"Dorothea" merupakan salah satu lagu yang ditulis oleh Taylor Swift dalam album terbarunya. Dari lirik yang disajikan, lagu ini mengisahkan tentang nostalgia dan kerinduan terhadap masa lalu, serta hubungan yang terjalin antara dua orang yang berbeda jalan kehidupan. Dalam ulasan kali ini, kita akan membahas makna mendalam dari lirik lagu ini, serta tema dan emosi yang ingin disampaikan oleh Swift.

Nostalgia yang Menggugah

Dari bait pertama, kita langsung dihadapkan pada pertanyaan reflektif: "Hey, Dorothea, do you ever stop and think about me?". Kalimat ini mencerminkan kerinduan yang mendalam, seakan ingin mengetahui apakah kenangan mereka masih tersisa di benak Dorothea. Swift mengajak pendengarnya untuk merenungkan betapa pentingnya kenangan masa lalu ketika mereka berdua masih muda dan penuh semangat, "When we were younger down in the park...". Menggambarkan saat-saat bahagia yang mereka lalui bersama, lagu ini menghantarkan kita pada suasana yang hangat namun juga menyentuh. Sekaligus, lirik ini menyiratkan bahwa meski hidup membawa mereka ke jalan yang berbeda, kenangan itu selalu ada.

Perubahan dalam Kehidupan

Saat Dorothea meninggalkan kota dan mendapatkan "shiny friends," tampak jelas bahwa kehidupannya kini berubah drastis. Di belakang lirik tersebut, terdapat rasa penyesalan yang mendalam, karena kini para sahabatnya hanya bisa dilihat melalui "a tiny screen." Hal ini menggambarkan perubahan dalam menjalin hubungan di era digital, di mana kedekatan yang ada hanya bisa terepresentasi secara virtual.

Harapan untuk Kembali

Namun, harapan tidak pernah mati. Swift mengingatkan Dorothea bahwa "it’s never too late to come back to my side." Lirik ini menunjukkan keinginan untuk memperbaiki hubungan yang mungkin telah pudar seiring berjalannya waktu. Dia mengingatkan akan momen-momen indah di Tupelo, tempat di mana bintang-bintang di mata Dorothea bersinar lebih cerah, seolah menjadi lambang harapan dan kebahagiaan yang sederhana. Ucapan ini mengisyaratkan bahwa meskipun kehidupan telah membawa mereka ke jalur yang berbeda, kenangan indah itu masih ada dan mungkin bisa menghidupkan kembali hubungan mereka di masa depan.

Identitas dan Tekanan Sosial

Dalam lirik "Ooh-ooh, you’re a queen sellin’ dreams," terlihat bahwa Dorothea kini menjadi simbol kesuksesan, terjebak dalam dunia yang penuh dengan ekspektasi. Terdapat tekanan untuk selalu terlihat sempurna, baik dalam penampilan maupun pencapaian. Swift mengingatkan Dorothea bahwa terlepas dari semua kesuksesan tersebut, "are you still the same soul I met under the bleachers?" Ini merupakan pengingat bahwa apa pun yang dia capai, esensi asli Dorothea mungkin tetap yang paling penting.

Kedamaian dalam Ketidakpastian

Di akhir lagu, terdapat nada melankolis ketika Swift menyatakan, "I guess I’ll never know," menekankan ketidakpastian tentang nasib hubungan mereka. Meskipun tidak ada jaminan bahwa Dorothea akan kembali, harapan untuk mengenang masa lalu dan merasakan kedekatan itu tetap ada. Lirik yang penuh dengan "Ooh-ooh" sebagai pengulangan memberikan nuansa keintiman dan kedalaman emosional yang ingin disampaikan, seolah mengajak pendengar untuk merasakan perasaan tersebut.

Kesimpulan

"Doro thea" adalah ode indah bagi kenangan yang terlewat, kerinduan, dan harapan untuk kembali. Taylor Swift dengan mahir mengolah kata-kata untuk menggambarkan kompleksitas hubungan dan perubahan yang dihadapi oleh seseorang yang berpindah dari satu fase kehidupan ke fase yang lain. Melalui lagu ini, kita diingatkan bahwa meskipun kehidupan membawa kita pada perjalanan yang berbeda, kenangan dan harapan akan selalu ada, menunggu untuk dihidupkan kembali.

• 1willow3:34
• 2champagne problems4:04
• 3gold rush3:05
• 4‘tis the damn season3:49
• 5tolerate it4:05
• 6no body, no crime (feat. HAIM)3:35
• 7happiness5:15
• 8dorothea3:45
• 9coney island (feat. The National)4:35
• 10ivy4:20
• 11cowboy like me4:35
• 12long story short3:35
• 13marjorie4:17
• 14closure3:00
• 15evermore (feat. Bon Iver)5:04
• 16right where you left me - bonus track4:05
• 17it’s time to go - bonus track4:14