
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Kubakar asap yang membumbung tinggi
Kuarahkan ke kiblatku sendiri
Tintaku merangkai ayat pribadi
Mencatat standar dosa duniawi
Lirik ini menggambarkan pembakaran dan elevasi diri melalui penggunaan simbolisme asap yan... tampilkan semua
Pisahkan fantasimu dari diriku
Lirik ini menekankan pentingnya menjaga jarak antara imajinasi dan realitas. Penulis memin... tampilkan semua
Karma dan pembunuhanlah ranahmu
Di luar jangkauku untuk kuhakimi
Lihat kembali mata hatimu
Buka kembali pintu surga untukku
Lirik ini berbicara tentang karma dan keadilan yang berada di luar jangkauan individu. Pes... tampilkan semua
Ritualmu urusanmu
Ritualku urusanku
Camkan
Lirik ini menegaskan kemandirian dalam menjalankan dan mengelola keyakinan atau ritual pri... tampilkan semua
Ritualmu (ritualmu) urusanmu
Ritualku (ritualku) urusanku
Ritualmu (ritualmu) urusanmu
Ritualku (ritualku) urusanku
Camkan
Pengulangan lirik ini menguatkan pesan tentang batasan masing-masing dalam menjalankan rit... tampilkan semua
Camkan
Camkan
Camkan
Camkan
Camkan
Pengulangan kata 'Camkan' dalam lirik ini bertujuan untuk mendesak pendengar agar memperha... tampilkan semua
"Camkan" adalah salah satu lagu yang dihadirkan oleh band .Feast, yang dikenal dengan liriknya yang puitis dan penuh makna. Dalam lagu ini, .Feast mengeksplorasi tema spiritualitas, penghakiman, dan ritual dengan pendekatan yang khas dan mendalam.
Analisis Lirik
Lagu ini dimulai dengan sebuah gambaran yang sangat visual: "Kubakar asap yang membumbung tinggi". Frasa ini menciptakan suasana ritual yang kuat, di mana asap bisa diinterpretasikan sebagai simbol pengorbanan atau penyampaian doa. Penulis lirik mengarahkan asap tersebut ke "kiblatku sendiri", menunjukkan bahwa tiap individu memiliki cara dan tempat mereka sendiri untuk beribadah atau bermeditasi.
Kemudian, pemakaian "Tintaku merangkai ayat pribadi" menunjukkan bahwa penulis juga ingin menyampaikan pengalaman dan perspektif pribadinya. Ini menyoroti individualitas dan keunikan dalam menjalani kehidupan dan spiritualitas. "Mencatat standar dosa duniawi" mengindikasikan refleksi kritis terhadap norma-norma dan perilaku sosial yang sering dianggap salah dalam konteks spiritual.
Konflik dan Keterpisahan
Dalam lirik berikutnya, terdapat pernyataan tegas: "Pisahkan fantasimu dari diriku". Pernyataan ini dapat diartikan sebagai pernyataan tentang batasan tegas dalam hubungan antarmanusia. Penulis menginginkan agar fantasi atau harapan orang lain tidak mengganggu kehidupannya. Ini bisa menjadi refleksi tentang pentingnya memahami dan menghargai perbedaan pandangan dan kepercayaan.
Kemudian, pembahasannya berlanjut dengan penekanan pada "Karma dan pembunuhanlah ranahmu", di mana penulis menekankan bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi yang harus dihadapi, tetapi dia tidak merasa berhak untuk menghakimi. Hal ini menunjukkan kompleksitas moral yang sering kali dihadapi dalam kehidupan.
Ritual dan Identitas
Core dari lagu ini terletak pada pengulangan frasa "Ritualmu urusanmu, Ritualku urusanku". Dengan repetisi ini, sang penulis menegaskan hak setiap individu untuk menjalankan ritual dan kepercayaannya tanpa intervensi dari pihak lain. Ini menciptakan suatu momen introspeksi yang dalam, di mana setiap orang diingatkan untuk menghormati pilihan orang lain sambil tetap setia pada diri sendiri.
- Kemandirian Spirituil: Lagu ini menyerukan bahwa setiap orang memiliki cara masing-masing dalam menjalankan praktik spiritualnya.
- Kesadaran Diri: "Camkan" meminta pendengarnya untuk lebih sadar akan tindakan dan akibatnya.
- Penghormatan Terhadap Perbedaan: Mengajak pendengar untuk memahami bahwa setiap orang memiliki perjalanan spiritual yang unik.
Kesimpulan
Melalui lirik yang kaya makna, "Camkan" oleh .Feast bukan hanya sekedar lagu, tetapi sebuah karya yang mengajak pendengarnya untuk merenungkan tentang spiritualitas, batasan pribadi, dan tanggung jawab moral. Pesan yang diusung dalam lagu ini relevan dalam konteks kehidupan modern, di mana perbedaan pandangan sering kali menjadi sumber konflik. Melalui penggambaran ritual dan penegasan identitas personal, .Feast memberikan pengalaman mendalam yang menggugah pemikiran, dan mendorong kita untuk 'camkan' segala sesuatu yang kita lakukan dan percayai.

