- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Bapak
Ibu udah enggak ada
Aku belum mengerti banyak hal
Maka ajari diriku hingga paham
Tentang penderitaan
Tentang pembangunan
Lirik ini menggambarkan sebuah kerinduan dan pencarian pemahaman hidup setelah kehilangan ... tampilkan semua
Sumpah, tak pernah kumaksud di hati
Niatku sejernih air Fiji
Kulebur seluruh jiwaku untukmu
Aku sayang kamu
Lirik ini mengekspresikan ketulusan dan cinta yang dalam. Meskipun mungkin terjadi kesalah... tampilkan semua
Kawan, harap mengertilah
Jika kamu yang berdarah
Beberapa harus pecah
'Tuk jutaan bertumbuh indah dan merekah
(Indah dan merekah)
Lirik ini mengandung makna akan pengorbanan demi sebuah tujuan yang lebih besar. Menghadap... tampilkan semua
Aku takut kuping ini makin lalai
Mendengar jeritan yang buatku tak nyaman
Aku takut mata ini makin kabur
Melihat gajah-gajah mengerang di ujung pelupuk
Di dalam lirik ini, ada rasa takut akan hilangnya sensitivitas terhadap penderitaan dan ke... tampilkan semua
Sumpah, tak pernah kumaksud di hati
Namun kata mereka ini hari-hari
Walau kau sudah dengar dua kali
Asli, aku sayang kamu
Lirik ini mengungkapkan ketulusan meskipun harus menghadapi penilaian orang lain. Meskipun... tampilkan semua
Kawan, harap mengertilah
Jika kamu yang berdarah
Beberapa harus pecah
'Tuk jutaan bertumbuh indah dan merekah
Lirik ini membawa pesan tentang keharusan menghadapi rasa sakit untuk memungkinkan pertumb... tampilkan semua
Lagu "Kuping Ini Makin Lalai" dari band .Feast menggabungkan lirik yang mendalam dengan melodi yang menggugah, menciptakan sebuah karya yang tidak hanya enak didengar tetapi juga penuh makna. Dengan lirik yang kaya, lagu ini membawa pendengar ke dalam perjalanan reflektif tentang pengorbanan, kesedihan, dan upaya untuk mencari pengertian dalam dunia yang kompleks ini.
Makna Lirik
Diawali dengan pengakuan tentang kehilangan, bagian pertama lirik menyebutkan: "Bapak, Ibu udah enggak ada". Pernyataan ini dapat diartikan sebagai sebuah pernyataan yang sarat dengan rasa duka dan ketidakpahaman. Penulis berusaha untuk menemukan makna di balik penderitaan hidup dan pembangunan pribadi, mengekspresikan kebutuhan akan bimbingan: "Maka ajari diriku hingga paham".
Konflik Internal dan Kesadaran Sosial
Beralih ke bagian tengah lirik, kita melihat konflik internal yang dialami penulis. Ia mengungkapkan kesedihan dan kerinduan untuk memahami maupun mengatasi rasa sakit yang dialami banyak orang. Lirik "Aku takut kuping ini makin lalai" menunjukkan kekhawatiran terhadap ketidakpedulian terhadap penderitaan orang lain, menyoroti betapa mudahnya kita terjebak dalam rutinitas sehari-hari, sehingga mengabaikan suara-suara yang membutuhkan empati.
Selanjutnya, penulis menyitir "Jika kamu yang berdarah, Beberapa harus pecah, 'Tuk jutaan bertumbuh indah dan merekah". Ungkapan ini mengandung pesan bahwa terkadang, penderitaan dan pengorbanan adalah bagian dari proses untuk mencapai sesuatu yang lebih besar. Dampak dari satu kehilangan bisa menjadikan banyak orang lebih kuat dan peka terhadap situasi yang dihadapi orang lain.
Konklusi dan Pesan Moral
Akhir dari lagu ini menyimpulkan dengan pernyataan penuh perasaan: "Sumpah, tak pernah kumaksud di hati". Ini mencerminkan ketulusan dan niat baik penulis untuk mencintai dan memahami orang lain, meskipun mungkin terpaut oleh situasi yang menyulitkan. Melalui lirik yang sederhana namun kuat, .Feast mengajak pendengar untuk tidak hanya mendengarkan, tetapi juga merasakan dan memahami realitas sosial yang ada di sekitar kita.
Kemampuan .Feast dalam menyampaikan pesan tersebut melalui lirik yang emotif dan melodi yang kuat membuat "Kuping Ini Makin Lalai" menjadi sebuah lagu yang relevan dan menggugah. Lagu ini mengingatkan kita untuk tetap peka terhadap penderitaan orang lain dan untuk terus mencari pengertian dalam hidup yang penuh dengan tantangan.