Lagu "Seen It All Before" karya Bring Me The Horizon menghadirkan satu narasi yang menyentuh tentang perasaan kehilangan, kebangkrutan emosional, dan kerinduan akan sesuatu yang hilang. Melalui liriknya yang puitis, penyanyi mengungkapkan frustrasi dan kesedihan yang terperangkap dalam siklus berulang dari hubungan yang tidak memuaskan.

Kesedihan dalam Setiap Detik

Beberapa bagian awal lagu, seperti "Every second's soaked in sadness" dan "Every weekend is a war", mencerminkan beban emosional yang dirasakan oleh protagonis. Setiap detik berlalu terasa penuh dengan kesedihan, dan setiap akhir pekan menjadi sebuah pertempuran yang melelahkan. Citra ini menciptakan suasana yang kelam dan menekankan betapa sulitnya menjalani hubungan yang mungkin telah kehilangan makna.

Drowning in Déjà Vu

Lirik "And I'm drowning in the déjà vu" menyiratkan bahwa perasaan yang dialami telah berulang kali dialami sebelumnya, menimbulkan kelelahan emosional yang mendalam. Protagonis merasa terjebak dalam lingkaran yang sama, rutinitas yang tidak pernah berubah, di mana ia merasa tidak hanya terjebak dalam sebuah hubungan, tetapi juga dalam ketidakmampuan untuk bergerak maju.

Kerinduan untuk Berbagi Beban

Keinginan untuk tidak menjalani segala sesuatunya sendiri terungkap dengan jelas dalam lirik "I don't wanna do this by myself". Ada kerinduan untuk berbagi beban, untuk menemukan kembali makna dalam hubungan tersebut. Namun, ketidakmampuan untuk menjalin kedekatan atau merasakan kebahagiaan tertuang dalam "I think we've lost our touch", yang menunjukkan adanya kekosongan dalam hubungan yang pernah penuh warna.

Pikiran Terakhir dalam Malam Kosong

Repetisi pada bagian "There's nothing in the air tonight" menekankan ketiadaan harapan atau keajaiban dalam kondisi saat ini. Ini menciptakan rasa hampa yang semakin mendalam, seolah tidak ada yang ingin diperjuangkan. Momen-momen ini menciptakan ketegangan yang kuat dan kerinduan akan pemulihan.

Konflik Emosional yang Menyakitkan

Di bagian akhir lirik, terdapat kekuatan dalam pengungkapan emosi dengan "I'm sorry, love, it's not enough". Frasa ini menangkap inti dari kesedihan, bahwa apa yang tersisa tidak lagi mencukupi. "We shouldn't feel the love so painfully, it hurts right to the touch" menunjukkan bahwa cinta seharusnya menyenangkan, bukan menyakitkan. Ketika cinta menjadi sumber rasa sakit, ada pengakuan bahwa apa yang sudah ada tidak cukup lagi.

Kesimpulan

Lagu "Seen It All Before" oleh Bring Me The Horizon adalah sebuah eksplorasi mendalam tentang perjuangan emosional dalam hubungan yang stagnan dan penuh kesakitan. Melalui lirik-lirik yang tajam dan penuh perasaan, lagu ini mengajak pendengar untuk merenungkan kondisi mereka sendiri. Dengan suasana sedih yang meliputi setiap bagian, lagu ini tidak hanya menggambarkan kompleksitas cinta, tetapi juga memberikan ruang bagi pendengar untuk merasa terhubung dengan perjuangan tersebut. "Seen It All Before" menjadi pengingat bahwa terkadang kita perlu melepaskan apa yang tidak lagi berfungsi dan mencari harapan baru, meskipun itu menyakitkan.

• 1Can You Feel My Heart3:48
• 2The House of Wolves3:25
• 3Empire (Let Them Sing)3:45
• 4Sleepwalking3:50
• 5Go to Hell, for Heaven's Sake4:03
• 6Shadow Moses4:03
• 7And the Snakes Start to Sing5:01
• 8Seen It All Before4:07
• 9Antivist3:13
• 10Crooked Young3:34
• 11Hospital for Souls6:46
• 12Join the Club3:06
• 13Deathbeds4:59