فَيَوْمَىِٕذٍ لَّا يُعَذِّبُ عَذَابَهٗٓ اَحَدٌ ۙ
Fa yauma'iżil lā yu‘ażżibu ‘ażābahū aḥad(un).
Pada hari itu tidak ada seorang pun yang mampu mengazab (seadil) azab-Nya.
Maka pada hari itu tidak ada seorang pun yang mengazab seperti azab-Nya yang adil. Azab Allah mahadahsyat. Orang yang menerima azab Allah pada hari itu akan merasa sebagai orang yang paling sengsara.
Di akhirat, yang ada hanya azab bagi orang yang durhaka. Azab itu tiada tara sehingga tidak ada bandingannya. Azab itu dijatuhkan sesuai dengan dosa-dosa mereka pada waktu di dunia.
Dakkan دَكًّا (al-Fajr/89: 21)
Kata dakkan berarti guncangan, maṣdar (kata jadian) dari kata dakka yang berarti menghancurkan gunung, dinding, dan semisalnya. Di dalam Al-Qur’an, kata ini diulang sebanyak tujuh kali dalam beberapa bentuk. Di antaranya adalah dakkā’ yang berarti hancur luluh, yaitu di dalam firman Allah, “Dia (Zulkarnain) berkata, ‘(Dinding) ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila janji Tuhanku sudah datang, Dia akan menghancurluluhkannya; dan janji Tuhanku itu benar’.” (al-Kahf/18: 98)

