup dan krisis identitas yang sering dialami. Dengan menggabungkan elemen humor, kesedihan, dan aspirasi untuk kebebasan, Bring Me The Horizon berhasil mengungkapkan kompleksitas pengalaman manusia dalam cara yang sangat dapat diakses. Dengan mengajak kita merasa, merenung, dan, pada akhirnya, mempertanyakan pandangan kita, lagu ini menjadi lebih dari sekadar hiburan – ia adalah sebuah panggilan untuk introspeksi.

• 1i apologise if you feel something2:19
• 2MANTRA3:53
• 3nihilist blues (feat. Grimes)5:25
• 4in the dark4:31
• 5wonderful life (feat. Dani Filth)4:34
• 6ouch1:49
• 7medicine3:47
• 8sugar honey ice & tea4:21
• 9why you gotta kick me when i'm down?4:28
• 10fresh bruises3:18
• 11mother tongue3:37
• 12heavy metal (feat. Rahzel)4:00
• 13i don't know what to say5:52