v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
User Photo Profile
Review Album • 10 bulan lalu
Album Artwork
Zenyatta Mondatta (Remastered 2003)
The Police
11 Lagu • 1980
Tentang
Album Zenyatta Mondatta (Remastered 2003) oleh The Police dirilis pada 3 Oktober 1980 dan menampilkan lagu-lagu dengan tema sosial, emosional, serta kritikan terhadap konflik dan ketidakadilan. Album ini memperlihatkan keahlian mereka dalam menggabungkan rock, new wave, dan punk dengan pesona yang timeless.
Tracklist
© 1980 Polydor Records
Review Album

Album Zenyatta Mondatta (Remastered 2003) karya band legendaris The Police yang dirilis pada tanggal 3 Oktober 1980, menghadirkan karya yang kaya akan makna dan tema yang mendalam. Dengan label Polydor Records, album ini menegaskan posisi band ini dalam kancah musik dunia melalui lagu-lagu yang menggambarkan berbagai aspek kehidupan dan sosial.

Meskipun dalam data ini tidak disebutkan genre spesifik dari album ini, keberagaman tema yang diangkat menunjukkan bahwa album ini mampu menyentuh berbagai nuansa emosional dan sosial yang kompleks.

Daftar lagu dan maknanya

  • Don't Stand So Close To Me: Lagu ini mengisahkan ketegangan dan tabu dalam hubungan terlarang antara guru dan pelajar. Secara emosional, lagu ini mencerminkan konflik yang dipenuhi keinginan, godaan, serta ketakutan akan konsekuensi sosial dan moral yang mengancam integritas kedua belah pihak.
  • Driven To Tears: Lagu ini menyuarakan kekhawatiran dan keputusasaan terhadap ketidakpedulian yang terjadi di dunia. Maknanya mengangkat tema tentang keprihatinan terhadap tragedi, ketidakadilan, serta frustrasi terhadap sikap pasif dan konsumtif masyarakat yang memperparah keadaan.
  • When The World Is Running Down, You Make The Best Of What's Still Around: Lagu ini mencerminkan suasana nostalgia dan ketidakpastian di tengah dunia yang mulai memburuk. Seseorang dihadapkan pada kenyataan dunia yang perlahan menurun, namun tetap berusaha memanfaatkan apa yang masih tersedia sebagai bentuk ketekunan dan ketenangan.
  • Canary In A Coalmine: Lagu ini menggambarkan sensitivitas dan kecenderungan paranoid seseorang terhadap keadaan sekitar. Seperti burung kenari yang menjadi pertanda bahaya di tambang batu bara, lagu ini kritik terhadap ketidakstabilan emosional yang kerap muncul di tengah ketidakpastian.
  • Voices Inside My Head: Lagu ini mengangkat perjuangan mental, di mana suara-suara dalam pikiran terus mengingatkan perkataan orang lain. Maknanya merefleksikan konflik internal dan ketidakpastian, sekaligus dorongan untuk melawan tekanan dari dalam diri sendiri.
  • Bombs Away: Lagu ini menyampaikan kritik keras terhadap konflik dan kekuatan militer, mengungkapkan ketidakpuasan serta ketidakadilan yang terjadi. Melalui lagu ini, terdapat kecaman terhadap kekonyolan dan ketegangan dunia peperangan, serta ketidakpastian yang menyertai kekuasaan militer.
  • De Do Do Do, De Da Da Da: Lagu ini menggambarkan kesulitan dalam mengungkapkan pikiran dan perasaan secara jujur, yang sering kali tampak kosong dan manipulatif. Lagu ini menyiratkan perlunya keberanian untuk mencari kejujuran di tengah dunia yang penuh kebisingan dan kepalsuan.
  • Man In A Suitcase: Lagu ini mengekspresikan perasaan terasing dan identitas yang terpecah. Seseorang merasa seolah hidup dalam ruang terbatas, terpisah dari kenyataan dan orang lain, serta mempertanyakan siapa sebenarnya yang berperan di balik topeng yang dipakai.
  • Shadows In The Rain: Lagu ini menceritakan tentang perjuangan melawan kondisi mental dan trauma. Bagi seseorang, bayangan dan kenangan di bawah hujan melambangkan ghost yang menghantui, sekaligus keinginan untuk merasa aman dan diterima.

Sementara itu, lagu The Other Way Of Stopping tetap menjadi salah satu bagian dari album ini, namun penjelasannya belum tersedia di data yang diberikan. Secara keseluruhan, album ini menunjukkan kedalaman tema dan keberanian dalam mengangkat isu-isu sosial dan emosional.

Secara keseluruhan, Zenyatta Mondatta (Remastered 2003) adalah karya yang memperlihatkan kekayaan tema dan makna, memantapkan posisi The Police sebagai band yang tidak hanya mengandalkan musik yang catchy, tetapi juga pesan yang mendalam. Album ini adalah bukti kekuatan karya musik yang mampu mengundang refleksi dan pemahaman tentang berbagai aspek kehidupan manusia.