
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Cerita kuno tentang peperangan
Di ujung abad menghantui
Setiap orang
Makna lirik lagu ini menggambarkan tema nostalgia dan dampak dari peperangan yang terjadi ... tampilkan semua
Peralihan banyak memakan korban
Sementara segelintir tuan-tuan
Tertawa girang
Makna lirik lagu ini menggambarkan realitas pahit dari perubahan sosial atau politik yang ... tampilkan semua
Kekuasaan sudah menjadi Tuhan
Pengkhianatan adalah
Panglima perang
Makna lirik lagu ini mencerminkan kritik sosial terhadap kekuasaan yang sering kali disama... tampilkan semua
Kesetiaan jadi janji murahan
Kisah inilah dongeng tidur
Bayi-bayiku
Makna lirik lagu ini menggambarkan rasa kekecewaan dan ketidakberdayaan dalam menghadapi h... tampilkan semua
Bertahan hidup
Harus bisa bersikap lembut
Walau hati panas
Bahkan terbakar sekalipun
Makna lirik lagu ini menggambarkan perjuangan individu dalam menghadapi tantangan hidup ya... tampilkan semua
Keluh-kesah ini
Mungkin berguna
Jadikan teman sejati
Di medan juang
Makna lirik lagu ini menggambarkan perjalanan emosional dan perjuangan seseorang yang meng... tampilkan semua
Bisa jadi kita bosan
Tapi kenyataan
Makna lirik lagu ini mengisyaratkan bahwa dalam sebuah hubungan atau perjalanan hidup, ras... tampilkan semua
Badai datang
Tak bosan-bosan
Waspadalah, kawan
Perjuangan masih panjang
Makna lirik lagu ini menggambarkan tantangan dan rintangan dalam perjalanan hidup yang tid... tampilkan semua
Lagu "Di Ujung Abad" yang dinyanyikan oleh Iwan Fals adalah sebuah karya yang menyentuh tema peperangan dan dampaknya terhadap manusia. Melalui liriknya, Iwan Fals berhasil menyampaikan pesan yang mendalam tentang kesedihan, kehilangan, dan pengkhianatan yang sering terjadi di tengah pergolakan kehidupan.
Menggali Makna Lirik
Pembukaan lagu ini memperkenalkan kita pada "cerita kuno tentang peperangan", sebuah gambaran yang tidak hanya sekedar kisah masa lalu, tetapi juga merupakan cerminan dari kondisi sosial yang terus menghantui umat manusia hingga saat ini. Frasa "di ujung abad menghantui setiap orang" menunjukkan bahwa dampak dari peperangan tersebut tidak dapat dihindari dan selalu membekas di benak generasi yang ada.
Kesedihan dan Korban
Iwan Fals terus menggambarkan peralihan yang memakan banyak korban, mengisyaratkan bahwa perubahan yang terjadi dalam masyarakat sering kali harus dibayar dengan darah dan air mata. Sementara itu, "segelintir tuan-tuan tertawa girang" memperlihatkan ironi di mana sebagian orang justru meraup keuntungan dari penderitaan orang lain. Hal ini merujuk pada kekuasaan yang disalahgunakan dan menjadikan "kekuasaan sudah menjadi Tuhan".
Pengkhianatan dan Kesetiaan
Pada bagian lain, lirik menyinggung tentang pengkhianatan yang menjadi panglima perang dan kesetiaan yang menjadi janji murahan. Ini adalah kritik tajam terhadap nilai-nilai moral dalam konteks peperangan, di mana loyalitas sering kali ditukarkan dengan kepentingan pribadi. Pengkhianatan tidak hanya di level individu, tetapi juga dalam konteks yang lebih luas, menggambarkan bagaimana hati nurani manusia bisa tergadaikan.
Kepedihan dan Harapan
Seiring berlanjutnya lagu, muncul harapan dalam bentuk "baby-bayiku", yang melambangkan generasi mendatang yang harus berjuang menghadapi realitas pahit dalam kehidupan. Pesan ini mengajak pendengar untuk tetap bisa bersikap lembut saat hati terbakar, mencerminkan kekuatan spiritual dan emosional yang diperlukan untuk bertahan hidup.
Kesimpulan
Dengan lirik yang penuh makna, Iwan Fals berhasil menciptakan sebuah lagu yang bukan hanya bercerita tentang peperangan, tetapi juga menyoroti sisi kemanusiaan kita. "Di Ujung Abad" mengingatkan kita bahwa perjuangan tidak akan pernah berhenti, dan meskipun kenyataan sering kali menyakitkan, tetap ada harapan untuk masa depan. Lagu ini menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran dan kewaspadaan, di mana "perjuangan masih panjang" dan kita harus terus berjuang demi perubahan yang lebih baik.

