v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 20 - Surat Al-Fajr (Fajar)
الفجر
Ayat 20 / 30 •  Surat 89 / 114 •  Halaman 593 •  Quarter Hizb 60 •  Juz 30 •  Manzil 7 • Makkiyah

وَّتُحِبُّوْنَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّاۗ

Wa tuḥibbūnal-māla ḥubban jammā(n).

dan mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan.

Makna Surat Al-Fajr Ayat 20
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Dan tidak hanya itu, kamu juga mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan. Kecintaan berlebih seseorang terhadap harta menjadikan motivasi hidupnya semata untuk mengumpulkan harta, tidak peduli halal atau haram. Di sisi lain, dia akan menjadi kikir dan tidak mau peduli kepada sesama. Perilaku ini akan menjerumuskannya ke neraka.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Orang yang durhaka itu terus mencari dan mengumpulkan kekayaan tanpa mengenal rasa lelah dan tidak peduli halal atau haram. Di samping itu, mereka sangat pelit, tidak mau mengeluarkan kewajiban berkenaan harta, yaitu membayar zakat dan membantu orang yang berkekurangan.

Allah tidak mungkin sayang kepada orang kaya raya yang memperoleh kekayaan itu dengan cara yang tidak benar. Juga kepada orang yang tidak mau membantu orang lain. Mereka jangan mengira bahwa mereka memperoleh kekayaan itu sebagai tanda bahwa Allah menyayangi mereka. Sebaliknya, Allah sesungguhnya membenci mereka. Tidak mustahil mereka akan dijatuhi azab seperti yang telah ditimpakan-Nya kepada umat-umat terdahulu itu. Di akhirat nanti, Allah akan memasukkan mereka ke dalam neraka. Hakikat ini hendaknya disadari oleh kaum kafir Mekah yang masih juga membangkang. Hal itu hendaknya dijadikan pelajaran oleh seluruh umat manusia.

Isi Kandungan Kosakata

1. Ahānan اَهَانَن (al-Fajr/89: 16)

Kata ahānan berarti Dia menghinakanku. Ia diambil dari akar kata hāna yang berarti hina dan rendah. Darinya diambil kata ażāb muhīn yang berarti siksa yang menghinakan. Dan darinya diambil kata hayyin yang berarti sepele, sebagaimana dalam firman Allah, “Dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja, padahal dia pada sisi Allah adalah besar.” (an-Nūr/24: 15) Dan makna inilah yang dimaksud pada ayat ini. Jika Allah menguji mereka dengan rezeki yang sempit, maka mereka meyakininya sebagai penghinaan dari Allah.

2. At-Turāṡ التُّرَاث (al-Fajr/89: 19)

Kata turāṡ berarti warisan. Ini adalah maṣdar dari kata waraṡa yang berarti mewarisi. Kata waraṡa ini memiliki beberapa bentuk maṣdar yang lazim digunakan. Di antaranya adalah: turāṡ, irṡ, waraṡah, wirṡ, dan lain-lain. Kata turāṡ itu sendiri terbentuk dari kata wurāṡ yang kemudian huruf wāw-nya diganti dengan huruf tā’. Darinya diambil kata al-wāriṡ, salah satu nama Allah yang berarti: Dia yang Mahaabadi dan mewarisi makhluk-makhluk-Nya; Dia tetap ada sesudah mereka lenyap. Semua hamba pasti musnah, sehingga semua yang menjadi milik para hamba itu kembali kepada-Nya. Di dalam Al-Qur’an disebutkan, “Yang akan mewarisi Aku dan mewarisi sebahagian keluarga Yakub.” (Maryam/19: 6) Yang dimaksud dengan mewarisi di sini adalah mewarisi kenabian. Dan yang dimaksud dengan kata turāṡ di ayat yang sedang ditafsirkan ini adalah harta warisan.

3. Al-Māl الْمَال (al-Fajr/89: 20)

Kata al-māl berarti harta. Ia diambil dari kata māla yang berarti condong. Harta disebut demikian karena manusia condong kepadanya. Pada mulanya, kata al-māl ini digunakan untuk menyebut emas dan perak yang dimiliki seseorang, namun selanjutnya kata ini digunakan untuk menyebut benda-benda yang dimiliki dan dikuasai seseorang. Kata ini oleh orang Arab sering digunakan untuk menyebut unta, karena kebanyakan harta mereka berupa unta. Dan yang dimaksud di sini adalah harta dalam bentuk apa saja.