
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Perihnya masih terasa
Sakitnya tak terhingga
Makna lirik lagu ini mencerminkan rasa sakit dan penderitaan yang mendalam akibat kehilang... tampilkan semua
Nafsu ingin berkuasa
Sungguh mahal ongkosnya
Makna lirik lagu ini mencerminkan ambisi manusia yang sering kali dipenuhi dengan keingina... tampilkan semua
Apa pun yang ′kan terjadi
Aku tak akan lari
Apalagi bersembunyi
Takkan pernah terjadi
Makna lirik lagu ini mencerminkan komitmen dan keteguhan seseorang dalam menghadapi berbag... tampilkan semua
Air mata darah telah tumpah
Demi ambisi membangun negeri
Kalaulah ini pengorbanan
Tentu bukan milik segelintir orang
Makna lirik lagu ini menggambarkan perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan untuk membang... tampilkan semua
Belum cukupkah semua ini?
Apakah tidak berarti?
Lihatlah wajah ibu pertiwi
Pucat letih dan sedihnya berkarat
Berdoa, terus berdoa
Makna lirik lagu ini menggambarkan sebuah refleksi mendalam tentang kondisi bangsa dan tan... tampilkan semua
Hingga mulutnya berbusa-busa
Ludahnya muncrat saking kecewa
Ibu pertiwi hilang tawanya
Tak percaya masih ada cinta
Makna lirik lagu ini menggambarkan ekspresi kekecewaan yang mendalam terhadap keadaan yang... tampilkan semua
Seluruh hidupku jadi siaga
Pagar berduri kutancapkan di hati
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan waspada dan perlindungan yang dalam terhadap d... tampilkan semua
Untukmu negeri
Yang telah memberi arti
Untukmu negeri
Yang telah melukai ibu kami
Untukmu negeri
Yang telah merampas anak kami
Untukmu negeri
Yang telah memperkosa saudara kami
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan duka dan kekecewaan terhadap kondisi negara ya... tampilkan semua
Untukmu negeri
Waspadalah
Untukmu negeri
Bangkitlah
Untukmu negeri
Bersatulah
Untukmu negeri
Sejahteralah kamu negeriku
Sejahteralah kamu
Makna lirik lagu ini mengekspresikan rasa cinta dan harapan untuk kemajuan serta kesejahte... tampilkan semua
Lagu "Untukmu Negeri" yang dipopulerkan oleh Iwan Fals merupakan sebuah karya yang menyentuh tema cinta tanah air, pengorbanan, serta kritik sosial yang tajam. Melalui liriknya yang mendalam, Iwan Fals mengajak pendengarnya untuk merenungkan kondisi negeri ini dan bagaimana semua pihak berperan di dalamnya.
Pada bagian awal lirik, Iwan Fals mengekspresikan rasa sakit dan perih yang dirasakan akibat nafsu kekuasaan. Frasa "Perihnya masih terasa, Sakitnya tak terhingga" menggambarkan duka dan penderitaan yang dirasakan oleh rakyat akibat kebijakan atau tindakan yang merugikan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa ambisi yang tidak bijaksana dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi seluruh lapisan masyarakat.
Lebih jauh, beliau menegaskan komitmennya untuk tidak lari dari tanggung jawab ketika negeri ini dalam keadaan sulit. Kalimat "Apa pun yang 'kan terjadi, Aku tak akan lari" menjadi simbol keberanian dan keteguhan hati dalam memperjuangkan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri. Iwan Fals menunjukkan bahwa pengorbanan yang dilakukan bukan sekadar untuk kepentingan segelintir orang, melainkan untuk keseluruhan bangsa.
Pada lirik berikutnya, penggambaran tentang "Ibu Pertiwi" menambah keteduhan sekaligus kesedihan. "Lihatlah wajah ibu pertiwi, Pucat letih dan sedihnya berkarat" melambangkan kondisi bangsa yang mengalami berbagai permasalahan. Frasa ini menunjukkan rasa empati terhadap penderitaan yang dialami oleh tanah air. Ibu pertiwi seakan-akan melambangkan bumi dan rakyat yang berjuang untuk bertahan dalam kesulitan kota dan negara.
Pesan pendek yang kuat dalam lirik "Berdoa, terus berdoa, Hingga mulutnya berbusa-busa" mencerminkan harapan dan kerinduan untuk perubahan yang lebih baik. Ini menekankan pentingnya doa dan harapan di tengah kesulitan, sebagai bentuk keteguhan iman.
Iwan Fals juga memperingatkan tentang konsekuensi dari tindakan yang menyakiti negeri dan penghuninya. Dengan lirik seperti "Yang telah merampas anak kami" dan "Yang telah memperkosa saudara kami", ia menggambarkan pelanggaran yang dialami oleh masyarakat akibat ketidakadilan dan korupsi. Kritik ini menjadi sangat relevan, mencerminkan kekhawatiran atas nasib bangsa yang masih belu baik.
Penutupan lirik menyuguhkan harapan akan kebangkitan dan persatuan. "Bangkitlah, Bersatulah, Sejahteralah kamu negeriku" mencerminkan semangat optimisme dan harapan untuk mengatasi segala permasalahan yang ada. Iwan Fals mengajak kita semua untuk bersatu demi masa depan yang lebih baik.
Secara keseluruhan, "Untukmu Negeri" adalah sebuah panggilan untuk mencintai dan memperjuangkan hak-hak rakyat serta mengingatkan kita akan tanggung jawab yang harus diemban oleh setiap individu untuk menjadikan negeri ini tempat yang lebih baik. Iwan Fals berhasil meramu kritik sosial dengan nuansa harapan dalam sebuah balada yang menyentuh hati.

