Dalam lagu "It's Time to Go," yang merupakan salah satu bonus track dari album terbaru Taylor Swift, terdapat eksplorasi mendalam tentang perpisahan, kehilangan, dan keputusan untuk melanjutkan hidup setelah menghadapi berbagai tantangan. Melalui lirik-liriknya yang reflektif, Taylor berhasil menggugah emosi pendengar dan memberikan pandangan tentang saat-saat sulit di mana kita harus mengambil langkah untuk pergi demi kebaikan diri sendiri.

Makna Lirik

Pembuka lagu ini mengungkapkan momen di mana suasana mulai membosankan dan dingin, mencerminkan keadaan hubungan yang tidak lagi hangat dan penuh gairah:

• "When the dinner is cold and the chatter gets old" menggambarkan kebosanan dalam interaksi sosial, menunjukkan bahwa hubungan tersebut tidak lagi memberi kepuasan.
• "Look at each other like that" menandakan ketegangan atau ketidakpuasan yang mendalam di antara orang-orang yang terlibat.

Selanjutnya, lirik yang menyentuh tentang hubungan keluarga dan kecewa muncul, ketika seorang saudara dianggap tidak seperti yang terlihat. Hal ini menciptakan rasa kehilangan dan kekecewaan yang mendalam:

• "When the words of a sister come back in whispers" menunjukkan betapa kata-kata menyakitkan bisa terus membayangi seseorang.
• "She's a crook who was caught" menunjukkan bahwa harapan dapat menghancurkan ketika yang kita percayai ternyata tidak dapat diandalkan.

Pentingnya Keputusan

Di tengah kehampaan, kemunduran, dan ketidakadilan—seperti kehilangan posisi kerja setelah bekerja keras puluhan tahun—Taylor menyentuh tema yang universal: keputusan untuk pergi:

• "That old familiar body ache" berfungsi sebagai pengingat akan rasa sakit yang terjadi ketika terjebak dalam hubungan atau situasi tidak menguntungkan.
• "You know when it's time to go" menunjukkan bahwa kita sering kali memiliki intuisi yang kuat tentang kapan saatnya untuk mengambil langkah besar dalam hidup.

Strength in Letting Go

Salah satu pesan dalam lagu ini adalah bahwa melepaskan sesuatu tidak selalu berarti kalah; sering kali, itu adalah langkah yang berani dan kuat:

• "Sometimes, givin' up is the strong thing" menekankan bahwa menerima situasi dan memilih untuk pergi bisa menjadi tindakan keberanian.
• "Sometimes, walkin' out is the one thing that will find you the right thing" menunjukkan bahwa tindakan meninggalkan situasi buruk dapat membuka pintu menuju hal-hal yang lebih baik.

Kekuatan Dalam Usaha

Dalam bagian akhir lagu, Taylor menggambarkan masa-masa sulit yang telah dilaluinya. Dengan eksplorasi tentang perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan, dia menunjukkan bahwa meskipun dia telah memberikan segalanya, terkadang, hasilnya tidak sebanding:

• "Fifteen years, fifteen million tears" menghadirkan gambaran jelas tentang rasa sakit yang dialami selama bertahun-tahun.
• "He's got my past frozen behind glass" mencerminkan bagaimana orang sering kali terjebak dalam masa lalu nenek moyang mereka.

Kesimpulan

"It's Time to Go" bukan sekadar lagu tentang perpisahan; ini adalah panggilan untuk introspeksi dan pengakuan bahwa kadang-kadang melepaskan adalah pilihan terbaik. Melalui liriknya yang mendalam dan penuh emosi, Taylor Swift mengajak pendengar untuk merenungkan momen dalam hidup di mana kita harus berani mengambil langkah untuk diri sendiri. Dalam perjalanan ini, kita belajar bahwa ada kekuatan dalam keberanian untuk pergi, dan terkadang, pergi adalah langkah menuju kebebasan dan penemuan diri yang lebih baik.

• 1willow3:34
• 2champagne problems4:04
• 3gold rush3:05
• 4‘tis the damn season3:49
• 5tolerate it4:05
• 6no body, no crime (feat. HAIM)3:35
• 7happiness5:15
• 8dorothea3:45
• 9coney island (feat. The National)4:35
• 10ivy4:20
• 11cowboy like me4:35
• 12long story short3:35
• 13marjorie4:17
• 14closure3:00
• 15evermore (feat. Bon Iver)5:04
• 16right where you left me - bonus track4:05
• 17it’s time to go - bonus track4:14